Pulihkan Pariwisata Karangasem, Kemenpar Gelar Mega Famtrip
Pelaku pariwisata dari empat negara mengenali objek wisata di Karangasem dalam acara Mega Famtrip (Familiarization Trip) to Karangasem 2018.
AMLAPURA, NusaBali
Program dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini untuk memulihkan industri pariwisata di Bali yang sempat dipengaruhi erupsi Gunung Agung. Mega Famtrip to Karangasem diikuti negara Jepang, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ketiganya mengunjungi tiga objek wisata Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Tirtagangga, dan Agrowisata Dukuh. Acara berakhir di Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (2/3) pukul 13.30 Wita.
Rombongan diantar Travel BMW Denpasar terbagi dua bus dikoordinasikan Febriana Budiman, Jenderal Manager Bali Mega Wisata, langsung mengunjungi Objek Wisata Pura Sad Kahyangan Lempuyang di Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, pukul 09.30 Wita. Dari jaba pura itu pelaku pariwisata menikmati panorama Gunung Agung ke arah Barat secara utuh. Selanjutnya diajak ke Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang memperkenalkan objek taman air peninggalan Raja Karangasem XVI AAA Anglurah Ktut Karangasem, pukul 11.00 Wita. Di sana rombongan dijamu acara coffee break, sekitar 15 menit. Kunjungan berikutnya ke Objek Wisata Agrowisata Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang menyuguhkan pemandangan kebun salak dan keindahan alam ke arah selatan berupa laut, lembah, bukit, dan pemukiman dari ketinggian.
Semula rombongan disambut di Bale Banjar Dukuh dengan tarian Manuk Rawa, dan dijamu buah salak. Selanjutnya Kelian Banjar Adat Dukuh I Nengah Karsa dan Kelian Banjar Dinas Dukuh I Komang Edi Saputra mengajak mengenal kebun salak dari dekat dengan masuk ke kebun salak. Ternyata banyak wisatawan itu kurang berani menyantap buah salak, karena buahnya berduri. Setelah dibantu mengupas kulitnya, barulah mulai mencoba buah salak.
Selama perjalanan diantar beberapa pimpinan OPD Pemkab Karangasem dikoordinasikan staf Ahli Bupati Priagung Duarsa. Priagung Duarsa itulah yang menerangkan setiap objek, mulai dari potensi dan sejarahnya. “Kami bersyukur ada pelaku pariwisata datang mengenal objek wisata, untuk pemulihan industri pariwisata pasca erupsi Gunung Agung,” kata Priagung Duarsa.
Sementara Febriana Budiman mengajak pelaku pariwisata agar mereka yakin, Karangasem aman dikunjungi dan kaya objek wisata alami. “Ke depan kita buatkan paket wisata, yang menyusuri panorama alam seperti di Objek Wisata Dukuh,” katanya. Pelaku pariwisata yang datang dari Singapura sebanyak 7 orang, Malaysia 19 orang, Thailand 24 orang dan Jepang 8 orang selebihnya dari Indonesia, total 80 orang. Mereka yang datang dari empat negara itu dari kalangan influencer marketing (pemasaran), producer (penyalur), fotografer, writer, wartawan, travel agent. *k16
Program dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini untuk memulihkan industri pariwisata di Bali yang sempat dipengaruhi erupsi Gunung Agung. Mega Famtrip to Karangasem diikuti negara Jepang, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ketiganya mengunjungi tiga objek wisata Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Tirtagangga, dan Agrowisata Dukuh. Acara berakhir di Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (2/3) pukul 13.30 Wita.
Rombongan diantar Travel BMW Denpasar terbagi dua bus dikoordinasikan Febriana Budiman, Jenderal Manager Bali Mega Wisata, langsung mengunjungi Objek Wisata Pura Sad Kahyangan Lempuyang di Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, pukul 09.30 Wita. Dari jaba pura itu pelaku pariwisata menikmati panorama Gunung Agung ke arah Barat secara utuh. Selanjutnya diajak ke Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang memperkenalkan objek taman air peninggalan Raja Karangasem XVI AAA Anglurah Ktut Karangasem, pukul 11.00 Wita. Di sana rombongan dijamu acara coffee break, sekitar 15 menit. Kunjungan berikutnya ke Objek Wisata Agrowisata Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang menyuguhkan pemandangan kebun salak dan keindahan alam ke arah selatan berupa laut, lembah, bukit, dan pemukiman dari ketinggian.
Semula rombongan disambut di Bale Banjar Dukuh dengan tarian Manuk Rawa, dan dijamu buah salak. Selanjutnya Kelian Banjar Adat Dukuh I Nengah Karsa dan Kelian Banjar Dinas Dukuh I Komang Edi Saputra mengajak mengenal kebun salak dari dekat dengan masuk ke kebun salak. Ternyata banyak wisatawan itu kurang berani menyantap buah salak, karena buahnya berduri. Setelah dibantu mengupas kulitnya, barulah mulai mencoba buah salak.
Selama perjalanan diantar beberapa pimpinan OPD Pemkab Karangasem dikoordinasikan staf Ahli Bupati Priagung Duarsa. Priagung Duarsa itulah yang menerangkan setiap objek, mulai dari potensi dan sejarahnya. “Kami bersyukur ada pelaku pariwisata datang mengenal objek wisata, untuk pemulihan industri pariwisata pasca erupsi Gunung Agung,” kata Priagung Duarsa.
Sementara Febriana Budiman mengajak pelaku pariwisata agar mereka yakin, Karangasem aman dikunjungi dan kaya objek wisata alami. “Ke depan kita buatkan paket wisata, yang menyusuri panorama alam seperti di Objek Wisata Dukuh,” katanya. Pelaku pariwisata yang datang dari Singapura sebanyak 7 orang, Malaysia 19 orang, Thailand 24 orang dan Jepang 8 orang selebihnya dari Indonesia, total 80 orang. Mereka yang datang dari empat negara itu dari kalangan influencer marketing (pemasaran), producer (penyalur), fotografer, writer, wartawan, travel agent. *k16
Komentar