Heboh, Garuda-Lion ‘Nyaris Tabrakan’
Alarm tanda bahaya di kokpit Garuda sempat berbunyi karena kedua pesawat sangat dekat. Garuda berada di ketinggian 16.300 kaki, sementara Lion Air di ketinggian 15.900 kaki. Selisihnya hanya 400 kaki atau 121 meter.
DENPASAR, NusaBali
Pesawat Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar dikabarkan hampir bertabrakan dengan pesawat Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar di langit Denpasar, Bali, Rabu (10/2) sekitar pukul 14.00 Wita.
Pesawat yang sama-sama holding untuk persiapan landing di Bandara Ngurah Rai, Denpasar yang saat itu cuacanya sangat buruk hanya terpaut jarak sekitar 200 meter dengan arah laju berlawanan sehingga membuat salah seorang penumpang khawatir.
Namun, pihak AirNav menyebut pesawat Garuda Indonesia GA 340 dan Lion Air JT 960 berada di posisi yang aman dan tidak nyaris tabrakan di langit Bali seperti disaksikan seorang penumpang pesawat.
Detikcom mengumpulkan gambar dari data penerbangan di situs flightradar24.com, Kamis (11/2). Hasilnya, memang ada momen ketika pesawat Garuda Indonesia GA340 dan Lion Air JT960 itu berdekatan di udara. Jaraknya cukup dekat, sekitar 400 kaki atau 121 meter.
Dalam data penerbangan flightradar24, terlihat dua pesawat sudah berputar-putar dulu di udara. Mereka dalam posisi holding atau menunggu antrean untuk mendarat. Saat itu, cuaca di sekitar bandara Ngurah Rai Denpasar sedang buruk. Lion sudah lebih dulu mengantre dan berputar-putar di langit, baru setelah itu datang Garuda Indonesia.
Sekitar pukul 14.27 Wita, dua pesawat tersebut berada dalam posisi searah, namun ketinggiannya berbeda. Semenit kemudian, keduanya berbelok seperti seolah-olah berhadapan dan hendak 'beradu'. Namun ketinggian keduanya berbeda.
Garuda berada di ketinggian 16.300 kaki, sementara Lion Air di ketinggian 15.900 kaki. Selisihnya hanya 400 kaki atau 121 meter. Kecepatan masing-masing: Garuda 271 knot, Lion Air 283 knot. Dalam posisi ini, alarm tanda bahaya di kokpit berbunyi.
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, alarm berbunyi bila ada jarak dengan pesawat lain kurang dari 1.000 kaki. Dia menyebut jarak antara Garuda dan Lion saat peristiwa ini adalah 700 kaki atau sekitar 200 meter.
Setelah itu, keduanya saling menghindar. Lion Air menurunkan tinggi pesawat hingga 15.400 kaki, sementara Garuda berbelok ke arah kiri sambil menaikkan ketinggian menjadi 16.350 kaki. Kecepatannya pun ditambah.
Selanjutnya, Garuda Indonesia kembali pulang ke Surabaya setelah berputar sekali, sementara Lion sempat berputar lagi tiga kali lalu melanjutkan pendaratan di Ngurah Rai sekitar pukul 15.01 Wita. Garuda berangkat kembali dari Surabaya dan mendarat mulus di Ngurah Rai sekitar pukul 16.59 Wita. Tidak ada kerusakan dalam peristiwa ini. Tim AirNav juga sudah melakukan evaluasi dan sejauh ini tak menemukan masalah.
"Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman," ucap Wisnu.
Dari informasi yang beredar, saksi mata melihat kedua pesawat terbang dekat sekali. Lalu, alarm di kokpit Garuda Indonesia sempat berbunyi sehingga dilakukan manuver avoidance. 7
Berikut catatan tabel perjalanan Garuda Indonesia dan Lion Air dari data flightradar24:
--------------------------------------------------------
Waktu* GA JT Selisih
06.28 16.300ft 15.900ft 400ft (121m)
06.29 16.350ft 15.400ft 950ft (289m)
06.29 16.350ft 15.325ft 1.025ft (312m)
*Waktu Flight radar menggunakan GMT, ditambah 7 jam untuk WIB, 8 jam untuk Wita.
Komentar