Gubernur Minta Forum Perencanaan Pendapatan Hasilkan Kesimpulan Realistis
Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta forum perencanaan pendapatan daerah dapat menghasilkan kesimpulan yang realistis dalam menentukan target pendapatan pada 2019.
“Dalam menghitung dan menentukan target pendapatan daerah, khususnya rencana PAD tahun 2019 agar dilaksanakan secara cermat dan teliti, sehingga menghasilkan perencanaan yang akurat dan realistis,” kata Gubernur Pastika saat membuka kegiatan Forum Perencanaan Pendapatan Daerah 2019, di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (26/2).
Selain itu, tambah dia, dalam meningkatkan PAD agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan dalam pengembangan potensi serta sumber pendapatan daerah agar selalu didasarkan pada kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Gubernur Pastika, beralihnya kebiasaan masyarakat menuju ke komunikasi virtual, juga harus dipertimbangkan oleh organisasi perangkat daerah penghasil PAD, agar mencari solusi supaya pendapatan terus dapat ditingkatkan.
“Ke depan, pendapatan dari pajak kendaraan bermotor akan semakin menurun akibat penggunaan jasa online yang semakin gencar,” ucapnya. Selain itu, Gubernur Pastika mengingatkan supaya pelayanan kesehatan terus digenjot sehingga masyarakat dapat terlayani secara maksimal.
“Kestabilan capaian realisasi PAD dalam menopang pembangunan daerah, tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kondisi perekonomian, baik dalam skala nasional, regional maupun global,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali I Made Santha berharap melalui forum ini dapat dilakukan koordinasi perencanaan PAD yang terpadu dan sinergitas antara masing-masing OPD penghasil pendapatan daerah.
“Sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang optimal dan realistis, dengan komitmen untuk menghasilkan PAD yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Bali secara luas, dengan mengutamakan perbaikan taraf hidup bagi masyarakat miskin, melalui program yang menyentuh mereka secara langsung,” tutur Santha.
Santha menambahkan, dengan adanya komitmen dari sumber-sumber pendapatan asli daerah, maka target pendapatan yang ingin dicapai untuk 2019 sebesar Rp 3,38 triliun. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Tim Badan Anggaran DPRD Provinsi Bali, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali. *
Selain itu, tambah dia, dalam meningkatkan PAD agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan dalam pengembangan potensi serta sumber pendapatan daerah agar selalu didasarkan pada kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Gubernur Pastika, beralihnya kebiasaan masyarakat menuju ke komunikasi virtual, juga harus dipertimbangkan oleh organisasi perangkat daerah penghasil PAD, agar mencari solusi supaya pendapatan terus dapat ditingkatkan.
“Ke depan, pendapatan dari pajak kendaraan bermotor akan semakin menurun akibat penggunaan jasa online yang semakin gencar,” ucapnya. Selain itu, Gubernur Pastika mengingatkan supaya pelayanan kesehatan terus digenjot sehingga masyarakat dapat terlayani secara maksimal.
“Kestabilan capaian realisasi PAD dalam menopang pembangunan daerah, tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kondisi perekonomian, baik dalam skala nasional, regional maupun global,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali I Made Santha berharap melalui forum ini dapat dilakukan koordinasi perencanaan PAD yang terpadu dan sinergitas antara masing-masing OPD penghasil pendapatan daerah.
“Sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang optimal dan realistis, dengan komitmen untuk menghasilkan PAD yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Bali secara luas, dengan mengutamakan perbaikan taraf hidup bagi masyarakat miskin, melalui program yang menyentuh mereka secara langsung,” tutur Santha.
Santha menambahkan, dengan adanya komitmen dari sumber-sumber pendapatan asli daerah, maka target pendapatan yang ingin dicapai untuk 2019 sebesar Rp 3,38 triliun. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Tim Badan Anggaran DPRD Provinsi Bali, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali. *
1
Komentar