Ruang TU dan Guru Dijadikan Ruangan UNBK
Berbeda dengan sekolah lainnya di jalur lahar Gunung Agung yang pilih batal menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), SMK Widya Wisata Graha Amlapura tetap lanjut.
AMLAPURA, NusaBali
Hanya saja SMK Widya Wisata Graha terkendala kekurangan kelas. Pihak sekolah terpaksa memanfaatkan ruangan tata usaha (TU) dan ruangan guru sebagai tempat pelaksanaan ujian.
Kepala SMK Widya Wisata Graha (WWG), Ni Nyoman Supadmi mengatakan, selain ruangan sempit, komputer juga ditata berdekatan, sehingga siswa yang keluar masuk ruangan mesti hati-hati, salah-salah komputer tersenggol bisa berjatuhan. “Awalnya kami memiliki 26 komputer dibutuhkan 35 komputer. Kami berupaya melakukan pengadaan untuk memenuhi syarat ikut UNBK,” kata Supadmi, Rabu (21/2).
Dikatakan, dua kali ujicoba UNBK sebelumnya tidak bisa terselenggara karena masih sibuk menata ruangan dan mengusahakan tambahan komputer. “Sekarang ada 35 komputer termasuk 3 komputer cadangan dengan satu server, UNBK terbagi tiga shift untuk 102 siswa program Akomodasi Perhotelan,” katanya. Dikatakan, UNBK diikuti 185 siswa, telah menyediakan 70 komputer, dan telah pula mengikuti dua kali ujicoba.
Terpisah, Kepala SMA Parisadha Amlapura, IGKB Wiradnya, mengaku telah siap ikut UNBK. Pesertanya 174 siswa, masing-masing program IPS sebanyak 104 siswa dan program IPB sebanyak 70 siswa. “Kami telah mengikuti UNBK sejak tahun lalu, secara teknis tidak ada hambatan,” kata Wiradnya. Tercatat beberapa yang telah tercatat mengikuti UNBK dari sekolah swasta yakni SMK PGRI Amlapura dengan 90 siswa, SMK Giri Pandawa Desa Nongan 172 siswa, SMK TI Global Bali 63 siswa, SMK Saraswati Amlapura 17 siswa, SMK Nasional Amlapura 19 siswa, SMA PGRI Amlapura 184 siswa, dan SMA Parisadha Amlapura 174 siswa. *k16
Hanya saja SMK Widya Wisata Graha terkendala kekurangan kelas. Pihak sekolah terpaksa memanfaatkan ruangan tata usaha (TU) dan ruangan guru sebagai tempat pelaksanaan ujian.
Kepala SMK Widya Wisata Graha (WWG), Ni Nyoman Supadmi mengatakan, selain ruangan sempit, komputer juga ditata berdekatan, sehingga siswa yang keluar masuk ruangan mesti hati-hati, salah-salah komputer tersenggol bisa berjatuhan. “Awalnya kami memiliki 26 komputer dibutuhkan 35 komputer. Kami berupaya melakukan pengadaan untuk memenuhi syarat ikut UNBK,” kata Supadmi, Rabu (21/2).
Dikatakan, dua kali ujicoba UNBK sebelumnya tidak bisa terselenggara karena masih sibuk menata ruangan dan mengusahakan tambahan komputer. “Sekarang ada 35 komputer termasuk 3 komputer cadangan dengan satu server, UNBK terbagi tiga shift untuk 102 siswa program Akomodasi Perhotelan,” katanya. Dikatakan, UNBK diikuti 185 siswa, telah menyediakan 70 komputer, dan telah pula mengikuti dua kali ujicoba.
Terpisah, Kepala SMA Parisadha Amlapura, IGKB Wiradnya, mengaku telah siap ikut UNBK. Pesertanya 174 siswa, masing-masing program IPS sebanyak 104 siswa dan program IPB sebanyak 70 siswa. “Kami telah mengikuti UNBK sejak tahun lalu, secara teknis tidak ada hambatan,” kata Wiradnya. Tercatat beberapa yang telah tercatat mengikuti UNBK dari sekolah swasta yakni SMK PGRI Amlapura dengan 90 siswa, SMK Giri Pandawa Desa Nongan 172 siswa, SMK TI Global Bali 63 siswa, SMK Saraswati Amlapura 17 siswa, SMK Nasional Amlapura 19 siswa, SMA PGRI Amlapura 184 siswa, dan SMA Parisadha Amlapura 174 siswa. *k16
Komentar