Tol Jakarta-Surabaya Terkoneksi Saat Mudik Lebaran
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji arus mudik lebaran tahun 2018 mendatang akan semakin baik.
JAKARTA, NusaBali
Menhub Budi juga mengatakan, mudik tahun ini dibarengi dengan terkoneksinya Tol Jakarta-Surabaya. "Kita akan mulai dalam bulan ini berkoordinasi dengan stakeholder dengan Polri dengan stakeholder lain. Dengan kita memberikan amanah pengelolaan di lapangan dengan Polri. Tapi ada satu yang signifikan selain yang lain-lain ini adalah akan terkoneksinya tol antara Jakarta-surabaya. Jadi pasti ekspektasi masyarakat banyak di sana," ujar Budi Karya di Bunderan HI, Jakarta, Minggu (4/3) seperti dilansir detik.
Budi mengatakan dengan dibukanya kelak tol yang menghubungkan langsung antara Jakarta dan Surabaya antusias mudik masyarakat akan meningkat. Ia akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk cegah kemacetan yang membeludak saat mudik nanti.
Budi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Menpan-RB terkait jadwal liburan. Ia ingin jadwal liburan yang dikeluarkan lebih bervariasi sehingga masyarakat dapat secara bertahap menggunakan arus mudik. "Kami juga akan berkoordinasi dengan Menpan, libur itu lebih bervariasi," ujar Budi.
Seperti diketahui, Pembangunan ruas tol Trans Jawa sepanjang 661 kilometer terus dikebut pengerjaannya. Saat ini ada 7 ruas yang tengah dalam masa konstruksi menuju target pengoperasiannya di tahun ini hingga akhir 2018 mendatang. Ruas Trans Jawa paling Barat dimulai dari Pejagan-Pemalang yang memiliki panjang total 58 km (4 seksi). Saat ini sudah ada 20 km dari ruas ini yang beroperasi. Sementara 38 km sisanya dari Brebes Timur ke Pemalang sedang dalam konstruksi, dengan progres tanah 99,95 persen dan fisik 80,12 persen.
Berlanjut ke Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km yang terdiri dari 2 seksi. Saat ini kedua seksinya masih dalam tahap konstruksi dengan progress tanah 98,3 persen dan fisik 41,79 persen. Ruas ini ditarget bisa beroperasi penuh bulan Juni 2018 mendatang.
Ruas selanjutnya Trans Jawa yang sedang dalam pengerjaan adalah Batang-Semarang sepanjang 75 km (5 seksi). Sama halnya dengan Pemalang-Batang, kelima seksi dari ruas ini juga belum ada yang beroperasi. Progres pengadaan lahan saat ini sudah 97,42 persen dan konstruksi 48,47 persen.
Setelah dari Semarang, Tol Trans Jawa berlanjut ke ruas Semarang-Solo yang memiliki panjang 73 km (5 seksi). 40 km dari total ruas ini sudah beroperasi, sedangkan 33 km dalam masa konstruksi, dari Salatiga menuju Kartosuro. Progres tanah saat ini sudah 97,69 persen sedangkan konstruksi sudah 62,66 persen.
Dari Solo, jalan bebas hambatan berlanjut terus ke arah Timur menuju ruas Solo-Ngawi sepanjang 90 km yang terdiri dari 4 seksi. Tol ini dikerjakan sebagian ruasnya oleh pemerintah sepanjang 21 km, sedangkan sisanya dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemilik konsesi. Progress tanah saat ini sudah di angka 96,68 persen. Sementara konstruksi yang dikerjakan pemerintah mencapai progres 98,21 persen dan BUJT sebesar 76,15 persen.
Kemudian, sebelum masuk ke ruas Surabaya-Mojokerto, didahului terlebih dahulu oleh Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km (4 seksi). Tol yang dikerjakan 37 km nya oleh pemerintah dan 50 km oleh BUJT ini sudah mencapai konstruksi keseluruhan 52,92% dengan pengadaan lahan 99,07%.
