nusabali

Desa Dukuh, Percontohan Tanam Padi Lahan Kering

  • www.nusabali.com-desa-dukuh-percontohan-tanam-padi-lahan-kering

Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem dijadikan proyek percontohan tanam padi di lahan kering seluas 5 hektare.

AMLAPURA, NusaBali

Uji coba sementara menyasar 5 are. Tanam berikutnya diperkirakan pada bulan April 2018 dengan padi varietas gaga pandan wangi. Berdasarkan penelitian, lahan kering banyak hara, tinggal menunggu turun hujan untuk memulai tanam.

Uji coba pertama pada Desember 2017 bisa tumbuh, hanya saja gara-gara hujan lebat turun terus mengakibatkan pertumbuhan padi terganggu karena kelebihan air. Pengelola proyek percontohan tanam padi di lahan kering I Ketut Degeng mengatakan, awalnya kedatangan investor Petrus dari PT Pemaba Jakarta melakukan pemantauan. Rencananya membangun Objek Wisata Agrowisata berbasis pertanian. Mengingat panoramanya sangat indah, ke selatan pemandangan laut dan ke utara Gunung Agung, sama sekali tanpa penghalang. Maka investor berkoordinasi dengan para pemilik lahan, rencana menyulap lahan kering jadi agrowisata. Salah satunya bertanam padi gaga pandan wangi dengan memanfaatkan lahan 5 hektare.

Tanam paadi gaga pandan wangi ini karena lahannya berpasir, yang merupakan kiriman dari Gunung Agung letusan tahun 1963. maka struktur tanah terlebih dahulu dibenahi dengan menggunakan gel dan ditaburkan zat penahan air. Percontohan pertama 5 are lahan milik satu keluarga di Banjar Canige, Desa Dukuh. Teknis tanam padi dibuatkan petak-petak sawah, dibangun pematang, kemudian dibuatkan lubang-lubang, jarak di antara lubang 30 cm. Per lubang ditaburkan benih pagi gaga pandan wangi sekitar 10-15 butir, per hektare habis 70-100 kilogram, selanjutnya diuruk kembali. Teknis menanamnya mirip bertanam kacang tanah.

Awalnya bisa tumbuh normal, berdaun hijau, hanya saja setelah tanaman umur 3 bulan tinggi sekitar 30 cm terus menerus diguyur hujan, sehingga kelebihan air, beberapa tanaman jadi rebah.  “Hasil uji coba, saya lihat belum optimal karena kelebihan air,” kata Ketut Degeng, Senin (26/2). Sementara Perbekel Desa Dukuh I Gede Sumiarsa tetap memanfaatkan lahan 5 hektare untuk jangka panjang ditanami padi. Jangka pendek sebagai penyubur lahan, sebagian lahan diselingi tanam kacang tanah. Setelah beberapa kali panen kacang tanah, gilirannya tanam berikutnya padi gaga pandan wangi.

Camat Kubu, I Made Suartana mengatakan, tanam padi merupakan salah satu pendukung objek wisata agrowisata yang rencananya dibangun. Di samping itu juga diselingi bertanam kelapa genjah dan bunga mawar. Sehingga areal di Banjar Canige jadi hijau dan rindang, di samping didukung pemandangan alamnya yang menakjubkan. “Jadinya multifungsi, tanah jadi hijau, subur, menghasilkan padi dan kelapa, juga mendatangkan wisatawan,” jelas Suartana.

Apalagi Banjar Canige, Desa Dukuh, jadi satu areal dengan Kawasan Wisata Tulamben yang selama ini dikenal dengan objek wisata menyelam. Terpisah, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, investor yang menanamkan investasinya sempat beraudiensi menyampaikan rencana membangun Objek Wisata Agrowisata Dukuh. “Itu sangat bagus, memanfaatkan lahan kering disulap jadi hijau, itulah inovasi di bidang industri pariwisata,” jelas Bupati Mas Sumatri. * k16

Komentar