nusabali

30 Ribu Hektare Usaha Tani Padi Diasuransikan

  • www.nusabali.com-30-ribu-hektare-usaha-tani-padi-diasuransikan

Mengantisipasi kerugian akibat gagal panen, sebanyak 30 ribu hektare tanaman padi pada musim tanam 2018 diasuransikan.

Antisipasi Kerugian Gagal Panen

DENPASAR, NusaBali
Premi asuransi Rp 180.000 per hektare. Delapan puluh persen premi tersebut disubsidi Pemerintah. Sedang dua puluh persen oleh petani. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnu Ardana mengatakan Rabu (21/2). “Tujuan memang melindungi petani kalau terjadi gagal panen,” ujar IB Wisnu Ardana didampingi Kabid Tanaman Pangan dan  Hortikultura I Wayan Sunarta.

Dihubungi usai rapat koordinasi dengan stakeholder terkait se-Bali dan pihak TNI, Korem Wirasatya, IB Wisnu Ardana menjelaskan asuransi tersebut sekaligus bagian dari Pelasaksanaan Upaya Khusus/upsus Padi Jagung Kedele Bawang  Cabe / Upsus Pajale Babe 2018. “Sehingga kalau terjadi gagal panen, peteni tidak rugi total,” jelas IB Wisnu Ardana.

Dijelaskan tiga puluh ribu hektare yang ditargetkan tersebut setara dengan 4.995.000 gabah. Dari jumlah tersebut target terbanyak/terluas di Kabupaten Tabanan sebanyak 20.000 hektare, sedang yang paling  sedikit atau paling sempit Bangli dan Gianyar, yakni hanya 200 hektare.

Target asuransi usaha tani padi /AUTP pada 2018 lebih banyak dibanding tahun 2017. Dimana pada 2017 target Asuransi Usaha Tani Padi / AUTP .17.257,04 hektare atau setara dengan 2.635.850 gabah.

Selain itu, sebanyak 300.415 petani tahun 2018, mendapatkan Kartu Tani, yakni kartu yang didesain khusus untuk petani. Fungsinya sebagai kartu debet dari BNI, kartu yang dapat mengakses data kouta  pupuk dan lainnya. “Agar penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran karena dapat dimonitor oleh pihak yang berkepentingan,” tambah Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura I Wayan Sunarta.  

Sementara pelaksanaan Upsus pajale babe terkait upaya mempertahankan ketahanan masyarakat, dalam hal ini padi jagung kedele dan bawang dan cabe. “Termasuk dalam kaitan menahan laju inflasi,” tambah Sunarta. Dia mencontohkan, bawang dan cabe merupakan salah satu jenis komoditas  holtikultura yang mempengaruhi inflasi. “Sehingga digelar upsus,” ujar Sunarta. Agar pelaksanaan berjalan lancar, kata Sunarta makanya TNI yang melakukan pengawalan. “Sehingga teman- teman TNI diundang ke sini (Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan),”  kata Sunarta. Rakor Upsus Pelaksanaan padi jagung kedele bawang dan cabe dihadiri Dandrem 164/WSA Kolonel Arh. I Gede Widiyana. *k17

Komentar