Pengantin Pria India Tewas
Sejatinya, momen buka kado seusai pesta pernikahan adalah hal yang menyenangkan.
Buka Kado Berisi Bom
BALANGIR, NusaBali
Namun, tidak bagi pengantin pria dan neneknya dari India. Keduanya tewas ketika membuka kado yang ternyata berisi bom yang kemudian meledak. Dikutip liputan6 dari BBC, pada Minggu (25/2), pengantin wanita kini dalam kondisi kritis. Ledakan bom kado itu terjadi pada Jumat lalu, di Negara Bagian Odisha, India.
Pasangan itu, Soumya Sekhar dan Reema Sahu menikah 18 Februari lalu. Kemudian, mereka menerima kado di hari resepsi yang diadakan beberapa hari kemudian. Menurut polisi India, kado itu berisi bom dan tak ada alamat pengirim. Sementara itu, menurut para keluarga, kado itu meledak ketika dibuka. Reema dan neneknya yang berusia 85 tahun, Jemamani Sahu, meninggal akibat luka parah di rumah sakit.
Menurut polisi India, motif serangan itu belum jelas. Namun, mereka curiga kado itu oleh salah satu tamu yang hadir. Ini bukan kali pertama di India bom kado di pernikahan atau pertunangan terjadi. Bulan lalu, seorang dokter di Negara Bagian Madhya Pradesh terluka parah ketika membuka kado di hari pertunangannya. Dokter itu tewas beberapa hari kemudian di Rumah Sakit Bhopal, India.
Kisah miris pengantin India juga pernah terjadi tahun lalu. Perempuan India bernama Rachna Sisodia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sharda, Greater Noida, di negara bagian Uttar Pradesh pada 25 Februari 2017. Menurut dokter di sana, penyebab kematiannya adalah infeksi paru-paru. Pengantin baru itu juga dilaporkan mengalami demam, sesak napas, dan nyeri perut.
Jasad perempuan 24 tahun itu kemudian diserahkan pada sang suami, Devesh Chaudhary (23) yang kemudian mengantarkannya ke sebuah krematorium sehari kemudian. Proses kremasi mendiang dihadiri suaminya dan sejumlah rekan.
Menurut Times of India, di tengah kremasi, tiba-tiba polisi datang dan menarik tubuh Rachna dari kobaran api. Jasad mendiang kala itu telah terbakar 70 persen. Aparat meyakini, perempuan tersebut dibakar dalam kondisi hidup. Sebuah uji post-mortem lanjutan menyimpulkan, Rachna tewas akibat, "shock karena dibakar hidup-hidup."
Kesimpulan tersebut dikeluarkan karena ditemukan abu di dalam saluran pernapasannya. "Hal itu dimungkinkan terjadi ketika seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel masuk ke dalam pernapasannya," kata juru bicara rumah sakit tempat uji forensik lanjutan dilakukan kepada Hindu Times. *
BALANGIR, NusaBali
Namun, tidak bagi pengantin pria dan neneknya dari India. Keduanya tewas ketika membuka kado yang ternyata berisi bom yang kemudian meledak. Dikutip liputan6 dari BBC, pada Minggu (25/2), pengantin wanita kini dalam kondisi kritis. Ledakan bom kado itu terjadi pada Jumat lalu, di Negara Bagian Odisha, India.
Pasangan itu, Soumya Sekhar dan Reema Sahu menikah 18 Februari lalu. Kemudian, mereka menerima kado di hari resepsi yang diadakan beberapa hari kemudian. Menurut polisi India, kado itu berisi bom dan tak ada alamat pengirim. Sementara itu, menurut para keluarga, kado itu meledak ketika dibuka. Reema dan neneknya yang berusia 85 tahun, Jemamani Sahu, meninggal akibat luka parah di rumah sakit.
Menurut polisi India, motif serangan itu belum jelas. Namun, mereka curiga kado itu oleh salah satu tamu yang hadir. Ini bukan kali pertama di India bom kado di pernikahan atau pertunangan terjadi. Bulan lalu, seorang dokter di Negara Bagian Madhya Pradesh terluka parah ketika membuka kado di hari pertunangannya. Dokter itu tewas beberapa hari kemudian di Rumah Sakit Bhopal, India.
Kisah miris pengantin India juga pernah terjadi tahun lalu. Perempuan India bernama Rachna Sisodia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sharda, Greater Noida, di negara bagian Uttar Pradesh pada 25 Februari 2017. Menurut dokter di sana, penyebab kematiannya adalah infeksi paru-paru. Pengantin baru itu juga dilaporkan mengalami demam, sesak napas, dan nyeri perut.
Jasad perempuan 24 tahun itu kemudian diserahkan pada sang suami, Devesh Chaudhary (23) yang kemudian mengantarkannya ke sebuah krematorium sehari kemudian. Proses kremasi mendiang dihadiri suaminya dan sejumlah rekan.
Menurut Times of India, di tengah kremasi, tiba-tiba polisi datang dan menarik tubuh Rachna dari kobaran api. Jasad mendiang kala itu telah terbakar 70 persen. Aparat meyakini, perempuan tersebut dibakar dalam kondisi hidup. Sebuah uji post-mortem lanjutan menyimpulkan, Rachna tewas akibat, "shock karena dibakar hidup-hidup."
Kesimpulan tersebut dikeluarkan karena ditemukan abu di dalam saluran pernapasannya. "Hal itu dimungkinkan terjadi ketika seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel masuk ke dalam pernapasannya," kata juru bicara rumah sakit tempat uji forensik lanjutan dilakukan kepada Hindu Times. *
Komentar