nusabali

Diskes Imunisasi JE Ribuan Anak

  • www.nusabali.com-diskes-imunisasi-je-ribuan-anak

Guna pencegah penyebaran virus Japanese Encephalitis (JE), lewat gigitan nyamuk Culex, Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung menggelar kampanye bahaya JE.

SEMARAPURA, NusaBali
Kegiatan ini sekaligus memberikan imunisasi vaksin JE dengan menyasar ribuan orang.  Kagiatan dilakukan pada Maret dan April 2018. Imunisasi JE akan menyasar ribuan anak. Pelayanan ini diberikan kepada seluruh pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD/MII, SMP/MTSn se-Provinsi Bali, termasuk kependidikan di KLungkung. Imunisasi tahap II dilaksanakan di Posyandu, Pustu,dan Puskesmas,Rumah Sakit, dan Pos pelayanan Imunisasi JE. “Sayangilah buah hati anak anda dengan mengajak ke pos pelayanan kesehatan imunisasi JE, yang menjadi sasaran dalam kampanye imunisasi JE sebanyak 49.191 orang,” ujar Kadiskes Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, Kamis (22/2).  

Kata dia, sampai saat ini penyakit radang otak akibat virus JE ini belum ada obatnya. Obat yang ada hanya untuk mengurangi gejalanya, namun virus JE dapat dicegah melalui pengendalian vektornya dengan melaksanakan  PSN, manajemen lingkungan, larvasidasi dan fogging. Sedangkan pada manusianya dengan memberikan imunisasi JE, karena imunisasi sangat cost effective untuk menurunkan angka insiden akibat JE ini.

Gejala penyakit ini memang mirip dengan demam berdarah (DB) yakni panas tinggi. Namun disertai kejang-kejang. Sebelumnya dua warga yang notabene masih anak-anak terserang penyakit JE pada Mei 2016, yakni seorang warga yang dari Desa Klumpu Nusa Penida, dan warga dari Desa Bungbungan, Banjarangkan. Setelah mendapatkan penanganan medis, kondisinya sudah membaik.

Swapatni mengatakan virus JE terdapat pada ternak babi yang terjangkit. Penularannya ketika babi tersebut digigit nyamuk Culex kemudian mengigit manusia. Penyakit ini rata-rata menyerang anak-anak, hal ini dipengaruhi ketahanan tubuh. Untuk di Klungkung sendiri kasus JE memang lama tidak terjadi, namun belakangan ini kembali muncul. “Kami mengimbau agar warga tetap waspada, terutama yang memiliki ternak babi,” ujar Swapatni.

Kata dia, gejala yang muncul pada orang terjangkit virus tersebut mengalami panas tinggi. Pada kasus yang lebih berat panas tinggi juga akan disertai kejang. Jika penyakitnya kian parah bisa berdampak kelumpuhan pada tubuh. Dua paseien yang positif JE kini kondisinya sudah membaik.

Untuk mencegah virus JE kembali mewabah, pihaknya rutin melakukan sosialiasi kesehatan ke lapangan, terutama desa-desa yang warganya banyak memelihara Babi. Melalui petugas Puskesmas, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.*wan

Komentar