nusabali

Istri Koster-Sri Wigunawati Terjun di Karangasem untuk KBS-Ace

  • www.nusabali.com-istri-koster-sri-wigunawati-terjun-di-karangasem-untuk-kbs-ace

Tidak hanya Cagub-Cawagub yang maju di Pilgub Bali 2018 gencar mencari dukungan untuk menang.

DENPASAR, NusaBali
Sampai istri Cagub juga terjun mencari dukungan buat suaminya supaya bisa mendulang suara signifikan. Seperti yang dilakukan Ni Putu Putri Suastini,50, yang notabene istri Cagub I Wayan Koster, terjun penggalangan dukungan di Banjar Labasari, Desa Bebayu, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, Kamis (22/2) siang.
 
Dalam Pilgub Bali 2018, Koster berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) diusung PDI Perjuangan, PAN, PKPI, Hanura, PKB, PPP. Koster adalah politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng yang kini Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. Sementara Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace adalah tokoh Puri Ubud Gianyar yang Ketua DPD PHRI Bali. KBS-Ace akan berhadapan dengan paslon Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) yang diusung Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, NasDem, PBB, PKS.

Aksi turba menggaet dukungan buat sang suami, Putri Suastini didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem I Nengah Dana, Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali Bidang Penggalangan Suara Perempuan Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Sri Wigunawati yang mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali selama ini sangat intensif menggalangan dukungan buat KBS-Ace seluruh Bali dengan menggalang suara perempuan.

Kemarin, Putri Suastini dan Sri Wigunawati turun menemui kalangan perempuan dengan menggelar acara kampanye dialogis. “Kita dialog dengan masyarakat dan menggelar kegiatan kemasyarakatan,” ujar Sri Wigunawati dihubungi NusaBali disela-sela turun di Karangasem kemarin.

Ada aksi bersama PKK membuat pelatihan sanggul dan tatarias. Putri Suastini yang juga seorang seniman dan budayawan juga sempat berbaur dengan PKK setempat menari bersama. Putri Suastini menyampaikan ketahanan bangsa dimulai dari ketahanan rumah tangga. Ketika dalam rumah tangga sudah ada saling berbagi, dalam urusan rumah tangga akan terasa ringan. “Seorang ibu bisa mengajarkan kepada anak-anaknya untuk memahami seni dan budaya, dan mengajarkan berbahasa Bali yang baik, diawali dengan dari rumah sendiri,” ujar Sri Wigunawati.

Sementara kegiatan pelatihan sanggul dan tata rias kemarin menjadi ajang para ibu-ibu untuk berlatih rias secara mandiri. Karena para ibu bisa melakukan rias dan sanggul sendiri sehingga bermanfaat dari sisi ekonomi. “Minimal merias diri sendiri, bisa membuat kemandirian dan ekonomis dari sisi biaya. Barulah nanti dikembangkan untuk ke arah bisnis atau membantu ekonomi keluarga,” tegas perempuan yang juga Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini. *nat

Komentar