nusabali

Pedagang Tak Antusias Beras Impor

  • www.nusabali.com-pedagang-tak-antusias-beras-impor

Para pedagang beras di Denpasar mengaku tidak banyak tahu tentang informasi masuknya beras impor ke Bali sejak pekan lalu.

DENPASAR, NusaBali
Kalau pun nanti ada, para pedagang lebih memilih menjual beras premium. Alasannya, mengikuti selera dan kebutuhan konsumen. Dari penuturan para pedagang, konsumen mereka memang lebih suka dengan beras premium, walau pun harganya relatif lebih mahal. “Rasanya lebih enak, tidak apek,” ujar Dayu Lisa, salah seorang pedagang beras di Pasar Kreneng, Senin (26/2).

Apalagi sebagian besar pelanggannya merupakan para pedagang nasi/makanan kecil. “Kalau rasa nasi (beras) sudah enak, lauknya tempe saja sudah cukup,” kata Dayu Lisa.

Menurut Dayu Lisa, dia pernah sekali menjual beras murah. Itu karena beberapa kali didatangi orang orang menawarkan beras murah,lengkap dengan sampelnya. “Katanya bagus,”ungkap  Dayu Lisa. Karena berulang-ulang ditawarkan dia pun membeli kemudian menjual kembali.

Itulah yang kemudian menuai komplain dari konsumen. “Karena setelah dimasak, rasanya tak enak dan bau apek,” ungkap Dayu Lisa.  Karena itulah  dia menyatakan tak lagi membeli beras murah atau non premium, walau sering ada yang datang menawarkan. “Di sini tak laku,” ucapnya.

Sari pedagang beras di Pasar Kumbasari, mengatakan hal serupa. “Saya tak pernah jual beras lain. Saya hanya jual beras premium,” kata Sari. Dikatakan Sari hal itu karena memang beras premium yang dicari para pelanggannya. “Stok juga lancar,”  kata Sari.

Sementara dari pantauan harga beras premium disebut mengalami penurunan harga sejak sepekan belakangan. Harga beras premium polos Rp 255.000 per kantong (isi 25 kilogram), beras premium Ratu Rp 282.500 per kantong dan beras premium Putri Sejati Rp 285.000 per kantong.  *k17

Komentar