Terakhir adalah ruas Surabaya-Mojokerto. Dari 36 km panjang ruas ini, 20 km di antaranya sudah beroperasi di tahun 2011 dan 2016. Pekerjaan untuk sisa tol ini sudah rampung dan tinggal menunggu jadwal peresmian pengoperasian untuk ruas Sepanjang-Mojokerto sepanjang 16 km. *
Budi mengatakan dengan dibukanya kelak tol yang menghubungkan langsung antara Jakarta dan Surabaya antusias mudik masyarakat akan meningkat. Ia akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk cegah kemacetan yang membeludak saat mudik nanti.
Budi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Menpan-RB terkait jadwal liburan. Ia ingin jadwal liburan yang dikeluarkan lebih bervariasi sehingga masyarakat dapat secara bertahap menggunakan arus mudik. "Kami juga akan berkoordinasi dengan Menpan, libur itu lebih bervariasi," ujar Budi.
Seperti diketahui, Pembangunan ruas tol Trans Jawa sepanjang 661 kilometer terus dikebut pengerjaannya. Saat ini ada 7 ruas yang tengah dalam masa konstruksi menuju target pengoperasiannya di tahun ini hingga akhir 2018 mendatang. Ruas Trans Jawa paling Barat dimulai dari Pejagan-Pemalang yang memiliki panjang total 58 km (4 seksi). Saat ini sudah ada 20 km dari ruas ini yang beroperasi. Sementara 38 km sisanya dari Brebes Timur ke Pemalang sedang dalam konstruksi, dengan progres tanah 99,95 persen dan fisik 80,12 persen.
Berlanjut ke Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km yang terdiri dari 2 seksi. Saat ini kedua seksinya masih dalam tahap konstruksi dengan progress tanah 98,3 persen dan fisik 41,79 persen. Ruas ini ditarget bisa beroperasi penuh bulan Juni 2018 mendatang.
Ruas selanjutnya Trans Jawa yang sedang dalam pengerjaan adalah Batang-Semarang sepanjang 75 km (5 seksi). Sama halnya dengan Pemalang-Batang, kelima seksi dari ruas ini juga belum ada yang beroperasi. Progres pengadaan lahan saat ini sudah 97,42 persen dan konstruksi 48,47 persen.
Setelah dari Semarang, Tol Trans Jawa berlanjut ke ruas Semarang-Solo yang memiliki panjang 73 km (5 seksi). 40 km dari total ruas ini sudah beroperasi, sedangkan 33 km dalam masa konstruksi, dari Salatiga menuju Kartosuro. Progres tanah saat ini sudah 97,69 persen sedangkan konstruksi sudah 62,66 persen.
Dari Solo, jalan bebas hambatan berlanjut terus ke arah Timur menuju ruas Solo-Ngawi sepanjang 90 km yang terdiri dari 4 seksi. Tol ini dikerjakan sebagian ruasnya oleh pemerintah sepanjang 21 km, sedangkan sisanya dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemilik konsesi. Progress tanah saat ini sudah di angka 96,68 persen. Sementara konstruksi yang dikerjakan pemerintah mencapai progres 98,21 persen dan BUJT sebesar 76,15 persen.
Kemudian, sebelum masuk ke ruas Surabaya-Mojokerto, didahului terlebih dahulu oleh Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km (4 seksi). Tol yang dikerjakan 37 km nya oleh pemerintah dan 50 km oleh BUJT ini sudah mencapai konstruksi keseluruhan 52,92% dengan pengadaan lahan 99,07%.
Terakhir adalah ruas Surabaya-Mojokerto. Dari 36 km panjang ruas ini, 20 km di antaranya sudah beroperasi di tahun 2011 dan 2016. Pekerjaan untuk sisa tol ini sudah rampung dan tinggal menunggu jadwal peresmian pengoperasian untuk ruas Sepanjang-Mojokerto sepanjang 16 km. *
Komentar