nusabali

‘Kedeng Menek Kedeng Tuwun’

  • www.nusabali.com-kedeng-menek-kedeng-tuwun

Sukses dengan single ‘Desah Rayuan’ ciptaan AA Raka Sidan di tahun 2016 dan ‘Kilangan Kedis’ ciptaan De Or  di tahun 2017, biduanita Gung Gek Vita akhirnya menelurkan album pertamanya berjudul ‘Kedeng Menek Kedeng Tuwun’ (KMKT).

Album Perdana Gung Gek Vita


DENPASAR, NusaBali
Album ini dirilis dalam bentuk video karaoke dan dilaunching secara resmi di Happy Puppy Karaoke, Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Rabu (21/2). Pemilik nama lengkap AA Ayu Advaita Jelantik ini rupanya ingin menyapa kembali penikmat lagu berbahasa Bali dengan sederet lagu yang terangkum dalam album tersebut. Dirilis dalam format video karaoke, selain dua single terhadulu, ada tujuh lagu baru yang terangkum dalam album ini, seperti ‘KMKT’, ‘Suntik Formalin’, ‘Muani Egois’, ‘Lempuyengan’, ‘Sinyal Kenceng’, ‘Beli Jonson’ dan ‘Numitis Pang Siu’. Gung Gek Vita mengaku album ini bagian dari kecintaanya akan musik Bali.

"Ini bentuk dari rasa kecintaan saya ingin mengajegkan musik berbahasa Bali, dan sekaligus menghibur pecinta musik. KMKT ini memang sengaja dipilih dari inspirasi kehidupan pada riilnya yaitu ajang judi," jelas Gek Vita.

Ngurah Pranajaya selaku pencipta lagu KMKT mengaku baru kembali aktif di dunia musik. Lagu ini, kata dia, diambil dari realita di masyarakat. “Lagu ini menjadi pilihan karena mempunyai pesan dan banyak kisah kisah unik, banyak pilihan lagu sebenarnya, KMKT ini kisah realita di masyarakat," ucapnya.

Untuk produksi album tersebut, Gung Gek Vita kembali menggandeng sejumlah nama yang sudah berpengalaman di bidangnya, baik untuk menggarap musik dan rekaman, maupun video klip. Seperti AA Raka Sidan, Komang Mang Raka dan De Or yang menyertakan sejumlah ciptaan mereka, begitu pun kehadiran penyanyi lama Gede Pranajaya yang tak hanya turut menciptakan lagu namun juga berduet di lagu ‘Beli Jonson’. Aransemen musik selain digarap Gung Dea, selebihnya ditangani Dek Artha dari Hartapro Sedangkan untuk video klip selain digarap Yasa Sega dan juga oleh Dodik.

Sementara selaku produser adalah Ngurah Agung yang sekaligus merupakan suami Gek Vita. Menurut Ngurah Agung, tujuan memproduseri istrinya sendiri semata ingin mendukung musik Bali, untuk menjadikan lagu Bali tetap eksis. “Saya memproduseri album ini untuk menjadikan lagu Bali tetap eksis. Dari awal ketemu Gung Gek suka menyanyi, dan saya sendiri memang hoby mendengarkan lagu Bali. Lewat karya ini saya ingin mensuport istri saya untuk terus berkarya," ungkapnya.

Gung Gek Vita sudah mulai mengawali ketertarikannya pada dunia musik sejak masih umur 7 tahun. Ia pun sempat mengikuti kursus vokal di sanggar  Eka Mahardika Putra, hingga menjajal berbagai lomba menyanyi di radio-radio. Kini di tengah kesibukan sebagai rumah tangga, berkesempatan menjalankan hobi menyanyi sekaligus mengembangkan kiprahnya di dunia rekaman lagu pop Bali. Semua itu tak lepas dari dukungan, peran sang suami yang sekaligus memproduseri rekamannya ini. *ind

Komentar