Undiksha Gelar Rapat Kerja 2019
Segenap staf pimpinan kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar rapat agenda kerja 2019 di Hotel Harris, Jalan Raya Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung, Jumat (2/3).
MANGUPURA, NusaBali
Rapat agenda kerja tahunan kali ini hanya melibataan staf pimpinanan dari level wakil dekan hingga rektor. Wakil Rektor II Undiksha Singaraja Prof Dr Wayan Lasmawan MPd didampingi ketua panitia rapat kerja Dr I Nyoman Tika MSi saat dikonfirmasi di sela acara rapat mengungkapkan ada tiga skala prioritas yang dibahas dalam rapat tahunan kali ini. Pertama, bagaimana Undiksha ke depan mampu meningkatkan kualitas layanan dan produk akademiknya melalui peningkatan student body maupun research yang bersifat inovatif.
Kedua, diharapkan melalui kegiatan ini akan lahir pemikiran bagaimana membawa Undiksha ke ajang persaingan global atau international competition. Ketiga, diharapkan dalam kegiatan ini akan lahir pemikiran yang menempatkan efisiensi dan efektivitas program sebagai sebuah keharusan.
“Ini penting mengingat bahwa sesuai dengan imbauan Kemenristek bahwa kegiatan kelembagaan mestinya bersandar pada efektivitas, bukan semata-mata pada efisiensi. Untuk mencapai efisiensi itu gampang, tapi bagaimana sebuah program itu efektif atau berdampak secara langsung kepada perbaikan lembaga. Itu merupakan suatu yang harus dicapai dan menjadi kewajiban setiap lembaga,” tutur Prof Dr Wayan Lasmawan.
Sementara dari sisi materi, Rakerja diharapkan mampu teraplikasikan sebuah kegiatan atau anggaran untuk membuka Program Studi (Prodi) yang inovatif. Terutama Prodi Non Kependidikan. " Ke depan Undiksha tak hanya dikenal sebagai produsen guru, tetapi juga produsen tenaga terdidik yang profesional. Selain itu untuk menanggapi isu yang telah mengemuka sedemikian rupa di masyarakat bahwa Undiksha ini sudah mengusulkan Prodi Kedokteran, tetapi sampai saat ini belum bisa terealisasi. Izin prodi-nya belum turun. Kami tak akan pernah berhenti untuk mengurusnya,” lanjutnya.
Undiksha saat ini memiliki 17 Prodi Non Kependidikan. Tahun 2018 ini sedang diproses di Kemenristekdikti sebanyak lima Prodi Non Kependidikan, sehingga secara keseluruhan nantinya ada 22 Prodi Non Kependidikan di Undiksha.*p
Kedua, diharapkan melalui kegiatan ini akan lahir pemikiran bagaimana membawa Undiksha ke ajang persaingan global atau international competition. Ketiga, diharapkan dalam kegiatan ini akan lahir pemikiran yang menempatkan efisiensi dan efektivitas program sebagai sebuah keharusan.
“Ini penting mengingat bahwa sesuai dengan imbauan Kemenristek bahwa kegiatan kelembagaan mestinya bersandar pada efektivitas, bukan semata-mata pada efisiensi. Untuk mencapai efisiensi itu gampang, tapi bagaimana sebuah program itu efektif atau berdampak secara langsung kepada perbaikan lembaga. Itu merupakan suatu yang harus dicapai dan menjadi kewajiban setiap lembaga,” tutur Prof Dr Wayan Lasmawan.
Sementara dari sisi materi, Rakerja diharapkan mampu teraplikasikan sebuah kegiatan atau anggaran untuk membuka Program Studi (Prodi) yang inovatif. Terutama Prodi Non Kependidikan. " Ke depan Undiksha tak hanya dikenal sebagai produsen guru, tetapi juga produsen tenaga terdidik yang profesional. Selain itu untuk menanggapi isu yang telah mengemuka sedemikian rupa di masyarakat bahwa Undiksha ini sudah mengusulkan Prodi Kedokteran, tetapi sampai saat ini belum bisa terealisasi. Izin prodi-nya belum turun. Kami tak akan pernah berhenti untuk mengurusnya,” lanjutnya.
Undiksha saat ini memiliki 17 Prodi Non Kependidikan. Tahun 2018 ini sedang diproses di Kemenristekdikti sebanyak lima Prodi Non Kependidikan, sehingga secara keseluruhan nantinya ada 22 Prodi Non Kependidikan di Undiksha.*p
1
Komentar