nusabali

Pernah Ngamuk Robohkan Rumah Keluarga Saat Baru Tamat SMK

  • www.nusabali.com-pernah-ngamuk-robohkan-rumah-keluarga-saat-baru-tamat-smk

Tersangka Gede Agus Susastra merupakan satu-satunya anak lelaki dari enam bersaudara di keluarganya. Sedangkan korban Nyoman Kertiasa, korban pembunuhan yang mengaku balian, anak lelaki satu-satunya dari tiga bersaudara

Balada Gede Agus Susastra, Penderita Gangguan Jiwa yang Nekat Membunuh ‘Balian’ Saat Diobati

DENPASAR, NusaBali
Pembunuhan sadis yang dilakukan penderita gangguan jiwa Gede Agus Susastra, 38, di rumahnya kawasan Jalan Antasura Gang Suar Nomor 2 Denpasar Utara, Kamis (22/2) pagi, menyisakan sederet cerita miris. Jauh sebelum menghabisi nyawa I Nyoman Kertiasa, 25, balian yang hendak mengobatinya, tersangka Agus Susastra pernah bikin onar menembaki dan merobohkan rumah keluarganya.

Tersangka Agus Susastra merupakan anak kelima dari enam bersaudara keluarga pasangan I Made Rata (almarhum) dan Ni Wayan Sutri, 68. Dari enam bersaudara, Agus Susastra adalah satu-satunya anak lelaki. Sedangkan empat kakak dan satu adiknya semua perempuan.

Agus Susastra menderita gangguan jiwa sejak lulus SMK Rekayasa Denpasar tahun 2001. Saat insiden berdarah terjadi, Kamis pagi pukul 10.30 Wita, Agus Susastra berada di rumah bersama kakaknya nomor empat, Ni Ketut Pusiani, 41, dan ibu mereka, Wayan Sutri. Sedangkan tiga kakak perempuannya yang lain sudah berkeluarga dan tinggal di tempat terpisah. Demikian pula adik perempuan tersangka, tidak ada di rumah.

Sebetulnya, dalam satu pekarangan rumah tersangka ada 3 kepala keluarga (KK) yang tinggal menetap. Rumah pertama ditempati tersangka Agus Susastra bersama keluarganya. Sedangkan rumah kedua ditempati pamannya tersangka, yakni  I Ketut Sadia, 55, bersama istrinya, Ni Made Artini, 48, serta tiga anaknya yang masih sekolah. Sementara rumah ketiga ditempati keluarga Ni Nyoman Suweni bersama tiga anaknya. Saat kejadian kemarin pagi, mereka tidak ada di rumah.

Paman tersangka, I Ketut Sadia, mengaku baru pulang setelah dapat kabar keponakannya membunuh orang. Ketut Sadia pun shock berat atas pebunuhan yang dilakukan Agus Susastra. Menurut Ketut Sadia, ponakannya ini mengalami gangguan jiwa selama 17 tahun terakhir.

Selama 17 tahun, kata Sadia, Agus Susastra tidak pernah membuat kekacauan. Terakhir, keponakannya yang menderita gangguan jiwa ini bikin ulah setamat SMK Rekayasa Denpasar pada 2001 silam. Ketika itu, tersangka Agus Susastra nekat menembaki kaca rumah menggunakan senapan angin. Bahkan, dia nekat merobohkan rumah keluarganya.

“Itu terjadi saat awal-awal keponakan saya menderita gangguan jiwa. Setelah kejadian itu, dia tidak pernah bikin kekacauan. Nah, sekarang tiba-tiba malah membunuh orang,” kenang Sadia didampingi istrinya, Made Artini, saat ditemui NusaBali di lokasi TKP, Kamis kemarin.

Sadia mengisahkan, selama ini Agus Susatra lebih banyak diam dan termenung di rumahnya. “Keponakan saya ini biasa duduk berjam-jam di teras rumah sembari minum kopi hingga empat gelas. Orangnya tenang kok, sama sekali tidak pernah mengganggu orang lain,” papar Sadia.

Sementara itu, korban Nyoman Kertiasa, ‘balian’ yang tewas dibunuh tersangka Agus Susastra, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Made Sudarsa, 65, dan Ni Made Kasminiati, 52. Keluarga korban berasal dari Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Badung, namun tinggal di Jalan Ahmad Yani Gang Tohjaya V/1 Denpasar.

Saat ditemui NusaBali di rumahnya Kamis sore pukul 16.00 Wita, ibunda korban, Ni Made Kasminiati, terlihat panik. Masalahnya, perempuan berusia 52 tahun ini mengaku belum mengetahui musibah maut yang menimpah anak keduanya. Demikian pula kakak dan adik kandung korban, yakni Ni Made Sudarmini, 28, dan Ni Ketut Puspita Sari, 17, ikut panik.

Disebutkan, petugas intel Polsek Denpasar Barat sempat mendatangi Made Kaminiati, Kamis siang pukul 11.00 Wita. Hanya saja, saat itu petugas tersebut tidak memberitahu secara pasti kejadian yang menimpa anak lelaki satu-satunya pasutri Made Sudarsa-Made Kasminiati.

“Mas, ada apa sebenarnya ini? Tadi ada polisi datang dan menunjukkn HP anak saya saja. Saya pun menjawab memang benar itu miliknya. Terus dipanggil suami saya untuk mengikuti polisi itu. Sampai sekarang, saya belum tahu kejadiannya seperti apa. Bapak juga masih di kantor polisi,” keluh Made Kasmiati yang kemarin sore didampingi putri bungsunya, Ketut Puspita Sari.

Menurut Kasminiati, korban Nyoman Kertiasa pagi kemarin sempat pulang ke Jalan Ahmad Yani, sekembalinya dari kampung di Desa Sembung. Pulang sejenak, korban langsung pergi menggunakan motor Yamaha Bison miliknya. Selama ini, korban tinggal terpisah di Desa Sembung. Sedangkan ayah, ibu, dan adiknya tinggal di Jalan Ahmad Yani Denpasar. Sementara kakak sulungnya sudah menikah.

Kasminiati mengakui Agus Susastra memiliki keterbelakangan mental. Putranya itu baru menyelesaikan pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) kawasan Kampung Jawa, Denpasar Barat. “Saya takut terjadi sesuatu dengan anak saya ini. Soalnya, dia mengalami ganguan mental,” kata Kasminiati. *dar

Komentar