Tampilkan Tari Goak Wujud Penghormatan Sejarah
Peringatan HUT Kota Singaraja ke- 414, tahun ini akan dilaksanakan selama sebulan penuh.
SINGARAJA, NusaBali
Selain menampilkan sejumlah kegiatan baik lomba maupun aksi-aksi sosial, juga akan dilengkapi dengan parade dari sembilan kecamatan. Masing-masing kecamatan pun diwajibkan untuk menampilkan tari Magoak-Goakan, yang disajikan tahun ini secara masal sebagai penghormatan sejarah perjuangan zaman Kerajaan Panji Sakti.
Setiap kecamatan akan diberikan kesempatan untuk mengemas tari Magoak-goakan menjadi sebuah pertunjukkan yang menarik. Tanpa harus mengurangi nilai yang terkandung di dalamnya.
Masing-masing kontingen dalam menampilan tari magoak-goakan dapat melibatkan 60 orang penari. Selain penampilan Tarian Goak sebagai penampilan wajib, masing-masing kecamatan dalam parade itu juga akan mengeksplore potesi yang dimiliki. Baik dari segi budaya, tradisi dan pakaian khas yang dimiliki.
Misalnya produk kain tenunan yang lebih diarahkan ke ranah ekonomi kreatif. Kain tenun khas tersebut dapat dilah menjadi sebuha fashion dan ditampilkan dalam parade. Ketua Panitia Pelaksana HUT Kota Singaraja ke-414, Ketut Asta Semadi Rabu (28/2) kemarin menjelaskan, perayaan ini akan dilakukan mulai 1 Maret hingga 1 April mendatang akan melibatkan seluruh masyarakat Buleleng
“Jadi kegiatan menyambut HUT Kota Singaraja ini memang sudah mengakomodir usulan masyarakat untuk melibatkan masyarakat secara luas. Tidak hanya melibatkan OPD saja. Tetapi seluruh masyarakat,” paparnya. Dalam rangkaian perayaan HUT Kota ke-414 yang bertema 'Satu Hati, Satu Pikiran, Satu Kata: juga akan diramaikan dengan Pekan Apresiasi Seni, yang diisi dengan Lomba Bleganjur, Tari Kreasi dan Janger di tingkat pelajar.
“Selain banyak lomba kesenian juga ada aksi sosial dan juga akan diisi dengan aksi soasial dan hiburan rakyat untuk masyarakat Buleleng di lapangan Bhuwana Patra,” jelasnya. *k23.
Selain menampilkan sejumlah kegiatan baik lomba maupun aksi-aksi sosial, juga akan dilengkapi dengan parade dari sembilan kecamatan. Masing-masing kecamatan pun diwajibkan untuk menampilkan tari Magoak-Goakan, yang disajikan tahun ini secara masal sebagai penghormatan sejarah perjuangan zaman Kerajaan Panji Sakti.
Setiap kecamatan akan diberikan kesempatan untuk mengemas tari Magoak-goakan menjadi sebuah pertunjukkan yang menarik. Tanpa harus mengurangi nilai yang terkandung di dalamnya.
Masing-masing kontingen dalam menampilan tari magoak-goakan dapat melibatkan 60 orang penari. Selain penampilan Tarian Goak sebagai penampilan wajib, masing-masing kecamatan dalam parade itu juga akan mengeksplore potesi yang dimiliki. Baik dari segi budaya, tradisi dan pakaian khas yang dimiliki.
Misalnya produk kain tenunan yang lebih diarahkan ke ranah ekonomi kreatif. Kain tenun khas tersebut dapat dilah menjadi sebuha fashion dan ditampilkan dalam parade. Ketua Panitia Pelaksana HUT Kota Singaraja ke-414, Ketut Asta Semadi Rabu (28/2) kemarin menjelaskan, perayaan ini akan dilakukan mulai 1 Maret hingga 1 April mendatang akan melibatkan seluruh masyarakat Buleleng
“Jadi kegiatan menyambut HUT Kota Singaraja ini memang sudah mengakomodir usulan masyarakat untuk melibatkan masyarakat secara luas. Tidak hanya melibatkan OPD saja. Tetapi seluruh masyarakat,” paparnya. Dalam rangkaian perayaan HUT Kota ke-414 yang bertema 'Satu Hati, Satu Pikiran, Satu Kata: juga akan diramaikan dengan Pekan Apresiasi Seni, yang diisi dengan Lomba Bleganjur, Tari Kreasi dan Janger di tingkat pelajar.
“Selain banyak lomba kesenian juga ada aksi sosial dan juga akan diisi dengan aksi soasial dan hiburan rakyat untuk masyarakat Buleleng di lapangan Bhuwana Patra,” jelasnya. *k23.
Komentar