‘Soal USBN Jangan Lampaui Kapasitas Siswa’
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng menekankan kepada seluruh guru yang bertugas membuat soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) tidak melebihi kapasitas yang dimiliki siswa.
SINGARAJA, NusaBali
Sehingga tidak membuat siswa stres dalam menjalani pendidikannya. Hal tersebut diungkpakan langsung Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa, Senin (26/2).
Guru yang terlibat dalam penyuusnan soal USBN diharapkan memahami psikologis perkembangan siswa dengan membuat soal yang sesuai dnegan kurikulum yang diterapkan saat ini. Pihaknya mewanti-wanti hal tersebut karena belakangan ini banyak ditemukan soal ulangan atau ujian yang tidak dapat dijawab siswa, karena tidak ada dalam fase perkembangannya.
“Pendidikan itu harus mendamaikan, menyenangkan menggembirakan dengan begitu brain-nya bisa berkembang maksimal,” kata dia.
Khusus untuk guru penyusun soal pihaknya mengaku terus melakukan pengawasan agar tidak membuat soal melebihi kapasitas anak didik. Apalagi menggunakan model dari luar yang tidak diseleksi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG).
Dalam penyusunan soal USBN memiliki perbandingan 20-25 persen soal dari pusat dan sisanya 80-75 dari lokal. Untuk mempersiapkan SDM yang mumpuni, Suyasa pun mengaku sudah menyiapkan guru-guru yang sudah mengantongi sertifikat istruktur nasional di masing-masing MGMP. Selain juga melakukan pelatihan dan workshop penyusunan soal dari Lembaga Penjamin Mutu Pendiidkan (LPMP).
Sementara itu kelulusan USBN tahun ini masih dipegang sepenuhnya oleh sekolah. Suyasa pun menjelaskan bahwa target kelulusan di krikulum 2013 bukan soal nilai tertinggi, namun lebih mengacu pada nilai integritas. Ia pun mengatakan sejauh ini Buleleng mendapatkan nilai cukup baik terkait integritas pelaksanaan USBN maupun Ujian Nasional dengan angka 61,9.
Angka tersebut juga dikatakan Suyasa masih perlu dipacu dan ditingkatkan. Namun jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Bali Buleleng menduduki posisi cukup tinggi sebagai penyandang Kota Pendidikan. “Integritas ini yang kini diperlukan dalam pendiidkan karakter, karena dari beberpaa riset di negara maju menyebutkan daerah yang memiliki nilai integritas bagus, maka akan diikuti oleh prestasi yang baik,” kata dia.*k23
Guru yang terlibat dalam penyuusnan soal USBN diharapkan memahami psikologis perkembangan siswa dengan membuat soal yang sesuai dnegan kurikulum yang diterapkan saat ini. Pihaknya mewanti-wanti hal tersebut karena belakangan ini banyak ditemukan soal ulangan atau ujian yang tidak dapat dijawab siswa, karena tidak ada dalam fase perkembangannya.
“Pendidikan itu harus mendamaikan, menyenangkan menggembirakan dengan begitu brain-nya bisa berkembang maksimal,” kata dia.
Khusus untuk guru penyusun soal pihaknya mengaku terus melakukan pengawasan agar tidak membuat soal melebihi kapasitas anak didik. Apalagi menggunakan model dari luar yang tidak diseleksi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG).
Dalam penyusunan soal USBN memiliki perbandingan 20-25 persen soal dari pusat dan sisanya 80-75 dari lokal. Untuk mempersiapkan SDM yang mumpuni, Suyasa pun mengaku sudah menyiapkan guru-guru yang sudah mengantongi sertifikat istruktur nasional di masing-masing MGMP. Selain juga melakukan pelatihan dan workshop penyusunan soal dari Lembaga Penjamin Mutu Pendiidkan (LPMP).
Sementara itu kelulusan USBN tahun ini masih dipegang sepenuhnya oleh sekolah. Suyasa pun menjelaskan bahwa target kelulusan di krikulum 2013 bukan soal nilai tertinggi, namun lebih mengacu pada nilai integritas. Ia pun mengatakan sejauh ini Buleleng mendapatkan nilai cukup baik terkait integritas pelaksanaan USBN maupun Ujian Nasional dengan angka 61,9.
Angka tersebut juga dikatakan Suyasa masih perlu dipacu dan ditingkatkan. Namun jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Bali Buleleng menduduki posisi cukup tinggi sebagai penyandang Kota Pendidikan. “Integritas ini yang kini diperlukan dalam pendiidkan karakter, karena dari beberpaa riset di negara maju menyebutkan daerah yang memiliki nilai integritas bagus, maka akan diikuti oleh prestasi yang baik,” kata dia.*k23
1
Komentar