nusabali

Kemenpora Gelar Pemanduan dan Identifikasi Bakat di Bangli

  • www.nusabali.com-kemenpora-gelar-pemanduan-dan-identifikasi-bakat-di-bangli

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar kegiatan bertajuk Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulutangkis di Lapangan Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Sabtu (24/2).

Pertama di Kediri dengan Cabor Atletik, Kedua di Bangli Cabor Bulutangkis


BANGLI, NusaBali
Event yang dibuka Menpora Imam Nahrawi ini diadakan untuk mencari dan menemukan bibit atlet berbakat yang potensial. Sebanyak 650 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah di Kabupaten Bangli ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka akan diarahkan oleh para instruktur yang merupakan guru olahraga dan pelatih klub bulutangkis di Kabupaten Bangli.

Secara umum, pemanduan bakat merupakan proses pencarian bibit atlet yang memiliki sejumlah instrumen dalam tes seperti tinggi badan, berat badan, dan loncat tegak, guna mendeteksi bakat calon atlet pada beberapa cabang olahraga tetapi belum spesifik pada nomor pertandingan. Sedangkan identifikasi bakat disusun berdasarkan instrumen tes yang dikhususkan pada satu cabang olahraga, dalam hal ini bulutangkis. Di sini, skill pemain diperhatikan. “Tujuan dari ini adalah untuk menghasilkan atlet berbakat yang sudah bisa dikategorikan sebagai atlet potensial. Nah, mereka yang berpotensi ini bisa dimasukkan ke PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) atau ke klub bulutangkis berdasarkan hasil rekomendasi Kemenpora,” ujar Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Prof Dr Mulyana MPd seperti dilansir kompas.com.

Dia menambahkan bahwa pihak Kemenpora menyediakan ahli bulutangkis, dalam hal ini mantan atlet top Tanah Air, Luluk Hadiyanto, yang akan melakukan seleksi. Setelah itu mereka memberikan rekomendasi kepada induk organisasi setempat, dan bila atlet bersangkutan memperlihatkan perkembangan menjanjikan akan diberikan wadah.

“Atlet tersebut bisa ditarik ke SKO (Sekolah Olahraga) Ragunan jika di sini (Bangli) tidak ada wadah. Atau mungkin atlet bulutangkis itu bisa ditarik ke PB Djarum Kudus,” tambahnya.

Menurut Mulyana, inti dari diadakan kegiatan ini adalah agar pihak Kemenpora memiliki peta atlet potensial di daerah-daerah sehingga mudah dalam pemantauan. “Misalnya, peta kekuatan bulutangkis di Indonesia selain di Jawa Tengah dan Jawa Barat di daerah mana lagi, begitu juga karate, angkat besi, silat, dayung, dan cabor lainnya. Dengan demikian, pada masa mendatang, mudah mengetahui kantong-kantong potensi cabang olahraga di seluruh Indonesia,” ujarnya. Dia pun tak lupa memberikan penegasan agar pemerintah daerah mengalokasikan dana sehingga pembinaan atlet yang sudah direkomendasikan ini berkesinambungan. Jangan sampai semua usaha melalui pemanduan dan identifikasi bakat ini putus di tengah jalan. “Sayang kalau akhirnya terhenti karena tidak ada suplai dana dari pemda. Semua ini tujuannya untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) nanti di mana daerah sudah memiliki atlet sehingga tidak perlu praktik beli atlet,” ungkapnya.

Menurut Mulyana, pada tahun 2018 ini pihaknya akan melakukan pemanduan bakat di 30 provinsi dan identifikasi bakat di 12 provinsi. Bangli merupakan tempat kedua dengan identifikasi cabor bulutangkis, setelah Kediri dengan identifikasi cabor atletik.

Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Imam Nahrawi, berharap Kabupaten Bangli bisa melahirkan bibit-bibit atlet andal untuk membela Indonesia pada ajang internasional. Hal itu disampaikannya saat membuka acara Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulutangkis, Sabtu kemarin.

“Negara kita ini banyak sekali anak-anak usia dini yang mempunyai bakat di bidang olahraga. Sekarang ini kita mulai dari Bangli karena respons Pemerintah Kabupaten Bangli sangat luar biasa. Ini menjadi fondasi untuk menghasilkan atlet yang bisa membawa nama Bangli dan Indonesia,” ujar Imam. Menpora pun berharap agar Pemkab Bangli bisa melanjutkan program ini sehingga berkesinambungan. Imam tak ingin pengorbanan para atlet menjadi sia-sia karena tak ada dukungan.

“Saya berharap para orangtua, bupati, dan sekolah tentu bisa mengarahkan anak-anak ini. Ke depan, saya ingin anak-anak yang sudah memilih cabang olahraga harus diberikan perlakuan khusus, karena mereka akan banyak mengorbankan banyak hal,” ungkapnya.

Di sisi lain, Bupati Bangli I Made Gianyar, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi dari seluruh kecamatan. Untuk kali ini baru cabor bulutangkis, namun ke depan untuk cabor lainnya bisa juga dilaksanakan kegiatan serupa. Dia mengingatkan para siswa sejak dini bisa mengenali bakat, baik di bidang olahraga atau pun seni, kemudian untuk pengembangan dilakukan latihan dan pembinaan, yang disesuaikan dengan kemampuan.

Disinggung terkait anggaran pembinaan atlet di tahun 2018 yang tidak ada, Bupati Made Gianyar menyebutkan dana milik daerah dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur seperti hotmix jalan. “Kalau uang tidak ada karena diambil oleh bupati, ribut. Tapi uang kan dipakai untuk membangun jalan, jadi jangan ribut,” ujarnya.

Menurut Bupati Made Gianyar untuk fasilitas penunjang sudah lumayan, berbeda pada zaman dulu, sehingga diharapkan para atlet bisa berprestasi karena niat dan kesungguhan diri masing-masing. *e

Komentar