nusabali

'Balian' Dibunuh Pasien Saat Terapi

  • www.nusabali.com-balian-dibunuh-pasien-saat-terapi

Tersangka Gede Agus Susastra menderita gangguan jiwa sejak 17 tahun silam, sementara korban Nyoman Kertiasa alami keterbelakangan mental

Korban Dibantai Pakai Badik hingga Ususnya Terburai

DENPASAR, NusaBali
Seorang ‘balian’ tewas dibunuh pasiennya saat melakukan pengobatan alternatif di rumah pelaku kawasan Jalan Antasura Gang Suar Nomor 2 Denpasar Utara, Kamis (22/2) pagi sekitar pukul 10.45 Wita. Sang balian, I Nyoman Kertiasa, 25, tewas mengenaskan dengan usus terburai. Tak lama setelah menghabisi balian yang hendak mengobatinya, tersangka Gede Agus Susastra, 38, yang menderita gangguan jiwa, langsung ditangkap polisi.

Informasi di lapangan, peristiwa maut berawal ketika korban Nyoman Kertiasa, pemuda berusia 25 tahun asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Badung yang mengaku sebagai balian diajak oleh Ni Ketut Puspiani, 40, kakak kandung tersangka Gede Agus Susastra, ke rumahnya di Jalan Antasura Denpasar kawasan Banjar Pengukuh, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, untuk melakukan pengobatan alternatif terhadap adiknya. Korban diundang karena mengaku bisa menyembuhkan penderita gangguan jiwa, sebagaimana dialami tersangka Agus Susastra.

Pagi itu, korban Nyoman Kertiasa datang ke rumah Ni Ketut Puspiani dengan menggunakan motor Yahama Bison DK 8933 VJ. Si balian langsung diterima Ketut Puspiani bersama adiknya yang sudah 17 tahun menderita gangguan jiwa, Agus Susastra dan ibu mereka, Ni Wayan Sutri, 68. Begitu tiba, korban Nyoman Kertiasa dan tersangka Agus Susastra duduk-duduk di teras rumah sembari ngobrol singkat, didampingi Ketut Puspani dan Wayan Sutri.

Sekitar 15 menit kemudian, tepatnya pukul 10.45 Wita, korban Nyoman Kertiasa berusaha memegang tangan pasiennya, tersangka Agus Susastra, sebagai bagian terapi. Balian yang juga mengalami keterbelakangan mental ini berusaha memeriksa garis tangan pasiennya. Ternyata, aksi balian yang pernah bersekolah di SLB kawasan Kampung Jawa, Denpasar Barat ini membuat tersangka naik pitam.

Tersangka Agus Susastra, penderita gangguan jiwa yang lulusan SMK Rekayasa Denpasar tahun 2001, langsung ngomel-ngomel, lalu ngeloyor pergi ke dapur. Saat itu, korban serta Ketut Puspiani dan ibunya, Wayan Sutri, yang sedang duduk di teras rumah, tidak memperhatikan gerak-gerik tersangka. Ternyata, tanpa disadari, tersangka Agus Susastra balik dari dapur sambil membawa pisau.

Tanpa ba bi bu, tersangka Agus Susastra langsung menusuk korban Nyoman Kertiasa di bagian dada dan kepala. Balian asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Made Sudarsa, 65, dan Ni Made Kasminiati, 52, pun langsung terkapar bersimbah darah.

Melihat adegan mengerikan itu, kakak tersangka, Ketut Puspiani dan ibunya, Wayan Sutri, panik seraya lari berteriak minta bantuan warga sekitar. Sedangkan korban Nyoman Kertiasa yang berdarah-darah, masih berusaha pergi menuju motornya yang terparkir di belakang rumah. Naas, saat sudah berada di atas motornya, korban ditarik tersangka dan kembali ditusuk pada bagian perut, hingga terkapar tak berdaya.

Setelah korban terkapar, tersangka Agus Suastra semakin kalap. Tersangka kemudian masuk lagi ke dapur untuk mengambil sebilah badik. Kemudian, tersangka menyayat perut korban hingga terbelah menjadi dua.


SELANJUTNYA . . .

Komentar