SMKN Amlapura Terapkan English Friday
SMKN Amlapura memberlakukan program English Friday yang berlaku setiap Hari Jumat. Hanya saja penerapan English Friday belum menyeluruh.
AMLAPURA, NusaBali
Program itu diberdayakan sesaat sebelum masuk ruang kelas. Semua siswa dikumpulkan di halaman sekolah, melakukan doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya Ketua OSIS Ni Kadek Catri Dwi Cahyanti menunjuk dua hingga tiga orang untuk maju berbicara bahasa Inggris.
Kepala SMKN Amlapura, I Wayan Artana mengatakan, tema yang dibicarakan bebas, terpenting menyampaikan dengan bahasa Inggris. Setiap siswa yang ditunjuk wajib tampil ke depan. “Bisa atau tidak, harus berani tampil. Makanya jika bahasa Inggris dibawakan kurang bagus ditertawai teman-temannya. Tidak apa-apa, terpenting berani tampil,” kata Wayan Artana, Jumat (23/2).
Otomatis dengan cara begitu, siswa lebih termotivasi belajar bahasa Inggris. Bukan sekadar belajar mengerti apa yang dibaca di buku, tetapi menyampaikan secara vokal dengan baik dan benar. “Terutama untuk program Akomodasi Perhotelan (AP) dan Jasa Boga (JB). Bahasa Inggris wajib dipahami. Sebab, nantinya kerja di industri pariwisata,” lanjutnya.
Berbicara Bahasa Inggris hanyalah di lapangan saja. Selanjutnya percakapan dengan sesama siswa, dengan guru pengajar, tetap menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pengantar. “Program ini untuk menyegarkan psikologis siswa, sebelum mengikuti pembelajaran di kelas,” tambah Wayan Artana. *k16
Program itu diberdayakan sesaat sebelum masuk ruang kelas. Semua siswa dikumpulkan di halaman sekolah, melakukan doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya Ketua OSIS Ni Kadek Catri Dwi Cahyanti menunjuk dua hingga tiga orang untuk maju berbicara bahasa Inggris.
Kepala SMKN Amlapura, I Wayan Artana mengatakan, tema yang dibicarakan bebas, terpenting menyampaikan dengan bahasa Inggris. Setiap siswa yang ditunjuk wajib tampil ke depan. “Bisa atau tidak, harus berani tampil. Makanya jika bahasa Inggris dibawakan kurang bagus ditertawai teman-temannya. Tidak apa-apa, terpenting berani tampil,” kata Wayan Artana, Jumat (23/2).
Otomatis dengan cara begitu, siswa lebih termotivasi belajar bahasa Inggris. Bukan sekadar belajar mengerti apa yang dibaca di buku, tetapi menyampaikan secara vokal dengan baik dan benar. “Terutama untuk program Akomodasi Perhotelan (AP) dan Jasa Boga (JB). Bahasa Inggris wajib dipahami. Sebab, nantinya kerja di industri pariwisata,” lanjutnya.
Berbicara Bahasa Inggris hanyalah di lapangan saja. Selanjutnya percakapan dengan sesama siswa, dengan guru pengajar, tetap menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pengantar. “Program ini untuk menyegarkan psikologis siswa, sebelum mengikuti pembelajaran di kelas,” tambah Wayan Artana. *k16
1
Komentar