Perbekel Bingung Salurkan Rastra
Penurunan jumlah warga miskin paling banyak terjadi di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. Tahun 2017 sebanyak 700 KK, turun menjadi 130 KK.
AMLAPURA, NusaBali
Perbekel di Kabupaten Karangasem kebingungan membagikan rastra (beras sejahtera) dan bantuan non tunai kepada masyarakat kurang mampu. Sementara para kelian dinas khawatir jadi sasaran protes warga. Penyebabnya angka kemiskinan diturunkan. Apalagi turunnya drastis, tidak sesuai fakta di lapangan. Warga yang sebelumnya masuk daftar terima bantuan, kini menghilang.
Para perbekel di Karangasem sampaikan unek-unek saat sosialisasi bantuan sosial rasta dan BPNT di ruang rapat kantor Bupati Karangasem, Selasa (27/2). Perbekel Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, I Wayan Putu mengungkapkan, pada tahun 2017 jumlah KK miskin di desanya tercatat 616 orang, namun di tahun 2018 turun sebanyak 313 KK. Perbekel Desa Peringsari, Kecamatan Selat, I Wayan Bawa mengatakan, dari 200 KK miskin turun menjadi 177 KK. Menurutnya, jika divalidasi di lapangan, diperkirakan jumlah KK miskin melebihi dari 177 KK. “Kami usul, lakukan validasi data yang akurat,” pintanya.
Setelah validasi dan ditetapkan sebagai warga miskin, Perbekel Wayan Bawa meminta pemasangan stiker di pintu depan rumah warga. Usul validasi data didukung Perbekel Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, I Nengah Rumana. Menurutnya, sebanyak 158 KK miskin perlu divalidasi. “Agar mereka yang tercatat sebagai warga miskin benar-benar sesuai kriteria,” ungkapnya. Sementara penurunan paling banyak terjadi di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara mengatakan, dari 700 KK miskin turun menjadi 130 KK.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari menanggapi kegelisahan perbekel terkait penurunan jumlah KK miskin turun. “Itu data dari pusat. Penyerahan bantuan sementara kami bagikan kepada warga yang masuk daftar. Selanjutnya usulkan warga miskin sisanya untuk divalidasi mulai bulan April,” kata Puspa Kumari. Mengenai usulan pemasangan stiker agar warga miskin usai validasi masih dipertimbangkan. Puspa Kumari menegaskan, bantuan rastra hanya sampai bulan Juli 2018.
Sedangkan bantuan non tunai tiap KK dapat kartu per bulan senilai Rp 110.000 dicairkan di BUMDes. “Pencairannya di BUMDes, ditukar dengan barang, terserah warga mau beli barang apa seharga itu,” katanya. Puspa Kumari mengatakan, warga miskin di Karangasem hingga Februari 2018 sebanyak 42.049 KK. Turun dibandingkan tahun 2017 sebanyak 30.330 KK yang tersebar di 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Rendang 2.097 KK, Sidemen 2.945 KK, Manggis 2.308 KK, Karangasem 9.351 KK, Abang 9.294 KK, Bebandem 4.623 KK, Selat 3.334 KK, dan Kubu 8.097 KK. *k16
Perbekel di Kabupaten Karangasem kebingungan membagikan rastra (beras sejahtera) dan bantuan non tunai kepada masyarakat kurang mampu. Sementara para kelian dinas khawatir jadi sasaran protes warga. Penyebabnya angka kemiskinan diturunkan. Apalagi turunnya drastis, tidak sesuai fakta di lapangan. Warga yang sebelumnya masuk daftar terima bantuan, kini menghilang.
Para perbekel di Karangasem sampaikan unek-unek saat sosialisasi bantuan sosial rasta dan BPNT di ruang rapat kantor Bupati Karangasem, Selasa (27/2). Perbekel Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, I Wayan Putu mengungkapkan, pada tahun 2017 jumlah KK miskin di desanya tercatat 616 orang, namun di tahun 2018 turun sebanyak 313 KK. Perbekel Desa Peringsari, Kecamatan Selat, I Wayan Bawa mengatakan, dari 200 KK miskin turun menjadi 177 KK. Menurutnya, jika divalidasi di lapangan, diperkirakan jumlah KK miskin melebihi dari 177 KK. “Kami usul, lakukan validasi data yang akurat,” pintanya.
Setelah validasi dan ditetapkan sebagai warga miskin, Perbekel Wayan Bawa meminta pemasangan stiker di pintu depan rumah warga. Usul validasi data didukung Perbekel Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, I Nengah Rumana. Menurutnya, sebanyak 158 KK miskin perlu divalidasi. “Agar mereka yang tercatat sebagai warga miskin benar-benar sesuai kriteria,” ungkapnya. Sementara penurunan paling banyak terjadi di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat. Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara mengatakan, dari 700 KK miskin turun menjadi 130 KK.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari menanggapi kegelisahan perbekel terkait penurunan jumlah KK miskin turun. “Itu data dari pusat. Penyerahan bantuan sementara kami bagikan kepada warga yang masuk daftar. Selanjutnya usulkan warga miskin sisanya untuk divalidasi mulai bulan April,” kata Puspa Kumari. Mengenai usulan pemasangan stiker agar warga miskin usai validasi masih dipertimbangkan. Puspa Kumari menegaskan, bantuan rastra hanya sampai bulan Juli 2018.
Sedangkan bantuan non tunai tiap KK dapat kartu per bulan senilai Rp 110.000 dicairkan di BUMDes. “Pencairannya di BUMDes, ditukar dengan barang, terserah warga mau beli barang apa seharga itu,” katanya. Puspa Kumari mengatakan, warga miskin di Karangasem hingga Februari 2018 sebanyak 42.049 KK. Turun dibandingkan tahun 2017 sebanyak 30.330 KK yang tersebar di 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Rendang 2.097 KK, Sidemen 2.945 KK, Manggis 2.308 KK, Karangasem 9.351 KK, Abang 9.294 KK, Bebandem 4.623 KK, Selat 3.334 KK, dan Kubu 8.097 KK. *k16
Komentar