AP I Buka Akses Air Side
Untuk melintasi areal air side ini harus dikawal pihak security Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Layanan Calon Penumpang yang Terjebak Kemacetan
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura I (AP I) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, membuka akses air side sisi timur bandara untuk melayani calon penumpang yang terlambat tiba di bandara. Akses air side ini hanya khusus untuk penumpang yang terlambat akibat terjebak kemacetan lalu lintas menuju bandara.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengatakan pembukaan jalur khusus itu setelah dua grup rombongan wisatawan manca negara ketinggalan pesawat akibat terjebak macet. Selain itu dirinya mengaku tak sedikit wisatawan yang mengeluh karena kemacetan.
Menurutnya, area yang belum pernah dibuka ini hanya untuk sementara dipergunakan sebagai jalan pintas bagi wisatawan atau calon penumpang yang terjebak kemacetan. Namun untuk melintasi areal air side ini harus dikawal pihak security Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah disiapkan di kawasan tersebut.
“Petuga kami sudah stand by di sana. Kalau ada wisatawan ataupun penumpang lainnya yang terjebak macet minta dibantu ke terminal, itu akan kami kawal. Itu adalah salah satu cara untuk meminimalisir dampak terlambat ke bandara,” ungkap Yanus ketika dikonfirmasi, Senin (26/2). Selain itu pihaknya berencana berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait solusi terbaik untuk melayani penumpang akibat kemacetan.
Diakuinya, pembukaan akses itu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa bandara. Sebenarnya jalur itu tak diperbolehkan bagi calon penumpang. Selama ini belum pernah membuka air side di sisi timur bandara karena memang tak diperbolehkan. Meski demikian, langkah ini adalah solusi terbaik untuk memberikan pelayanan prima. Untuk pembukaan jalur itu pihaknya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Otoritas Bandara(Otban) wilayah IV dan Aviation Security (Avsec).
“Ini merupakan wujud pemberian pelayanan terbaik kami kepada para pengguna jasa bandara. Ini sebenarnya jalan pengamanan dan tidak boleh sembarang masuk air side. Prosedurnya, begitu berada di pintu masuk dekat landasan, kami akan buka di situ lalu kami kawal menuju terminal. Pokoknya begitu ada yang meminta akses lintas tersebut, maka kami akan layani. Kasihan juga gara-gara macet dan takut ketinggalan pesawat wisatawan rela jalan kaki menuju bandara,” tandas Yanus. *p
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura I (AP I) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, membuka akses air side sisi timur bandara untuk melayani calon penumpang yang terlambat tiba di bandara. Akses air side ini hanya khusus untuk penumpang yang terlambat akibat terjebak kemacetan lalu lintas menuju bandara.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengatakan pembukaan jalur khusus itu setelah dua grup rombongan wisatawan manca negara ketinggalan pesawat akibat terjebak macet. Selain itu dirinya mengaku tak sedikit wisatawan yang mengeluh karena kemacetan.
Menurutnya, area yang belum pernah dibuka ini hanya untuk sementara dipergunakan sebagai jalan pintas bagi wisatawan atau calon penumpang yang terjebak kemacetan. Namun untuk melintasi areal air side ini harus dikawal pihak security Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah disiapkan di kawasan tersebut.
“Petuga kami sudah stand by di sana. Kalau ada wisatawan ataupun penumpang lainnya yang terjebak macet minta dibantu ke terminal, itu akan kami kawal. Itu adalah salah satu cara untuk meminimalisir dampak terlambat ke bandara,” ungkap Yanus ketika dikonfirmasi, Senin (26/2). Selain itu pihaknya berencana berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait solusi terbaik untuk melayani penumpang akibat kemacetan.
Diakuinya, pembukaan akses itu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa bandara. Sebenarnya jalur itu tak diperbolehkan bagi calon penumpang. Selama ini belum pernah membuka air side di sisi timur bandara karena memang tak diperbolehkan. Meski demikian, langkah ini adalah solusi terbaik untuk memberikan pelayanan prima. Untuk pembukaan jalur itu pihaknya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Otoritas Bandara(Otban) wilayah IV dan Aviation Security (Avsec).
“Ini merupakan wujud pemberian pelayanan terbaik kami kepada para pengguna jasa bandara. Ini sebenarnya jalan pengamanan dan tidak boleh sembarang masuk air side. Prosedurnya, begitu berada di pintu masuk dekat landasan, kami akan buka di situ lalu kami kawal menuju terminal. Pokoknya begitu ada yang meminta akses lintas tersebut, maka kami akan layani. Kasihan juga gara-gara macet dan takut ketinggalan pesawat wisatawan rela jalan kaki menuju bandara,” tandas Yanus. *p
1
Komentar