PS Badung Target Kembali ke Liga 2
Pasca terdegradasi ke liga 3, PS Badung memasang target lolos kembali ke Liga 2 pada Kompetisi 2018.
DENPASAR, NusaBali
Target itu ditetapkan mengingat PS Badung kini di Liga 3 tingkat nasional. "Soal kompetisi atau tim mana yang lebih diprioritaskan, tentunya kami fokus pertama ke PS Badung. Apalagi mereka memulai Liga 3 langsung ke putaran nasional," ungkap Ketua Umum Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Badung, Nyoman Graha Wicaksana, Kamis (1/3).
Dengan demikian, harapan Askab PSI Badung, Laskar Keris Badung, sebutan PS Badung kembali berlaga ke Liga 2 pada tahun 2019. Apalagi Graha Wicaksana ingin kembali menambah suara Bali di PSSI Pusat. Kalau lolos Liga 2 kan bisa langsung sebagai voter nantinya.
Soal gambaran PS Badung, pihak Askab PSSI Badung juga ikut merancang, meski baru sebatas rencana awal, seperti masalah pelatih dan pemain. Menurutnya, pemain PS Badung musim lalu, kemungkinan memperkuat kembali PS Badung. Namun perekrutannya diserahkan kepada pelatih yang ditunjuk.
Menanggapi soal keikutsertaan di tiga kompetisi sekaligus yang digelar Asprov PSSI Bali, kata Graha Wicaksana, pihaknya harus memilih dan memprioritaskan kompetisi yang diikuti. Pasalnya faktor paling penting soal anggaran . Tiga kompetisi itu, yakni Piala Soeratin (U-13, U-15 dan U-17).
Untuk itu, dia harus merencanakan matang apa yang harus diikuti. Belum lagi Persekaba Bali juga di Liga 3 tingkat provinsi. Pengalaman sebelumnya, satu tahun lalu PS Badung saja menghabiskan anggaran Rp 1,2 miliar, meski Rp 500 jutanya mendapat subsidi dari PSSI pusat. Itu nilai cukup banyak, kami harus tutup kekuarangannya," tegas Graha Wicaksana.
Pria yang biasa disapa Koming mengaku sudah menghadap Ketum KONI Badung. Namun berapa nantinya digelontor KONI Badung ke Askab PSSI Badung untuk ikuti kompetisi, ia belum mengetahui. Ia belum bisa memberikan kepastian, berapa anggaran yang diterima.
Namun dia tetap berusaha ikut di semua kompetisi, baik Piala Soeratin U-13, U-15 dan U-17). Hal ini menyangkut regenerasi pemain yang butuh jam terbang baik skala provinsi maupun nasional. Apalagi pengalaman sebelumnya, Koming mengatakan tim PS Badung U-17 yang mewakili Bali di nasional belum mendapat subsidi dari pusat, seperti yang dijanjikan.*dek
Dengan demikian, harapan Askab PSI Badung, Laskar Keris Badung, sebutan PS Badung kembali berlaga ke Liga 2 pada tahun 2019. Apalagi Graha Wicaksana ingin kembali menambah suara Bali di PSSI Pusat. Kalau lolos Liga 2 kan bisa langsung sebagai voter nantinya.
Soal gambaran PS Badung, pihak Askab PSSI Badung juga ikut merancang, meski baru sebatas rencana awal, seperti masalah pelatih dan pemain. Menurutnya, pemain PS Badung musim lalu, kemungkinan memperkuat kembali PS Badung. Namun perekrutannya diserahkan kepada pelatih yang ditunjuk.
Menanggapi soal keikutsertaan di tiga kompetisi sekaligus yang digelar Asprov PSSI Bali, kata Graha Wicaksana, pihaknya harus memilih dan memprioritaskan kompetisi yang diikuti. Pasalnya faktor paling penting soal anggaran . Tiga kompetisi itu, yakni Piala Soeratin (U-13, U-15 dan U-17).
Untuk itu, dia harus merencanakan matang apa yang harus diikuti. Belum lagi Persekaba Bali juga di Liga 3 tingkat provinsi. Pengalaman sebelumnya, satu tahun lalu PS Badung saja menghabiskan anggaran Rp 1,2 miliar, meski Rp 500 jutanya mendapat subsidi dari PSSI pusat. Itu nilai cukup banyak, kami harus tutup kekuarangannya," tegas Graha Wicaksana.
Pria yang biasa disapa Koming mengaku sudah menghadap Ketum KONI Badung. Namun berapa nantinya digelontor KONI Badung ke Askab PSSI Badung untuk ikuti kompetisi, ia belum mengetahui. Ia belum bisa memberikan kepastian, berapa anggaran yang diterima.
Namun dia tetap berusaha ikut di semua kompetisi, baik Piala Soeratin U-13, U-15 dan U-17). Hal ini menyangkut regenerasi pemain yang butuh jam terbang baik skala provinsi maupun nasional. Apalagi pengalaman sebelumnya, Koming mengatakan tim PS Badung U-17 yang mewakili Bali di nasional belum mendapat subsidi dari pusat, seperti yang dijanjikan.*dek
Komentar