Polda-ORI Bersinergi Ciptakan Pilkada Damai
Apabila Pilkada Bali berjalan damai, maka pelayanan publik akan berjalan baik dan jika sebaliknya, maka akan mempengaruhi pelayanan publik.
DENPASAR, NusaBali
Polda Bali bersama Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali menggelar coffee morning bersama-sama jajarannya dalam upaya bersinergi mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang jujur, aman dan damai di Bali.
"Hari ini (kemarin) saya bersama jajaran Kapolres/Kapolresta di Bali bertemu dengan ORI Bali untuk mengantisipasi segala tahapan Pilkada agar tidak mempengaruhi pelayanan publik," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose di kantor ORI Perwakilan Provinsi Bali di Jalan Diponegoro Denpasar, Senin (5/3).
Dalam pertemuan itu, Jenderal bintang dua ini mengatakan hingga saat ini belum menemukan adanya hal-hal yang mengganggu pelayanan publik dan segala tahapan Pilkada yang sudah berlangsung hingga saat ini sudah dilakukan upaya antisipasi.
Pihaknya bersama jajaran kepolisian juga sudah menyosialisasikan dan menerapkan 13 aturan yang dibuat Kapolri agar anggota kepolisian tidak ikut terlibat politik praktis dalam Pilkada serentak di seluruh Indonesia. "Ada prosedur bagi anggota polisi yang saat bertugas menjaga keamanan wilayah dan berfoto bersama dengan pasangan calon saat bertugas, tanpa ada unsur sengaja mendukung pasangan calon ini. Sehingga, kami tetap mengikuti arahan pimpinan (Kapolri) terkait hal ini yang harus dilaksanakan," katanya.
Untuk pengawasan jika ada oknum anggota polisi yang ikut berkampanye dan mendukung salah satu pasangan calon secara diam-diam, kata Golose, sudah menginstruksikan Propam Polda Bali untuk memberikan tindakan tegas.
"Hingga saat ini kita tidak ada pelanggaran yang dilakukan anggota Polda Bali berkaitan dengan netralitas yang tetap harus dilaksanakan sebagai kepolisian," katanya. Sementara itu, Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab mengapresiasi kinerja pihak Kepolisian. Terutama dalam mengupayakan Pilkada yang aman dan damai melalui berbagai kegiatan yang telah terlaksana. “Selain itu kami akan senantiasa bekerjasama dengan KPU dan Panwaslu, yang terus menerus melakukan pemantauan jika ada pelanggaran terkait Pilkada,” jelasnya.
Menurut dia, apabila Pilkada Bali ini dapat berjalan damai, maka pelayanan publik akan berjalan baik dan sebaliknya jika terjadi kericuhan dalam pelaksanaan Pilkada akan mempengaruhi pelayanan publik. "Kami juga senantiasi berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu Bali untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan pesta demokrasi ini agar berjalan dengan baik," katanya.
Ia menilai, sejauh ini segala tahapan Pilkada Bali sudah berjalan dengan baik dan pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan belum menemukan adanya laporan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik. "Saya juga mengapresiasi kepolisian memberantas premanisme dalam upaya menciptakan penyelemggaraan Pilkada damai sehingga diharapkan optimisme masyarakat untuk mewujudkan Pilkada yang terbebas dari intimidasi dan money politics," katanya.
ORI Bali juga telah meluncurkan kontak pengaduan jika masyarakat melihat ada pelanggaran yang digunakan pada fasiltas umum maupun keluhan lainnya berkaitan dengan Pilkada. Masyarakat yang ingin mengadu kepada ORI Bali dapat melalui call center 137 dan email [email protected]. "Untuk lebih mengakses media sosial seperti twitter, facebook dan instagram dapat mengakses OmbudsmanRI137 atau line dan whatsapp kami dinomor 0821-3737-3737," ujarnya. *m
Polda Bali bersama Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali menggelar coffee morning bersama-sama jajarannya dalam upaya bersinergi mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang jujur, aman dan damai di Bali.
"Hari ini (kemarin) saya bersama jajaran Kapolres/Kapolresta di Bali bertemu dengan ORI Bali untuk mengantisipasi segala tahapan Pilkada agar tidak mempengaruhi pelayanan publik," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose di kantor ORI Perwakilan Provinsi Bali di Jalan Diponegoro Denpasar, Senin (5/3).
Dalam pertemuan itu, Jenderal bintang dua ini mengatakan hingga saat ini belum menemukan adanya hal-hal yang mengganggu pelayanan publik dan segala tahapan Pilkada yang sudah berlangsung hingga saat ini sudah dilakukan upaya antisipasi.
Pihaknya bersama jajaran kepolisian juga sudah menyosialisasikan dan menerapkan 13 aturan yang dibuat Kapolri agar anggota kepolisian tidak ikut terlibat politik praktis dalam Pilkada serentak di seluruh Indonesia. "Ada prosedur bagi anggota polisi yang saat bertugas menjaga keamanan wilayah dan berfoto bersama dengan pasangan calon saat bertugas, tanpa ada unsur sengaja mendukung pasangan calon ini. Sehingga, kami tetap mengikuti arahan pimpinan (Kapolri) terkait hal ini yang harus dilaksanakan," katanya.
Untuk pengawasan jika ada oknum anggota polisi yang ikut berkampanye dan mendukung salah satu pasangan calon secara diam-diam, kata Golose, sudah menginstruksikan Propam Polda Bali untuk memberikan tindakan tegas.
"Hingga saat ini kita tidak ada pelanggaran yang dilakukan anggota Polda Bali berkaitan dengan netralitas yang tetap harus dilaksanakan sebagai kepolisian," katanya. Sementara itu, Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab mengapresiasi kinerja pihak Kepolisian. Terutama dalam mengupayakan Pilkada yang aman dan damai melalui berbagai kegiatan yang telah terlaksana. “Selain itu kami akan senantiasa bekerjasama dengan KPU dan Panwaslu, yang terus menerus melakukan pemantauan jika ada pelanggaran terkait Pilkada,” jelasnya.
Menurut dia, apabila Pilkada Bali ini dapat berjalan damai, maka pelayanan publik akan berjalan baik dan sebaliknya jika terjadi kericuhan dalam pelaksanaan Pilkada akan mempengaruhi pelayanan publik. "Kami juga senantiasi berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu Bali untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan pesta demokrasi ini agar berjalan dengan baik," katanya.
Ia menilai, sejauh ini segala tahapan Pilkada Bali sudah berjalan dengan baik dan pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan belum menemukan adanya laporan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik. "Saya juga mengapresiasi kepolisian memberantas premanisme dalam upaya menciptakan penyelemggaraan Pilkada damai sehingga diharapkan optimisme masyarakat untuk mewujudkan Pilkada yang terbebas dari intimidasi dan money politics," katanya.
ORI Bali juga telah meluncurkan kontak pengaduan jika masyarakat melihat ada pelanggaran yang digunakan pada fasiltas umum maupun keluhan lainnya berkaitan dengan Pilkada. Masyarakat yang ingin mengadu kepada ORI Bali dapat melalui call center 137 dan email [email protected]. "Untuk lebih mengakses media sosial seperti twitter, facebook dan instagram dapat mengakses OmbudsmanRI137 atau line dan whatsapp kami dinomor 0821-3737-3737," ujarnya. *m
1
Komentar