104 Warga Temukus Tak Bisa Pulang Kampung
Pekerja kewalahan evakuasi material di Tukad Madya karena gorong-gorong jembatan tersumbat.
AMLAPURA, NusaBali
Warga Banjar Temukus sebanyak 104 rang masih tertahan di tempat pengungsi. Mereka mengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem. Mereka tidak berani pulang kampung karena jembatan tukad Madya rusak berat. Upaya evakuasi dengan alat berat sudah dicoba, namun gagal.
Bendesa Adat Temukus, I Nengah Sindia mengungkapkan krama Temukus ketakutan menyeberangi tukad Madya karena senderan penahan jembatan dan sebagian bahu jalan di sekitarnya telah longsor. Mengevakuasi material longsor, petugas mendatangkan alat berat. Namun petugas kewalahan akibat banyaknya tumpukan material menyumbat gorong-gorong jembatan. Sehingga sebanyak 30 kepala keluarga atau 104 jiwa dari 208 KK total 910 jiwa.
“Kami telah berupaya mendatangkan alat berat untuk menguruk bagian-bagian jalan yang tergerus. Tetapi untuk menormalisasi kondisi jembatan yang telah keropos, tidak bisa kami lakukan,” jelas I Nengah Sindia, Kamis (22/2). Apalagi hujan lebat terus mengguyur setiap saat sehingga sangat riskan jika warga kembali ke rumahnya. Kekhawatiran ke depan, jembatan roboh, warga terisolir, sehingga aktivitas perekonomian macet, anak-anak tidak bisa sekolah.
Kelian Banjar Dinas Temukus I Wayan Sudiana menambahkan, untuk pekerja hanya mampu menguruk bagian-bagian jalan yang berlubang. Sedangkan jembatan putus untuk menghubungkan perkampungan Desa Pakraman Temukus menuju Pura Tunggul Besi, belum ada tindaklanjut dari pemerintah. Begitu juga jembatan Tukad Madya yang keropos, kondisinya mengkhawatirkan belum ada perbaikan. “Sebagian warga desa Pakraman Temukus, masih mengungsi,” katanya.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengakui masih banyak warga dari Desa Pakraman Temukus yang mengungsi. Pemerintah telah mengizinkan pulang sehubungan status awas Gunung Agung diturunkan jadi siaga, per Sabtu (10/2), dan wilayah Desa Pakraman Temukus di KRB III, 5 kilometer dari kawah Gunung Agung. Relawan PMI Provinsi Bali I Wayan Aryawan membenarkan, masih banyak warga dari Desa Pakraman Temukus mengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang. “Pelayanan untuk pengungsi di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang masih normal, suplai logistik, dan kebutuhan lainnya tidak ada masalah,” jelas I Wayan Aryawan. *k16
Warga Banjar Temukus sebanyak 104 rang masih tertahan di tempat pengungsi. Mereka mengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem. Mereka tidak berani pulang kampung karena jembatan tukad Madya rusak berat. Upaya evakuasi dengan alat berat sudah dicoba, namun gagal.
Bendesa Adat Temukus, I Nengah Sindia mengungkapkan krama Temukus ketakutan menyeberangi tukad Madya karena senderan penahan jembatan dan sebagian bahu jalan di sekitarnya telah longsor. Mengevakuasi material longsor, petugas mendatangkan alat berat. Namun petugas kewalahan akibat banyaknya tumpukan material menyumbat gorong-gorong jembatan. Sehingga sebanyak 30 kepala keluarga atau 104 jiwa dari 208 KK total 910 jiwa.
“Kami telah berupaya mendatangkan alat berat untuk menguruk bagian-bagian jalan yang tergerus. Tetapi untuk menormalisasi kondisi jembatan yang telah keropos, tidak bisa kami lakukan,” jelas I Nengah Sindia, Kamis (22/2). Apalagi hujan lebat terus mengguyur setiap saat sehingga sangat riskan jika warga kembali ke rumahnya. Kekhawatiran ke depan, jembatan roboh, warga terisolir, sehingga aktivitas perekonomian macet, anak-anak tidak bisa sekolah.
Kelian Banjar Dinas Temukus I Wayan Sudiana menambahkan, untuk pekerja hanya mampu menguruk bagian-bagian jalan yang berlubang. Sedangkan jembatan putus untuk menghubungkan perkampungan Desa Pakraman Temukus menuju Pura Tunggul Besi, belum ada tindaklanjut dari pemerintah. Begitu juga jembatan Tukad Madya yang keropos, kondisinya mengkhawatirkan belum ada perbaikan. “Sebagian warga desa Pakraman Temukus, masih mengungsi,” katanya.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengakui masih banyak warga dari Desa Pakraman Temukus yang mengungsi. Pemerintah telah mengizinkan pulang sehubungan status awas Gunung Agung diturunkan jadi siaga, per Sabtu (10/2), dan wilayah Desa Pakraman Temukus di KRB III, 5 kilometer dari kawah Gunung Agung. Relawan PMI Provinsi Bali I Wayan Aryawan membenarkan, masih banyak warga dari Desa Pakraman Temukus mengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang. “Pelayanan untuk pengungsi di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang masih normal, suplai logistik, dan kebutuhan lainnya tidak ada masalah,” jelas I Wayan Aryawan. *k16
1
Komentar