265 Siswa SMK Ikut Uji Kompetensi Perhotelan
Sehingga, dengan adanya sertifikat uji kompetensi ini, para siswa diharapkan mendapatkan pekerjaan lebih mudah pada pariwisata Internasional.
Digelar LSP-P1 SMKN 5 Denpasar, Libatkan 3 SMK
DENPASAR, NusaBali
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1) SMKN 5 Denpasar bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar uji kompetensi akomodasi perhotelan di tiga sekolah jejaring SMK di Denpasar, Sabtu (3/3). Uji kompetensi ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan dan dapat mempermudah siswa mendapatkan pekerjaan.
Sebanyak 265 siswa mengikuti uji kompetensi dari 3 SMK di Denpasar. Ketiga sekolah jejaring yang memiliki akomodasi perhotelan yakni SMK Harapan Denpasar dengan siswa yang ikut uji kompetensi sebanyak 104 siswa, SMK 5 Denpasar 1 siswa, SMK PGRI Denpasar 80 siswa dan SMK Kertawisata Denpasar sebanyak 80 siswa. Keseluruhan siswa tersebut diuji dalam dua skema yakni Front Office dan House Keeping yang masing-masing sekolah diuji oleh seorang penguji khusus sertifikasi yang didatangkan dari BNSP.
Ketua LSP-P1 SMK 5 Denpasar Kartini Justanti Ika Putri saat ditemui disela-sela ujian mengatakan, pihaknya dari SMK 5 Denpasar ditunjuk pusat selaku koordinator LSP-P1 Bali untuk melaksanakan uji kompetensi di jejaring sekolah yang belum memiliki SK. Dengan SK yang turun dari Kementerian per Januari lalu, pihak sekolah harus melaksanakan uji kompetensi pada jejaring yang diajak bekerjasama dan memiliki akomodasi perhotelan.
Dikatakan, saat ini pihaknya baru bisa melaksanakan kepada siswa kelas XII yang disiapkan untuk berkecimpung di dunia kerja. Apalagi kata dia, persaingan pariwisata saat ini cukup banyak. Sehingga, dengan adanya sertifikat uji kompetensi ini, para siswa diharapkan mendapatkan pekerjaan lebih mudah pada pariwisata Internasional. Pihaknya bertugas untuk menyiapkan siswa tersebut untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Lanjut Kartini Justanti Ika Putri, pihaknya sebagai koordinator penyelenggara ditugaskan dalam SK melakukan uji kompetensi pada 8 sekolah jejaring. Namun, untuk saat ini karena keterbatasan waktu turunnya SK dan penyelenggaraan pihaknya baru bisa melaksanakan pada tiga sekolah yang memiliki akomodasi perhotelan yakni Front Office dan House Keeping. "Kami bekerjasama dengan BNSP baru bisa melaksanakan pada tiga sekolah penjaringan karena waktu," ungkapnya.
Untuk itu, kedepannya kata Ika Putri, pihaknya sudah menyiapkan proses untuk dua opsi uji kompetensi lagi yakni skema Tata Boga dan Usaha Perjalanan Wisata. "Itu kita rencanakan akan launching pada tahun 2019 depan karena sekarang sekolah yang kami ajak kerjasama uji kompetensi baru ada dua skema yakni Front Office dan House keeping," jelasnya.
Kendati baru pertama kali melakukan uji kompetensi pada sekolah jejaring, kata Ika Putri, di internal sekolah pihaknya sudah pernah meluluskan 25 siswa di tahun 2017 lalu. "Untuk jejaring uji kompetensinya baru pertama kali, kalau SMK 5 sudah dari tahun 2017 yang sudah meluluskan 25 siswa ditambah tahun ini 185 siswa yang ikut uji kompetensi," ungkapnya.
Sementara Waka Kurikulum SMK Harapan Denpasar Ni Luh Tutik Ariani mengatakan, pihaknya baru pertama kali melaksanakan uji kompetensi sertifikasi pariwisata. Karena, sebelumnya pihaknya belum bisa melaksanakan uji kompetensi siswanya secara mandiri. Dengan adanya bantuan dari SMK 5 Denpasar yang menjadi koordinator LSP-P1, maka 105 siswanya yang ikut sekarang ini diharapkan bisa lulus untuk mempermudah mencari pekerjaan mereka.
