Puskesmas Selat Tolak Antar Pasien Meninggal
Kepala Puskesmas Selat, dr I Ketut Sadiarta berdalih tidak punya mobil ambulans khusus mengantar jenazah.
AMLAPURA, NusaBali
Dua pasien di Puskemas Selat, Karangasem, Ida Bagus Mangku Putu dan Jro Pulasari meninggal dalam perawatan di puskesmas, Kamis (1/3). Namun Puskesmas Selat menolak mengantar kedua pasien meninggal itu menggunakan mobil ambulans ke rumah duka. Padahal di Puskesmas Selat memiliki tiga unit mobil ambulans. Penolakan itu memantik kekecewaan keluarga pasien.
Keluarga pasien terpaksa memulangkan jenazah mobil pribadi. Informasinya, saat dirawat di Puskemas Selat, almarhum Ida Bagus Mangku Putu ditunggui I Nyoman Subrata dan Ida Bagus Putra. Kondisi Ida Bagus Mangku Putu saat itu terus menurun akibat kadar gulanya turun naik. Selang beberapa jam kemudian, Ida bagus Mangku Putu meninggal. Maka saat itu tinggal menunggu diantar pulang ke rumah duka di Gria Keniten, Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Di Puskemas Selat ada tiga mobil ambulans yakni DK 9115 S, DK 1103 S, dan B 1443 SHX. Dari ketiga mobil ambulans itu, dua yang layak dioperasikan. Mengingat saat itu ada pasien hendak melahirkan, kondisinya gawat, maka pasien itu dirujuk ke RSUD Karangasem, sehingga tinggal lagi satu mobil ambulans. Keluarga pasien meninggal memaklumi, dapat pelayanan belakangan. Ternyata setelah mobil ambulans yang satu lagi siap-siap mengantar korban meninggal, ada instruksi dari salah satu petugas jaga Puskesmas Selat. Atas petunjuk atasannya, agar tidak menggunakan ambulans dan meminta keluarga pasien mengupayakan kendaraan sendiri.
Maka I Nyoman Subrata dan Ida Bagus Putra menuju Gria Keniten, Banjar Bambang Biaung mengambil mobil Taruna untuk mengantar layon (jenazah) Ida Bagus Mangku Putra. “Saya sangat menyayangkan sikap Puskesmas Selat, mobil ambulans tidak bisa digunakan melayani pasien. Masak disuruh menggunakan mobil pribadi,” keluh I Nyoman Subrata, Jumat (2/3). Hal senada diungkapkan I Gusti Ayu Gede, menantu korban meninggal Jro Pulasari. “Mertua saya meninggal di IRD Puskesmas Selat, disuruh mengusahakan mobil pribadi mengantar jenazah pulang. Terpaksa menggunakan mobil pick up. Rasanya tidak etis pulang mengajak pasien meninggal gunakan mobil pribadi padahal ada ambulans,” ungkap I Gusti Ayu Gede yang juga Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Selat.
Sementara Kepala Puskesmas Selat, dr I Ketut Sadiarta saat dikonfirmasi berdalih tidak punya mobil ambulans khusus mengantar jenazah. “Jika mobil ambulans itu digunakan kami menyalahi prosedur. Sedangkan mobil untuk mengantar jenazah dalam keadaan rusak,” kata dr Sadiarta. Saat ditanya jenazah mantan Wakil Bupati Karangasem I Gusti Lanang Rai diantar gunakan ambulans, dr Sadiarta mengaku mendatangkan ambulans dari RSUD Karangasem. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan I Gusti Bagus Putra menyayangkan, pasien meninggal tidak diantar menggunakan mobil ambulans. “Memang harus pakai mobil ambulans mengantar pasien meninggal ke rumahnya. Kenapa baru lapor ke saya?” jawab I Gusti Bagus Putra balik bertanya. *k16
Dua pasien di Puskemas Selat, Karangasem, Ida Bagus Mangku Putu dan Jro Pulasari meninggal dalam perawatan di puskesmas, Kamis (1/3). Namun Puskesmas Selat menolak mengantar kedua pasien meninggal itu menggunakan mobil ambulans ke rumah duka. Padahal di Puskesmas Selat memiliki tiga unit mobil ambulans. Penolakan itu memantik kekecewaan keluarga pasien.
Keluarga pasien terpaksa memulangkan jenazah mobil pribadi. Informasinya, saat dirawat di Puskemas Selat, almarhum Ida Bagus Mangku Putu ditunggui I Nyoman Subrata dan Ida Bagus Putra. Kondisi Ida Bagus Mangku Putu saat itu terus menurun akibat kadar gulanya turun naik. Selang beberapa jam kemudian, Ida bagus Mangku Putu meninggal. Maka saat itu tinggal menunggu diantar pulang ke rumah duka di Gria Keniten, Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Di Puskemas Selat ada tiga mobil ambulans yakni DK 9115 S, DK 1103 S, dan B 1443 SHX. Dari ketiga mobil ambulans itu, dua yang layak dioperasikan. Mengingat saat itu ada pasien hendak melahirkan, kondisinya gawat, maka pasien itu dirujuk ke RSUD Karangasem, sehingga tinggal lagi satu mobil ambulans. Keluarga pasien meninggal memaklumi, dapat pelayanan belakangan. Ternyata setelah mobil ambulans yang satu lagi siap-siap mengantar korban meninggal, ada instruksi dari salah satu petugas jaga Puskesmas Selat. Atas petunjuk atasannya, agar tidak menggunakan ambulans dan meminta keluarga pasien mengupayakan kendaraan sendiri.
Maka I Nyoman Subrata dan Ida Bagus Putra menuju Gria Keniten, Banjar Bambang Biaung mengambil mobil Taruna untuk mengantar layon (jenazah) Ida Bagus Mangku Putra. “Saya sangat menyayangkan sikap Puskesmas Selat, mobil ambulans tidak bisa digunakan melayani pasien. Masak disuruh menggunakan mobil pribadi,” keluh I Nyoman Subrata, Jumat (2/3). Hal senada diungkapkan I Gusti Ayu Gede, menantu korban meninggal Jro Pulasari. “Mertua saya meninggal di IRD Puskesmas Selat, disuruh mengusahakan mobil pribadi mengantar jenazah pulang. Terpaksa menggunakan mobil pick up. Rasanya tidak etis pulang mengajak pasien meninggal gunakan mobil pribadi padahal ada ambulans,” ungkap I Gusti Ayu Gede yang juga Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Selat.
Sementara Kepala Puskesmas Selat, dr I Ketut Sadiarta saat dikonfirmasi berdalih tidak punya mobil ambulans khusus mengantar jenazah. “Jika mobil ambulans itu digunakan kami menyalahi prosedur. Sedangkan mobil untuk mengantar jenazah dalam keadaan rusak,” kata dr Sadiarta. Saat ditanya jenazah mantan Wakil Bupati Karangasem I Gusti Lanang Rai diantar gunakan ambulans, dr Sadiarta mengaku mendatangkan ambulans dari RSUD Karangasem. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan I Gusti Bagus Putra menyayangkan, pasien meninggal tidak diantar menggunakan mobil ambulans. “Memang harus pakai mobil ambulans mengantar pasien meninggal ke rumahnya. Kenapa baru lapor ke saya?” jawab I Gusti Bagus Putra balik bertanya. *k16
Komentar