Banjar Sumbersari Kebanjiran
Kelian Adat Nyoman Suata memperkirakan 200 rumah digenangi air hujan setinggi 50 centimeter.
NEGARA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur Kota Jembrana dan sekitarnya selama dua jam lebih mengakibatkan banjir di sejumlah titik, Jumat (12/2). Banjir terparah dialami krama di wewidangan (wilayah) Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya. Ratusan rumah warga terendam banjir, tinggi air mencapai 50 centimeter atau melebihi lutut orang dewasa.
Informasi di lapangan, hujan lebat mulai mengguyur sejak pukul 12.00 Wita. Kelian Banjar Sumbersari, I Nyoman Suata memperkirakan 200 rumah warga kebanjiran. Diakui, setiap hujan lebat, kampungnya langganan banjir. Diduga, penyebab kebanjiran akibat tak ada drainase di Sumbersari. Sehingga saat musim hujan, air meluap ke pekarangan warga. Selain itu, aktivitas pengawen (perabas hutan ilegal) yang menggunduli hutan juga sebagai pemicu banjir. “Ketika musim kemarau kami kesulitan air. Saat hujan, kami langganan banjir,” keluh Suata.
Dikatakan, Banjar Sumbersari di bagian hilir dekat pantai. “Sudah dari tahun 2007 seperti ini, namun belum ada tindaklanjut menata drainase,” tambahnya. Selain merendam pekarangan warga di Banjar Sumbersari, banjir juga terjadi di seputaran Kantor Bupati Jembrana. Bahkan air sempat meluap hingga masuk ke areal Taman Pecangakan di depan Kantor Bupati Jembrana. Banjir ini tidak terlalu lama, setelah dilakukan pembukaan saluran gerbang air di areal Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana, I Gusti Putu Mertadana menerangkan, banjir di Banjar Sumbersari bukan karena tidak ada drainase. Akar masalahnya pada penataan drainase di Jalan Nasional. Di Jalan Nasional hanya ada drainase di selatan. Sedangkan di utara jalan belum dibangun drainase karena merupakan wewenang Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII.
Dijelaskan, tak ada masalah drainase di seputaran Kantor Bupati Jembrana. Merdadana mengaku mengecek langsung bersama jajarannya ketika terjadi banjir. Dikatakan, pintu air dari utara menuju pembuangan di GKBK Jembrana yang kemudian mengalir ke Sungai Ijogading tidak dibuka secara maksimal. “Drainase seputaran Kantor Bupati tidak ada tersumbat,” terangnya. 7 ode
Komentar