"Kami berharap uji kompetensi ini terus bisa dilakukan sebagai bekal anak-anak kedepannya dan bisa dipercaya kemampuan mereka dalam dunia industri dengan adanya sertifikasi yang mereka miliki. Selain itu juga mereka bisa percaya diri bisa bekerja pada bidang yang mereka masteran atau unggulkan. Selain itu dengan uji kompetensi ini juga bisa berguna bagi anak-anak kita kedepannya," tandasnya. *M
DENPASAR, NusaBali
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1) SMKN 5 Denpasar bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar uji kompetensi akomodasi perhotelan di tiga sekolah jejaring SMK di Denpasar, Sabtu (3/3). Uji kompetensi ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan dan dapat mempermudah siswa mendapatkan pekerjaan.
Sebanyak 265 siswa mengikuti uji kompetensi dari 3 SMK di Denpasar. Ketiga sekolah jejaring yang memiliki akomodasi perhotelan yakni SMK Harapan Denpasar dengan siswa yang ikut uji kompetensi sebanyak 104 siswa, SMK 5 Denpasar 1 siswa, SMK PGRI Denpasar 80 siswa dan SMK Kertawisata Denpasar sebanyak 80 siswa. Keseluruhan siswa tersebut diuji dalam dua skema yakni Front Office dan House Keeping yang masing-masing sekolah diuji oleh seorang penguji khusus sertifikasi yang didatangkan dari BNSP.
Ketua LSP-P1 SMK 5 Denpasar Kartini Justanti Ika Putri saat ditemui disela-sela ujian mengatakan, pihaknya dari SMK 5 Denpasar ditunjuk pusat selaku koordinator LSP-P1 Bali untuk melaksanakan uji kompetensi di jejaring sekolah yang belum memiliki SK. Dengan SK yang turun dari Kementerian per Januari lalu, pihak sekolah harus melaksanakan uji kompetensi pada jejaring yang diajak bekerjasama dan memiliki akomodasi perhotelan.
Dikatakan, saat ini pihaknya baru bisa melaksanakan kepada siswa kelas XII yang disiapkan untuk berkecimpung di dunia kerja. Apalagi kata dia, persaingan pariwisata saat ini cukup banyak. Sehingga, dengan adanya sertifikat uji kompetensi ini, para siswa diharapkan mendapatkan pekerjaan lebih mudah pada pariwisata Internasional. Pihaknya bertugas untuk menyiapkan siswa tersebut untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Lanjut Kartini Justanti Ika Putri, pihaknya sebagai koordinator penyelenggara ditugaskan dalam SK melakukan uji kompetensi pada 8 sekolah jejaring. Namun, untuk saat ini karena keterbatasan waktu turunnya SK dan penyelenggaraan pihaknya baru bisa melaksanakan pada tiga sekolah yang memiliki akomodasi perhotelan yakni Front Office dan House Keeping. "Kami bekerjasama dengan BNSP baru bisa melaksanakan pada tiga sekolah penjaringan karena waktu," ungkapnya.
Untuk itu, kedepannya kata Ika Putri, pihaknya sudah menyiapkan proses untuk dua opsi uji kompetensi lagi yakni skema Tata Boga dan Usaha Perjalanan Wisata. "Itu kita rencanakan akan launching pada tahun 2019 depan karena sekarang sekolah yang kami ajak kerjasama uji kompetensi baru ada dua skema yakni Front Office dan House keeping," jelasnya.
Kendati baru pertama kali melakukan uji kompetensi pada sekolah jejaring, kata Ika Putri, di internal sekolah pihaknya sudah pernah meluluskan 25 siswa di tahun 2017 lalu. "Untuk jejaring uji kompetensinya baru pertama kali, kalau SMK 5 sudah dari tahun 2017 yang sudah meluluskan 25 siswa ditambah tahun ini 185 siswa yang ikut uji kompetensi," ungkapnya.
Sementara Waka Kurikulum SMK Harapan Denpasar Ni Luh Tutik Ariani mengatakan, pihaknya baru pertama kali melaksanakan uji kompetensi sertifikasi pariwisata. Karena, sebelumnya pihaknya belum bisa melaksanakan uji kompetensi siswanya secara mandiri. Dengan adanya bantuan dari SMK 5 Denpasar yang menjadi koordinator LSP-P1, maka 105 siswanya yang ikut sekarang ini diharapkan bisa lulus untuk mempermudah mencari pekerjaan mereka.
"Kami berharap uji kompetensi ini terus bisa dilakukan sebagai bekal anak-anak kedepannya dan bisa dipercaya kemampuan mereka dalam dunia industri dengan adanya sertifikasi yang mereka miliki. Selain itu juga mereka bisa percaya diri bisa bekerja pada bidang yang mereka masteran atau unggulkan. Selain itu dengan uji kompetensi ini juga bisa berguna bagi anak-anak kita kedepannya," tandasnya. *M
Komentar