nusabali

Pengarakan Bade dan Lembu Libatkan 2.500 Krama dari 14 Banjar

  • www.nusabali.com-pengarakan-bade-dan-lembu-libatkan-2500-krama-dari-14-banjar

Sejumlah tamu VVIP diundang hadiri Palebon Agung di Puri Agung Ubud, Jumat besok, termasuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana, hingga para Bupati/Walikota se-Bali

Persiapan Palebon Agung untuk Jenazah AA Niang Agung di Puri Agung Ubud, Gianyar (2)


GIANYAR, NusaBali
Prosesi Palebon Agung untuk layon (jenazah) AA Niyang Agung, 96, ibu angkat mantan Bupati Gianyar TjokordaOka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang digelar Puri Agung Ubud pada Sukra Umanis Kelawu, Jumat (2/3) besok, dipastikan akan jadi lautan menusia. Pasalnya, upacara dalam tingkatan Utamaning Utama ini bukan hanya disaksikan krama Desa Pakraman Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar dan sekitarnya, namun juga belasan ribu warga dari luar termasuk wisatawan. Nantinya, ritual pengarakan bade palepon setinggi 27 meter dan Lembu Cemeng akan melibatkan krama dari 14 banjar.

Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, Rabu (28/2), saat hari H Palebon Agung besok, sejumlah tamu undangan VVIP dijadwalkan hadir. Termasuk di antaranya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (yang Presiden RI ke-5 periode 2001-2004), Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana, para Bupati/Walikota se-Bali, sejumlah menteri, tokoh puri se-Bali, dan perwakilan Raja-raja se-Nusantara.

Ditemui NusaBali di kediamannya, Rabu kemarin, Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra mengatakan, dari konfirmasi yang didapatkan via telepon, sejumlah undangan setingkat menteri sudah menyatakan siap hadir. Di antaranya, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Koperasi & UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga. Menurut Cok Putra, pihakya juga mengundang Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Cok Putra mengakui, jumlah undangan yang mencapai hampir ribuan saat hari H palebon besok, tentu akan berdesak-desakan. Hal ini karena sempitnya lokasi acara di Puri Agung Ubud. Untuk itu, pihaknya memaklumkan kepada khalayak dan undangan serta masyarakat.

“Kami pastikan pada hari H nanti akan berdesak-deskaan, tak hanya di dalam puri, juga di jalan raya. Terutama saat prosesi pengarakan Bade Palebon dan Lembu Cemeng menuju Setra (Jaba Pura Dalem Puri, Desa peliatan, Ubud) yang berjarak sekitar 800 meter ke arah timur,” jelas Cok Putra yang kemarin didampingi putranya, Tjokorda Agung Ichiro Sukawati.

Sementara itu, Koordinatoir Seksi Keamanan Palebon Agung, Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah, mengatakan berdasarkan hasil rapat terakhir yang meli-batkan aparat terkait, pengamanan prosesi palebon besok akan melibatkan sekitar 1.500 aparat gabungan dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Pemadam Keba-karan, dan unsur terkait lainnya. Jumlah terbanyak dari kalangan kepolisian terutama saat pengaturan laulintas keluar-masuk wilayah Ubud.

Polisi juga akan berjaga-jaga di jaluir utama Puri Agung Ubud-Setra Dalem Puri Desa Peliatan sejauh 800 meter. “Jumlah aparat keamanan ini belum termasuk ratusan pecalang dari wilayah Ubud. Satu regu pecalang akan menjaga tiap satu titik etafe pengarakan Bade Palebon dan Lembu Cemeng,’ ungkap Cok Wah, Rabu kemarin.

Sedangkan Bendesa Pakraman Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, mengatakan pengarakan Bade Palebon tumpang sia (9 tingkat) dengan tinggi 27 meter dan Lembu Cemeng dengan panjang 3,5 meter seberat 2 ton, akan melibatkan krama dari 14 banjar.

Rinciannya, Banjar Ubud Kaja, Banjar Ubud Kelod, Banjar Ubud Tengah, Banjar Sambahan Ubud, Banjar Taman Kaja, Banjar Taman Kelod, Banjar Kutuh Kaja, Banjar Kutuh Kelod, Banjar Junjuangan, Banjar Tegallantang, dan Banjar Bentuyung Ubud. Selain itu, juga dari Banjar Payogan, Desa Kedewatan (Kecamatan Ubud) dan Banjar Gitgit, Desa Bakbakan (Kecamatan Gianyar).

Menurut Cok Ibah, jumlah krama yang terlibat nyunggi (mengarak) Bade Palebon dan Lembu Cemeng, serta upakara lainnya, berjumlah sekitar 2.500 orang. Jumlah ini terbagi menjadi 8 etafe pengarakan Bade Palebon. Satu etafe membutuhkan sekitar 200-250 orang penyunggi. Sedangkan pengarakan Lembu Cemeng dibagi menjadi 4 etafe, di mana tiap atafe membutuhkan sekitar 100-150 orang.

‘’Pasti ada juga krama yag membawa upakara, sameton yang ngedetin (menarik) bade, dan menabuh baleganjur. Kalau mengacu dari evaluasi terakhir, dari segi tenaga tidak ada persoalan. Mudah-mudah, Ida Batara sweca (menganugerahi, Red),” jelas politisi senior Golkar yang juga Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018 ini.

Cok Ibah mengaku tak berani gegabah dalam pengarakan Bade Palebon dan Lembu Cemeng, karena bobotnya sangat berat. Pihaknya pun mengharapkan krama pengayah untuk nunas ica (mohon keselamatan) kepada Ida Batara.

Cok Ibah mengatakan, khusus untuk krama dari Desa Pakraman Ubud, sebelum ritual mengarak Bade Palebon dan Lembu Cemeng, mereka lebih dulu akan nunas panugerahan di Pura Dalem. “Kami juga mohon panugerahan berupa tirta yang akan dipercikkan kepada para penyunggi. Tirta diperoleh dari nunas pada sejumlah pura di wilayah Ubud, termasuk di Pura Payogan Agung, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati,” papar Cok Ibah yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar dua kali periode. *lsa

Komentar