Plus Minus Lemak
Kini banyak orang yang mulai bersahabat dengan lemak, setelah sebelumnya menganggapnya sebagai nutrisi jahat.
*Mitos: Telur meningkatkan kolesterol darah.
Fakta: Kolesterol dalam makanan tak berdampak langsung pada peningkatan kolesterol dalam darah.
U.S. Dietary Guidelines Advice Committee baru-baru ini membatalkan rekomendasinya untuk membatasi makanan dengan tinggi kolesterol.
Ini mengingat, kolesterol darah dihasilkan oleh hati, sehingga apa yang dimakan memiliki dampak kecil pada tingkat kolesetrol dalam darah. Jadi melewatkan telur untuk sarapan adalah kesalahan besar.
"Telur merupakan kelompok protein sumber kaolin terbaik, suatu neurotransmitter yang terkait dengan memori dan fungsi kognitif," tambah Babb.
*Mitos: Minyak zaitun adalah sumber lemak paling sehat.
Fakta: Manusia membutuhkan berbagai macam lemak dalam makanan untuk tetap sehat.
Minyak zaitun merupakan lemak tak jenuh tunggal dengan manfaat kesehatan yang berlimpah, tetapi membatasi diri dengan hanya memakan satu jenis lemak sama seperti hanya memakan satu jenis sayuran.
"Mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung lemak seperti minyak, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan salmon menyediakan banyak kesempatan untuk mendapatkan manfaat asam lemak esensial dan pitosterol yaitu melindungi tubuh terhadap penyakit," kata Babb.
Hanya saja, pastikan untuk menghindari lemak trans buatan yang sering muncul dengan nama minyak terhidrogenasi pada label margarin, kue-kue yang dikemas, dan krim kopi karena mereka dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
*Mitos: Daging merah tidak boleh menjadi bagian dari diet sehat.
Fakta: Daging olahan memang sangat tidak dianjurkan, namun tak demikian dengan daging segar.
Para peneliti di Warsaw University menemukan, pria yang makan lebih banyak daging yang diproses, seperti sosis dua kali lebih mungkin untuk meninggal karena gagal jantung, ketimbang mereka yang makan sedikit daging olahan.
Namun, mereka yang makan lebih banyak daging segar tidak menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung.
Kurang mengonsumsi lemak sehat nyatanya sama berbahaya dengan terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh atau trans. Isi sebuah studi yang baru saja dirilis dalam Journal of American Heart Association.
Mendorong orang untuk makan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun atau ikan dapat membantu mencegah lebih dari satu juta kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia setiap tahun, menurut peneliti.
Bahkan, jumlah kematian akibat penyakit jantung, karena kurangnya asupan lemak sehat hampir tiga kali lebih besar ketimbang jumlah kematian akibat asupan yang berlebihan dari lemak jenuh.
Lemak jenuh biasa ditemukan dalam daging berlemak, keju, produk susu lainnya, serta minyak sawit dan kelapa.
"Selama puluhan tahun kita telah berfokus pada pengurangan lemak jenuh sebagai upaya untuk mencegah penyakit jantung, tetapi kami menemukan di sebagian besar negara, asupan terlalu sedikit lemak sehat adalah masalah besar, lebih besar dari terlalu banyak mengasup lemak jenuh," kata penulis studi Dr Dariush Mozaffarian, dari Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University Boston.
Dalam studi tersebut, peneliti melihat data asupan makan dan tingkat kematian orang akibat penyakit jantung dari 186 negara pada tahun 2010.
Mereka memperkirakan 711.800 kematian, atau sekitar 10,3 persen kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia adalah karena orang makan terlalu sedikit lemak sehat yang disebut "lemak omega-6 tak jenuh ganda”.
Sebagai perbandingan, hanya sekitar sepertiga dari 250.900 kematian, atau sekitar 3,6 persen dari kematian di seluruh dunia akibat penyakit jantung adalah karena orang yang makan terlalu banyak lemak jenuh.
Alasan mengapa begitu banyak kematian dapat dicegah dengan meningkatkan asupan lemak sehat adalah karena meningkatnya kesehatan yang didapat dari lemak omega-6 lemak tak jenuh ganda.
Mozza mencontohkan, ketimbang makan dua potong roti, sebaiknya makanlah setengah potong roti dan banyak minyak zaitun atau kacang-kacangan.
Para peneliti juga menemukan, 537.200 kematian pada tahun 2010 adalah karena asupan yang berlebihan dari lemak trans, termasuk lemak dari makanan yang diproses, dipanggang dan makanan yang digoreng.
Ketika para peneliti mengamati pola kematian akibat penyakit jantung dari waktu ke waktu, mereka menemukan jumlah kematian akibat penyakit jantung, karena cukupnya asupan lemak omega-6 tak jenuh ganda menurun 9 persen antara tahun 1990 dan 2010.
Dengan demikian hasil penelitian baru menunjukkan orang harus mulai meningkatkan asupan lemak sehat, baik yang berasal dari hewan maupun sumber pati.
Lemak sehat tersebut dapat ditemukan pada ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Seiring dengan makan makanan yang sehat, orang bisa mencegah penyakit jantung, dengan olahraga teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan menahan diri dari merokok. 7/beragam sumber
1
2
Komentar