Spaso Puji Pemain Timnas
Striker naturalisasi Indonesia Ilija Spasojevic mengaku sangat menikmati keberadaannya di antara para pemain muda yang mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23.
JAKARTA, NusaBali
Striker kelahiran Montenegro itu mengaku betah berada di antara pemain muda Indonesia. Setelah memperkuat Bali United di final Piala Presiden 2018, Spaso bergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-23 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, mulai 18 Februari 2018. Ia jadi satu dari empat pemain senior yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan tersebut.
Spaso, panggilan akrab Spasojevic menganggap Timnas U-23 seperti keluarga. Walau usianya jauh lebih tua ketimbang kebanyakan pemain lain, Spaso merasakan suasana yang sangat nyaman.
"Saya sangat senang bergabung dengan Timnas. Kami sudah bekerja sama selama lima hari dan semua berjalan dengan lancar. Rasanya luar biasa," ujar Spasojevic, usai latihan di Lapangan ABC, Senayan, Kamis (22/2).
"Saya pemain paling tua, saya 30 tahun sementara yang lain masih di bawah 23 tahun. Namun, saya tidak merasa ada perbedaan dengan mereka. Hal itu membuat saya nyaman karena semua bercanda dan kami saling membantu. Rasanya luar biasa dan memang itulah yang diinginkan Coach Luis Milla. Keakraban ini bisa terlihat di lapangan," kata Spaso.
Lebih jauh Spaso juga merasa nyaman berlatih di bawah arahan pelatih Luis Milla Aspas. Menurut Spaso, Milla pelatih yang memiliki gaya paling asyik. Menurut Spaso, Milla bersama para asistennya memiliki ritme latihan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak asuhnya.
Milla memang punya kepribadian tegas. Namun di satu saat, ia bisa bersikap cair kepada anak-anak asuhnya. Terkadang bercanda saat latihan. “Kami main football tennis. Setelahnya, pelatih bilang waktunya kami serius," kata Spaso. *
Striker kelahiran Montenegro itu mengaku betah berada di antara pemain muda Indonesia. Setelah memperkuat Bali United di final Piala Presiden 2018, Spaso bergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-23 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, mulai 18 Februari 2018. Ia jadi satu dari empat pemain senior yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan tersebut.
Spaso, panggilan akrab Spasojevic menganggap Timnas U-23 seperti keluarga. Walau usianya jauh lebih tua ketimbang kebanyakan pemain lain, Spaso merasakan suasana yang sangat nyaman.
"Saya sangat senang bergabung dengan Timnas. Kami sudah bekerja sama selama lima hari dan semua berjalan dengan lancar. Rasanya luar biasa," ujar Spasojevic, usai latihan di Lapangan ABC, Senayan, Kamis (22/2).
"Saya pemain paling tua, saya 30 tahun sementara yang lain masih di bawah 23 tahun. Namun, saya tidak merasa ada perbedaan dengan mereka. Hal itu membuat saya nyaman karena semua bercanda dan kami saling membantu. Rasanya luar biasa dan memang itulah yang diinginkan Coach Luis Milla. Keakraban ini bisa terlihat di lapangan," kata Spaso.
Lebih jauh Spaso juga merasa nyaman berlatih di bawah arahan pelatih Luis Milla Aspas. Menurut Spaso, Milla pelatih yang memiliki gaya paling asyik. Menurut Spaso, Milla bersama para asistennya memiliki ritme latihan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak asuhnya.
Milla memang punya kepribadian tegas. Namun di satu saat, ia bisa bersikap cair kepada anak-anak asuhnya. Terkadang bercanda saat latihan. “Kami main football tennis. Setelahnya, pelatih bilang waktunya kami serius," kata Spaso. *
Komentar