nusabali

SMA Swasta di Jembrana Terapkan SMA Plus

  • www.nusabali.com-sma-swasta-di-jembrana-terapkan-sma-plus

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, animo untuk bersekolah di SMA swasta di Kabupaten Jembrana, sangat jauh menurun.

NEGARA, NusaBali

Menghadapi permasalahan tersebut, sejumlah SMA swasta di Gumi Makepung berusaha menerapkan SMA plus, dengan harapan bisa menarik minat calon peserta didik baru. Di SMA plus ini, para murid mendapat keterampilan khusus seperti di SMK.

Seperti di SMA Saraswati (SLUA) Negara, Banjar Sebual, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. Salah satu SMA swasta yang sempat menjadi favorit era 1990 hingga 2000-an di Negara, belakangan hanya mendapat peserta didik tidak lebih dari 35 orang.

“Kalau dulu biasa ratusan siswa. Tetapi seperti keadaan sekarang ini, kelas XII hanya 30 orang, kelas XI 20 orang, dan kelas X 12 orang. Menurun setiap tahun,” ujar Ketua Yayasan Saraswasti Jembrana Gede Trisna Andika Wekananda didampingi Kepala SLUA Negara Ni Luh Surya Ningsih, Kamis (22/2).

Menurut Wekananda, krisis peserta didik jelas menjadi ancaman terhadap kelangsungan SMA swasta. Seperti terbukti beberapa tahun lalu, ada dua SMA swasta di Jembrana, yakni SMA PGRI di Kecamatan Pekutatan dan SMA Sutha Dharma di Kecamatan Mendoyo, yang terpaksa tutup karena tidak mendapat siswa. “Ada beberapa hal yang menyebabkan ini. Sebenarnya, yang paling menjadi masalah utama karena sekolah negeri menerima peserta didik melebihi kuota, dan zonasi tidak benar-benar dijalankan. Itu tetap terjadi walaupun sering kami sampaikan ke pengawas ataupun dinas terkait. Kemudian anak-anak intensnya ke SMK,” katanya.

Menurut Surya Ningsih, untuk menarik animo masyarakat, pihaknya menerapkan SMA plus sejak dua tahun terakhir, dengan menyediakan dua keterampilan, yakni Jasa Boga dan Spa.

“Ya, dengan plus itu, kami ingin anak-anak juga memiliki keterampilan khusus, dan siap kerja. Satu sisi SMA tetap kami pertahankan, biar anak-anak tetap mendapat porsi lebih untuk pengetahuan umum, dan mudah kalau ingin melanjutkan perkuliahan,” ujarnya. “Untuk mendapat keterampilan ekstra ini tidak dipungut biaya lagi. Anak-anak bisa memilih salah satunya. Nanti rencananya kami kembangkan untuk keterampilan lainnya,” kata Surya Ningsih. *ode

Komentar