Menkes Berharap Peran Psikolog Ditingkatkan
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek berharap peran para psikolog dalam pembangunan nasional.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini dikemukakan Menkes Moeloek saat menghadiri kongres ASEAN Regional Union of Psychological Societies (ARUPS) ke-6 di Kuta, Badung, Rabu (21/2). Menkes mengungkapkan keberadaan para psikolog sangat penting untuk mengembangkan konsep revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Menurutnya revolusi mental erat kaitannya dengan penerapan keilmuan psikologi. Dirinya berharap agar para psikolog terjun ke masyarakat untuk memberikan edukasi agar revolusi mental berhasil. Menurutnya pendekatan psikologi bisa dilakukan untuk merawat ke-bhinekaan Indonesia.
“Fisik dan mental tidak bisa dipisahkan. Psikolog sangat berperan penting dalam pembangunan nasional dengan konsep revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo,” tuturnya. Sementara Ketua Umum Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Seger Handoyo mengungkapkan saat ini Himpsi tengah menghadapi tantangan global yang kuat. Sudah menjadi kebutuhan untuk berkolaborasi dengan organisai sejenis di tingkat regional ASEAN maupun lebih luas lagi.
Menurutnya kerja sama ke tingkat yang lebih luas merupakan satu hal yang perlu dilakukan. Khususnya dengan organisasi-organisasi psikologi dengan tanggung jawab yang sama. Kongres ARUPS tahun ini dirangkai dengan pelatihan pra-kongres dengan berbagai topik, di antaranya pertemuan Asia Pacific Psychology Alliance (APPA), pembahasan Mutual Recognition Psychological Qualification (MRPQ), penandatanganan Kesepakatan Kerjasama ARUPS dan Pan African Psychological Union (PAPU), serta penandatanganan MoU antara Himpsi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan organisasi psikolog anggota ARUPS di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura) serta perwakilan dari negara lain seperti Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, Korea, Jepang, Australia, New Zealand, Rusia, China, dan Pan-Afrika. *p
Hal ini dikemukakan Menkes Moeloek saat menghadiri kongres ASEAN Regional Union of Psychological Societies (ARUPS) ke-6 di Kuta, Badung, Rabu (21/2). Menkes mengungkapkan keberadaan para psikolog sangat penting untuk mengembangkan konsep revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Menurutnya revolusi mental erat kaitannya dengan penerapan keilmuan psikologi. Dirinya berharap agar para psikolog terjun ke masyarakat untuk memberikan edukasi agar revolusi mental berhasil. Menurutnya pendekatan psikologi bisa dilakukan untuk merawat ke-bhinekaan Indonesia.
“Fisik dan mental tidak bisa dipisahkan. Psikolog sangat berperan penting dalam pembangunan nasional dengan konsep revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo,” tuturnya. Sementara Ketua Umum Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Seger Handoyo mengungkapkan saat ini Himpsi tengah menghadapi tantangan global yang kuat. Sudah menjadi kebutuhan untuk berkolaborasi dengan organisai sejenis di tingkat regional ASEAN maupun lebih luas lagi.
Menurutnya kerja sama ke tingkat yang lebih luas merupakan satu hal yang perlu dilakukan. Khususnya dengan organisasi-organisasi psikologi dengan tanggung jawab yang sama. Kongres ARUPS tahun ini dirangkai dengan pelatihan pra-kongres dengan berbagai topik, di antaranya pertemuan Asia Pacific Psychology Alliance (APPA), pembahasan Mutual Recognition Psychological Qualification (MRPQ), penandatanganan Kesepakatan Kerjasama ARUPS dan Pan African Psychological Union (PAPU), serta penandatanganan MoU antara Himpsi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan organisasi psikolog anggota ARUPS di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura) serta perwakilan dari negara lain seperti Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, Korea, Jepang, Australia, New Zealand, Rusia, China, dan Pan-Afrika. *p
Komentar