Inovasi Laklak Rasa Buah Banyak Diburu
Jajanan Laklak sebagai salah satu jajan tradisional Bali, memang tidak bisa dipungkiri kegurihannya.
SINGARAJA, NusaBali
Apalagi saat disantap ditemani secangkir kopi atau minuman hangat lainnya. Jajan Laklak yang sedang ngehits setahun belakangan ini menjadi salah satu peluang bisnis bagi anak muda di Buleleng. Kini jajan Laklak tidak hanya dinikmati dengan warna putih dan hijau saja, tetapi lebih bervariasi dengan Laklak rasa buah-buahan.
Inovasi jajan Laklak rasa buah ini tercetus dari pemuda asal Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, I Gede Rena Purdiasa, 30. Ia yang mengaku sudah jatuh bangun di sejumlah bisnis menemukan peluang baru menjual jajan Laklak rasa buah. Sejak dua tahun terakhir Rena terus melakukan uji coba sebelum hidangannya benar-benar diterima oleh masyarakat banyak.
Saat ini ada sekitar lima rasa jajan Laklak yang dimilikinya. Mulai dari Laklak durian, Laklak buah naga, ubi ungu dan labu kuning.
Selain dapat merasakan buah dalam jajan Laklak, warna alami yang timbul dari buah-buahan yang dipakai juga sangat menggoda. Awal inovasi Laklak rasa buah itu pun terinspirasi dari kejenuhannya menjalani usaha bisnis. Akhirnya setelah dicoba-coba memadukan adonan dan buah didapatkan Laklak rasa buah yang sangat memanjakan lidah.
“Sempat uji coba dan gagal, karena sebelum menemukan takaran yang pas itu lumayan sulit,” katanya. Dengan produksi jajan Laklak inovatifnya ia tidak takut bersaing dengan pedagang jajan Laklak yang sudah senior. Bahkan jajan Laklak buatannya banyak diburu sebagaian besar warga yang merasa penasaran.
Selain rasanya yang enak dan gurih dari parutan kelapa serta kucuran gula merah cair di atasnya, jajan Laklak sangat ekonomis. Satu porsi jajan Laklak dijual Rp 5.000. Jajanan tradisional ini pun sangat recommended karena termasuk panganan yang sehat tanpa bahan pengawet.
Seperti yang diakui penggemar jajan Laklak, Dian Suryantini, 23, asal Banyuning. Dengan adanya jajan Laklak rasa buah bisa menumbuhkan kembali selera anak muda terhadap panganan tradisional. “Ini enak dan sehat, ada penyegaranlah buat yang suka kuliner. Cukup inovatif untuk bisa menarik minat kaum muda,” ungkapnya. *k23
Inovasi jajan Laklak rasa buah ini tercetus dari pemuda asal Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, I Gede Rena Purdiasa, 30. Ia yang mengaku sudah jatuh bangun di sejumlah bisnis menemukan peluang baru menjual jajan Laklak rasa buah. Sejak dua tahun terakhir Rena terus melakukan uji coba sebelum hidangannya benar-benar diterima oleh masyarakat banyak.
Saat ini ada sekitar lima rasa jajan Laklak yang dimilikinya. Mulai dari Laklak durian, Laklak buah naga, ubi ungu dan labu kuning.
Selain dapat merasakan buah dalam jajan Laklak, warna alami yang timbul dari buah-buahan yang dipakai juga sangat menggoda. Awal inovasi Laklak rasa buah itu pun terinspirasi dari kejenuhannya menjalani usaha bisnis. Akhirnya setelah dicoba-coba memadukan adonan dan buah didapatkan Laklak rasa buah yang sangat memanjakan lidah.
“Sempat uji coba dan gagal, karena sebelum menemukan takaran yang pas itu lumayan sulit,” katanya. Dengan produksi jajan Laklak inovatifnya ia tidak takut bersaing dengan pedagang jajan Laklak yang sudah senior. Bahkan jajan Laklak buatannya banyak diburu sebagaian besar warga yang merasa penasaran.
Selain rasanya yang enak dan gurih dari parutan kelapa serta kucuran gula merah cair di atasnya, jajan Laklak sangat ekonomis. Satu porsi jajan Laklak dijual Rp 5.000. Jajanan tradisional ini pun sangat recommended karena termasuk panganan yang sehat tanpa bahan pengawet.
Seperti yang diakui penggemar jajan Laklak, Dian Suryantini, 23, asal Banyuning. Dengan adanya jajan Laklak rasa buah bisa menumbuhkan kembali selera anak muda terhadap panganan tradisional. “Ini enak dan sehat, ada penyegaranlah buat yang suka kuliner. Cukup inovatif untuk bisa menarik minat kaum muda,” ungkapnya. *k23
Komentar