nusabali

JBT Tak Melayani Top Up di Pintu Tol

  • www.nusabali.com-jbt-tak-melayani-top-up-di-pintu-tol

Jumlah kendaraan masuk Tol Bali Mandara per hariannya mengalami kenaikan signifikan. Sepekan terakhir mencapai 50.000 unit perhari.

Kemacetan Parah di Tol Bali Mandara


MANGUPURA, NusaBali
Pihak Jasamarga Bali Tol (JBT) tak melayani pengisian ulang saldo  uang elektronik (Top Up) di setiap gerbang Tol Bali Mandara jika terjadi kemacetan. Sebagai gantinya JBT menyediakan petugas taping (perekaman) pada setiap gardu masing-masing satu orang.

Humas JBT, Putu Gandhi Ginatra dikonfirmasi Jumat (23/2) mengungkapkan, pelayanan Top Up di pintu tol membutuhkan waktu yang lama sehingga menyebabkan kemacetan tak bisa diatasi dengan cepat. Meski demikian, pihak JBT berharap agar pengendara yang tak memiliki saldo Uang Elektronik (Unik) ataupun yang tak memiliki Unik harus menyediakan uang pas sesuai pembayaran jenis kendaraan.

Dia merinci pembayaran tarif tol dengan menggunakan Unik membutuhkan waktu 2-4 detik, dengan uang pas 4-6 detik, pecahan Rp 20.000-Rp100.000 membutuhkan waktu 20-30 detik, dan Top Up membutuhkan waktu 3 menit. Selain itu, pada awal Maret ini, pihak JBT menggunakan sistem drive thru top up di pool ruas Benoa.

Sejak dimulainya pengerjaan proyek Underpass di Simpang Ngurah Rai, kemacetan yang terjadi tak terhindarkan, karena volume kendaraan masuk tol sangat tinggi. Jumlah rata-rata per hariannya mengalami kenaikan signifikan. Dari awal Januari hingga awal Febuari jumlah rata-rata kendaraan masuk tol sebanyak 40.000 unit perhari. Sementara sepekan terakhir mencapai 50.000 unit perhari.

“Kemacetan yang terjadi di pintu tol Nusa Dua itu bukan karena alat perekam pada pintu tol rusak tetapi kendala lain. Misalnya masih adanya pengendara yang tak memiliki saldo Unik. Untuk menyiasati itu kami menyediakan petugas taping setiap gardu. Namun bukan berarti bisa berjalan baik. Jika pengendara membawa uang pas berarti cepat teratasi kalau sebaliknya berarti membutuhkan waktu lama,” ungkapnya.

Putu Gandhi mengatakan kemacetan terjadi pada pagi dan sore hari, dimana tumpukan kendaraan paling banyak terjadi di gerbang tol Nusa Dua. Yakni, sebanyak 45 persen kendaraan masuk Tol Bali Mandara melalui gerbang tol Nusa Dua, 40 persen melalui gerbang tol Benoa, dan 15 persen melalui gerbang tol Ngurah Rai. “Kami berharap kepada pengguna jalan tol yang merasa saldo Uniknya habis untuk menyediakan uang pas. Di setiap gardu tol itu sudah kami tempati seorang petugas taping. Tetapi kalau tak macet kami masih bisa melayani Top Up ataupun pembelian Unik. Selain itu masalah lain yang kami amati adalah masih banyak pengendara yang melakukan perekaman hingga 2-3 kali. Hal itu terjadi karena mesin belum merekam tetapi kartu sudah ditarik akhirnya portal tak naik. Ini juga memakan waktu,” tuturnya. *p

Komentar