Warga Sterilisasi dan Vaksinasi Anjing dan Kucing
Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Udayana, Yayasan Seva Bhuana dan Yayasan BAWA (Bali Animal Welfare Association) melakukan vaksinasi, sterilisasi dan kastrasi gratis terhadap 100 anjing lokal, Kamis (22/2) di Kantor Dinas Pertanian, Jalan A Yani Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Sterilisasi adalah mengangkat organ reproduksi anjing/kucing betina (atau disebut juga kastrasi pada pengangkatan testikel anjing/kucing jantan). Kegiatan yang digelar selama 4 hari kedepan disambut antusias warga. Pada hari pertama, kemarin, mereka berbondong-bondong membawa anjing dan kucing peliharannya ke Kantor Distan Denpasar.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, ditemui disela-sela kegiatan, Kamis (22/2), mengatakan, kegiatan vaksinasi rabies gratis ini merupakan kegiatan rutin yang di adakan setiap tahunnya. Namun kali ini kegiatan vaksinasi rabies ini ditambah dengan sterilisasi dan kastrasi yang dikhususkan pada Hewan Penular Rabies (HPR) lokal yakni anjing dan kucing.
Kata Ambara, di Denpasar saat ini populasi anjing lokal lebih banyak dibandingkan anjing RAS, dimana terdata tahun 2017 ada populasi anjing lokal mencapai angka 96.000 ekor pertahunnya. Untuk itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengkhususkan sterilisasi dan kastrasi pada anjing lokal, sebab dari angka tersebut banyak yang merupakan anjing liar.
“Dengan banyaknya populasi tersebut makanya kami mengadakan sterilisasi dan kastrasi gratis untuk mengendalikan populasi hewan lokal tersebut, karena banyak masyarakat yang masih membuang anjing maupun kucing di jalanan, terutama lokal. Diharapkan masyarakat sadar diri dan tidak lagi membuang anjing maupun kucing lokal ke jalanan lagi, jika ada yang membuang maupun menemukan anak anjing dan kucing liar di wilayah Denpasar tolong bisa langsung dilaporkan ke kami di Dinas Pertanian Kota Denpasar, kami akan menindak lanjutinya,” ungkapnya.
Sementara salah satu warga Eny, 29, asal Sanur, yang mensterilkan anjing peliharaanya mengaku sangat terbantu dengan adanya vaksinasi dan sterilisasi tersebut. Karena biaya untuk sterilisasi hewan peliharaan saat ini cukup mahal. “Saya melakukan sterilisasi ini untuk menjaga anjing saya tetap sehat, karena saya sendiri menemukan anjing peliharaan saya ini di jalan dan saya rawat sampai sekarang. Dan saya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tidak membuang anjing lagi ke jalanan terutama anjing lokal, jika tidak mau memiliki memelihara anak-anak anjing lebih baik anjingnya disterilkan dari pada dibuang ke jalanan,” ujarnya. *m
Sterilisasi adalah mengangkat organ reproduksi anjing/kucing betina (atau disebut juga kastrasi pada pengangkatan testikel anjing/kucing jantan). Kegiatan yang digelar selama 4 hari kedepan disambut antusias warga. Pada hari pertama, kemarin, mereka berbondong-bondong membawa anjing dan kucing peliharannya ke Kantor Distan Denpasar.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, ditemui disela-sela kegiatan, Kamis (22/2), mengatakan, kegiatan vaksinasi rabies gratis ini merupakan kegiatan rutin yang di adakan setiap tahunnya. Namun kali ini kegiatan vaksinasi rabies ini ditambah dengan sterilisasi dan kastrasi yang dikhususkan pada Hewan Penular Rabies (HPR) lokal yakni anjing dan kucing.
Kata Ambara, di Denpasar saat ini populasi anjing lokal lebih banyak dibandingkan anjing RAS, dimana terdata tahun 2017 ada populasi anjing lokal mencapai angka 96.000 ekor pertahunnya. Untuk itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengkhususkan sterilisasi dan kastrasi pada anjing lokal, sebab dari angka tersebut banyak yang merupakan anjing liar.
“Dengan banyaknya populasi tersebut makanya kami mengadakan sterilisasi dan kastrasi gratis untuk mengendalikan populasi hewan lokal tersebut, karena banyak masyarakat yang masih membuang anjing maupun kucing di jalanan, terutama lokal. Diharapkan masyarakat sadar diri dan tidak lagi membuang anjing maupun kucing lokal ke jalanan lagi, jika ada yang membuang maupun menemukan anak anjing dan kucing liar di wilayah Denpasar tolong bisa langsung dilaporkan ke kami di Dinas Pertanian Kota Denpasar, kami akan menindak lanjutinya,” ungkapnya.
Sementara salah satu warga Eny, 29, asal Sanur, yang mensterilkan anjing peliharaanya mengaku sangat terbantu dengan adanya vaksinasi dan sterilisasi tersebut. Karena biaya untuk sterilisasi hewan peliharaan saat ini cukup mahal. “Saya melakukan sterilisasi ini untuk menjaga anjing saya tetap sehat, karena saya sendiri menemukan anjing peliharaan saya ini di jalan dan saya rawat sampai sekarang. Dan saya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tidak membuang anjing lagi ke jalanan terutama anjing lokal, jika tidak mau memiliki memelihara anak-anak anjing lebih baik anjingnya disterilkan dari pada dibuang ke jalanan,” ujarnya. *m
Komentar