Simpang-siur, Keterangan Korban dan Pelaku
Luka tusuk di punggung kiri korban tidak terkonfirmasi dengan barang bukti pisau di TKP.
Kasus Penganiayaan di Terminal Banyuasri
SINGARAJA, NusaBali
Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh penjaga toilet di Terminal Banyuasri kepada salah satu pengunjung toilet saat ini masih dalam penyelidikan Satuan reskrim Polres Buleleng sampai saat ini masih mendalami kasus tersebut. Sebab keterangan antara Komang Sudiarta, alias Santok, 28, warga asal Banjar Dinas Munduk Uaban, Desa Padawa, Kecamatan Banjar selaku penjaga toilet dengan korban Kadek Rudi Arsana, alias Ngereng, 49, warga Kelurahan Kaliuntu, Buleleng masih simpang-siur.
Wakapolres Buleleng, Kompol Ronny Riantoko, Rabu (28/2) kemarin mengatakan pihaknya belum dapat titik terang permasalahan hingga terjadi penganiayaan. Namun dari keterangan sementara penganiayaan itu bermula saat korban Rudi memakai toilet untuk buang air kecil tidak membayar. Setelah ditegur, korban berbalik dan memberikan uang Rp 5 ribu dengan cara yang dinilai tidak sopan oleh pelaku.
“Sampai di sana saja, selanjutnya belum jelas bagaimana kejadian sesungguhnya, karena keterangan pelaku dengan korban masih simpang siur, kami masih perlu dalami,” kata dia.
Pihaknya pun menegaskan bahwa luka tusuk yang ada di punggung kiri korban yang semula dikatakan berasal dari pisau tidak ditemukan kebenarannya. Karena dari barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian, polisi hanya mengamankan satu tongkat besi dengan panjang 60 sentimeter yang dipakai pelaku memukul korban di bagian kepala dan punggung. “Lukanya bukan karena pisau melainkan karena besi itu,” imbuh dia.
Ditanya soal indikasi korban saat kejadian sedang mabuk minuman keras, Kompol Ronny pun tidak berani meng-iya-kan. Pihaknya kini masih mengumpulkan data dan barang bukti dari lima saksi yang diperiksa. Sampai saat ini pelaku Santok yang masih diamankan di Mapolres Buleleng juga belum ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya diberitakan warga sekitar Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecmaatan/Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan pada Selasa (27/2) pukul 14.00 Wita. Seorang penjaga toilet, Komang Sudiarta alias Santok, 28, warga Banjar Dinas Munduk Uaban, Desa Padawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, nekat menganiaya salah satu pengunjung toiltenya Kadek Rudi Arsana, 49, yang tidak membayar toilet usai buang air kecil. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka tusuk di bagian punggung dan sempat dilarikan ke rumah sakit Kertha Usada. *k23
Komentar