Bidan PTT Ingin Jadi PNS
‘’Kini kami masih terus berjuang untuk pengangkatan 88 Bidan PTT se Bali, usianya diatas 35 tahun’’.
Di Hadapan Presiden Jokowi
TABANAN, NusaBali
Kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Tabanan, tidak disia-siakan oleh pengurus Federasi Bidan Desa (Forbides) Bali. Mereka menyampaikan aspirasi agar Presiden mengangkat Bidan PTT (pegawai tak tetep) umur diatas 35 tahun dan sudah mengabdi diatas 9 tahun, menjadi PNS.
Ketua Forbides Bali Wayan Nurlaeni menerangkan perjuangan penyampaian aspirasi tersebut dilakukan bersama 88 Bidan PTT se Bali setiap kali Presiden Jokowi ke Bali. Tujuannya hanya satu ingin diangkat menjadi PNS karena pengabdianya sudah lebih dari 9 tahun. Meskipun pengawalan Presiden begitu ketat, dia bersama beberapa temannya bisa menerobos barisan pengawal. Sebab ada seseorang yang memberilannya ID Card. "Awalnya kami pesimis karena pengamanan President. Jadi orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk. Tetapi kami berhasil masuk, berkat bapak yang baik hati karena mendengarkan keluhan kami," bebernya.
Dia menyebutkan saat ini ada 88 Bidan PTT se Bali yang belum diangkat meskipun sudah mengabdi diatas 9 tahun. Hal ini karena terkendala faktor usia, yakni diatas 35 tahun. Sebab sebelumnya pada tahun 2017 dilakukan pengangkatan bidan PTT di seluruh Indonesia, namun usianya di bawah 35 tahun. "Sejatinya perjuangan kami sudah dilakukan sejak tahun 2015 untuk mendorong pengangkatan Bidan PTT, dan ditahun 2017 memang ada pengangkatan. Namun hanya Bidan PTT usia di bawah 35 tahun, sehingga kini kami masih terus berjuang untuk pengangkatan 88 Bidan PTT se Bali, usia diatas 35 tahun. Setelah melalui rapat terbatas dengan Kantor Staf Presiden (KSP) seluruh tenaga khusus akan diangkat," imbuhnya.
Pihaknya mengaku akan terus memperjuangkan anggota, kapan pun ada kunjungan Presiden. Karena sebelumnya, dia selalu datang ke lokasi kunjungan Presiden di Bali. "Waktu ini ke Buleleng, Negara, Tabanan, dan kalau ke luar Bali, sudah pernah ke Tasik Malaya, Sumatera, Solo yang menggunakan uang sendiri untuk berangkat dengan harapan agar diangkat menjadi PNS," tutur Nurlaeni.*d
TABANAN, NusaBali
Kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Tabanan, tidak disia-siakan oleh pengurus Federasi Bidan Desa (Forbides) Bali. Mereka menyampaikan aspirasi agar Presiden mengangkat Bidan PTT (pegawai tak tetep) umur diatas 35 tahun dan sudah mengabdi diatas 9 tahun, menjadi PNS.
Ketua Forbides Bali Wayan Nurlaeni menerangkan perjuangan penyampaian aspirasi tersebut dilakukan bersama 88 Bidan PTT se Bali setiap kali Presiden Jokowi ke Bali. Tujuannya hanya satu ingin diangkat menjadi PNS karena pengabdianya sudah lebih dari 9 tahun. Meskipun pengawalan Presiden begitu ketat, dia bersama beberapa temannya bisa menerobos barisan pengawal. Sebab ada seseorang yang memberilannya ID Card. "Awalnya kami pesimis karena pengamanan President. Jadi orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk. Tetapi kami berhasil masuk, berkat bapak yang baik hati karena mendengarkan keluhan kami," bebernya.
Dia menyebutkan saat ini ada 88 Bidan PTT se Bali yang belum diangkat meskipun sudah mengabdi diatas 9 tahun. Hal ini karena terkendala faktor usia, yakni diatas 35 tahun. Sebab sebelumnya pada tahun 2017 dilakukan pengangkatan bidan PTT di seluruh Indonesia, namun usianya di bawah 35 tahun. "Sejatinya perjuangan kami sudah dilakukan sejak tahun 2015 untuk mendorong pengangkatan Bidan PTT, dan ditahun 2017 memang ada pengangkatan. Namun hanya Bidan PTT usia di bawah 35 tahun, sehingga kini kami masih terus berjuang untuk pengangkatan 88 Bidan PTT se Bali, usia diatas 35 tahun. Setelah melalui rapat terbatas dengan Kantor Staf Presiden (KSP) seluruh tenaga khusus akan diangkat," imbuhnya.
Pihaknya mengaku akan terus memperjuangkan anggota, kapan pun ada kunjungan Presiden. Karena sebelumnya, dia selalu datang ke lokasi kunjungan Presiden di Bali. "Waktu ini ke Buleleng, Negara, Tabanan, dan kalau ke luar Bali, sudah pernah ke Tasik Malaya, Sumatera, Solo yang menggunakan uang sendiri untuk berangkat dengan harapan agar diangkat menjadi PNS," tutur Nurlaeni.*d
1
Komentar