nusabali

Pansus Retribusi Tera Ulang Kunjungi Pasar dan Cargo

  • www.nusabali.com-pansus-retribusi-tera-ulang-kunjungi-pasar-dan-cargo

Untuk menyempurnakan Rancangan Perda Retribusi Tera Ulang, Ketua Pansus DPRD Badung I Gede Aryantha bersama jajaran Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung meninjau pasar tradisional, Selasa (20/2).

MANGUPURA, NusaBali
Peninjauan dilakukan di dua lokasi, yakni Pasar Tradisional Kuta II dan Terminal Cargo I Gusti Ngurah Rai. “Ini dalam rangka penyempurnaan Ranperda dan untuk mengetahui kondisi real di lapangan. Kami bersama dinas terkait turun ke lapangan,” kata Ketua Pansus I Gede Aryantha, Rabu (21/2) kemarin.

Selain itu, pihaknya juga menyosialisasikan bahwa rencananya tera ulang pada pasar tradisional tidak dipungut biaya, sebagaimana yang diusulkan pansus dan telah disambut baik oleh pihak eksekutif. Selain pasar tradisional, retribusi tera ulang tetap berlaku sesuai peraturan yang ada. “Khusus untuk pasar tradisional akan digratiskan. Ini untuk memulihkan kepercayaan konsumen agar tetap berbelanja di pasar tradisional karena secara rutin dilakukan tera ulang. Sehingga hasil timbangan betut-betul real tidak lagi ada permainan,” kata politisi Partai Gerindra asal Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, ini.

Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Badung I Ketut Karpiana menjelaskan, tujuan peninjauan ke lokasi untuk mengetahui kondisi lapangan, sehingga dengan tera ulang akan diketahui ada tidaknya permainan yang dilakukan perusahan tersebut. Adapun usaha yang kena retribusi tera ulang di antaranya, terminal cargo, timbangan di pasar, kilometer PLN dan air, termasuk SPBU.

“Kalau di SPBU untuk memastikan apakah benar memang dimulai dari nol dan sesuai dengan yang dikeluarkan. Karena terkadang ada permainan. Nah di sini lah fungsi tera ulang dilakukan, agar konsumen tidak dirugikan atas tindakan yang tidak bertanggungjawab yang mungkin saja dilakukan oleh oknum,” katanya.

Untuk usulan dari anggota DPRD Badung agar menggratiskan retribusi tera ulang khusus untuk pasar tradisional, pihaknya menyambut baik. Hal itu dianggap akan membangun citra positif terhadap konsumen pasar tradisional. “Ini kan untuk membangkitan kepecayaan konsumen terhadap pasar tradisional, yang dianggap sering bermain dalam timbangan,” tandas pejabat asal Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, itu. *asa

Komentar