nusabali

Perajin Perak Celuk Dapat Pelatihan

  • www.nusabali.com-perajin-perak-celuk-dapat-pelatihan

Di tengah kelesuan bisnis kerajinan perak, para perajin di desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali mendapatkan pelatihan selama tiga hari, Kamis-Sabtu (1-3 Maret 2018) mengenai desain dan peluang pasar ekspor.

GIANYAR, NusaBali

Hal itu digagas oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Gianyar bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI). "Pelatihan ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan praktis pada para peserta mengenai gambaran umum produk kerajinan perak, peluang dan tren produk kerajinan perak di pasar ekspor, standar mutu dan persyaratan pasar untuk produk kerajinan perak, pengembangan desain produk kerajinan perak," kata Ketua BBPPEI Iriana Trimurty Ryacudu, dalam keterangan pers Bagian Humas Pemkab Gianyar, Jumat (2/3).

Selain itu, pengalaman ekspor produk kerajinan perak dan pemasaran ekspor produk kerajinan perak. "Saya harap para perajin mampu mengangkat peluang, tren, peningkatan standar mutu, pengembangan desain dan pemasaran eksport," kata Iriana Rycudu.

Menurut Iriana, materi pelatihan akan diberikan selama tiga hari meliputi gambaran umum produk kerajinan perak, peluang dan tren produk kerajinan perak di pasar ekspor, standar mutu dan persyaratan ekspor.

Pada pelatihan ini juga hadir Vice President CSR PT Antam Tbk, Sudarmanto. Menurut dia, PT Antam Tbk adalah BUMN yang bergerak di bidang mineral dan hasil tambang di Indonesia. Perkembangan kerajinan perak di Bali khususnya Gianyar juga tidak lepas dari perhatian PT Antam sebagai penghasil perak di Indonesia.

Meski tidak melakukan eksplorasi di Bali, tapi menurut Sudarmanto Antam merasa ikut bertanggung jawab. Sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah, ada suatu amanah regulasi yang diatur yang memungkinkan pihak PT. Antam untuk ikut berpartisipasi terhadap perkembangan UKM di Indonesia.

Industri kerajinan perak di Desa Celuk Sukawati Gianyar menjadi sentra kerajinan perak terbesar setelah di Kotagede Jogjakarta. Salah satu keunggulan perhiasan perak celuk, adalah dari segi desain yang unik dan masih dilakukan secara handmade. Namun 5 tahun belakangan ini nilai ekspor perhiasan perak belum menunjukkan tren positif. "Oleh karena itu, pelatihan merupakan kebutuhan dan solusi," demikian sambutan Pj Bupati Gianyar yang dibacakan sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Gianyar, Made Mirnawati.

Berdasarkan data di Disperindag Kabupaten Gianyar, saat ini jumlah perajin perak di Desa Celuk sekitar 300 perajin. Namun dari jumlah tersebut tidak semuanya berkembang, tidak sedikit yang mati suri akibat tingginya harga bahan baku dan kalah saing dari daerah maupun negara lain. Tapi meski begitu, ikon perhiasan perak di Bali masih tetap dipegang oleh Desa Celuk Gianyar.*ant

Komentar