Terdampak Proyek, Listrik dan PDAM Sering Terganggu
Warga menyesalkan, karena gangguan layanan air bersih dan listrik tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
MANGUPURA, NusaBali
Masyarakat yang berada di sekitar proyek underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, mengeluhkan seringnya terjadi gangguan layanan listrik dan air bersih. Gangguan layanan ini sering terjadi, bahkan berlangsung hingga 24 jam dan tak diinformasikan sebelumnya kepada pelanggan.
Ketua Kelompok Nelayan Wana Sari I Made Sumasa, sebagai salah seorang warga yang terdampak akibat gangguan layanan ini, menyesalkan hal tersebut. Menurutnya gangguan layanan listrik dan air bersih belakangan terjadi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Sumasa mengaku gangguan layanan bisa mencapai 24 jam dan sering terjadi. Informasi yang diperolehnya dari pihak proyek underpass hal itu terjadi karena kurangnya koordinasi antara pemilik proyek. Utilitas PLN yang sudah dipindah dan diatur dengan baik, tiba-tiba terdampak penataan pipa PDAM.
“Saya mendapat informasi kejadian mati hidupnya layanan listrik dan air bersih ini karena kurangnya koordinasi dalam pengerjaan proyek. Proyek yang satu sudah melakukan penggalian dan pemadatan tanah, datang lagi pemilik proyek yang satunya gali lagi. Itu salah satu kendala yang saya tahu,” tutur Sumasa.
“Tak jarang juga air PDAM keruh. Kalau itu kami maklumi karena memang ada galian yang menyebabkan air keruh. Tetapi kami berharap jika gangguan layanan sehari penuh, harap diinformasikan sebelumnya,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Manajer PLN Rayon Kuta Putu Karyana mengakui adanya layanan gangguan listrik. Seringnya gangguan layanan itu karena dipicu berbagai hal.
“Pernah terjadi gangguan pada 27 Februari sampai 24 jam. Itu terjadi karena kabel tanam kami kena paku bumi proyek underpass, sehingga kami mengalami kerusakan mayor di gardu. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini jaringan sudah handal, dan kami yakin tidak akan ada gangguan lagi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak proyek dan mengawasi setiap kegiatan di sana,” tutur Karyana.
Untuk menghindari kejadian serupa terulang, dirinya berjanji untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Dirinya berharap jika hendak melakukan galian untuk dilakukan koordinasi terlebih dahulu, supaya penanganannya dilakukan secara bersinergi. “Gangguan terakhir pada 1 Maret. Saat ini sudah handal. Terkait pemindahan kami koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, agar bersurat ke kami,” ujar Karyana.
Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Ketut Golak membenarkan sempat terjadi gangguan layanan air bersih. Gangguan itu akibat pipa PDAM terkena bor proyek underpass. Namun kini sudah kembali normal. Tak hanya di daerah sekitar pengerjaan proyek, tetapi seluruh Kuta Selatan kini sudah bisa dilayani dengan baik.
“Iya, sempat terjadi gangguan karena pipa kami terkena bor proyek underpass. Namun kini sudah bisa diatasi dengan baik. Selain itu kami berharap adanya koordinasi yang baik dari pihak PLN. Karena PLN juga melakukan pemindahan utilitas pada lokasi yang sama. Agar tak terjadi gangguan layanan, kami berharap sebelum dilakukan galian untuk dilakukan koordinasi,” ujar Golak. *p
Ketua Kelompok Nelayan Wana Sari I Made Sumasa, sebagai salah seorang warga yang terdampak akibat gangguan layanan ini, menyesalkan hal tersebut. Menurutnya gangguan layanan listrik dan air bersih belakangan terjadi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Sumasa mengaku gangguan layanan bisa mencapai 24 jam dan sering terjadi. Informasi yang diperolehnya dari pihak proyek underpass hal itu terjadi karena kurangnya koordinasi antara pemilik proyek. Utilitas PLN yang sudah dipindah dan diatur dengan baik, tiba-tiba terdampak penataan pipa PDAM.
“Saya mendapat informasi kejadian mati hidupnya layanan listrik dan air bersih ini karena kurangnya koordinasi dalam pengerjaan proyek. Proyek yang satu sudah melakukan penggalian dan pemadatan tanah, datang lagi pemilik proyek yang satunya gali lagi. Itu salah satu kendala yang saya tahu,” tutur Sumasa.
“Tak jarang juga air PDAM keruh. Kalau itu kami maklumi karena memang ada galian yang menyebabkan air keruh. Tetapi kami berharap jika gangguan layanan sehari penuh, harap diinformasikan sebelumnya,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Manajer PLN Rayon Kuta Putu Karyana mengakui adanya layanan gangguan listrik. Seringnya gangguan layanan itu karena dipicu berbagai hal.
“Pernah terjadi gangguan pada 27 Februari sampai 24 jam. Itu terjadi karena kabel tanam kami kena paku bumi proyek underpass, sehingga kami mengalami kerusakan mayor di gardu. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini jaringan sudah handal, dan kami yakin tidak akan ada gangguan lagi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak proyek dan mengawasi setiap kegiatan di sana,” tutur Karyana.
Untuk menghindari kejadian serupa terulang, dirinya berjanji untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Dirinya berharap jika hendak melakukan galian untuk dilakukan koordinasi terlebih dahulu, supaya penanganannya dilakukan secara bersinergi. “Gangguan terakhir pada 1 Maret. Saat ini sudah handal. Terkait pemindahan kami koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, agar bersurat ke kami,” ujar Karyana.
Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Ketut Golak membenarkan sempat terjadi gangguan layanan air bersih. Gangguan itu akibat pipa PDAM terkena bor proyek underpass. Namun kini sudah kembali normal. Tak hanya di daerah sekitar pengerjaan proyek, tetapi seluruh Kuta Selatan kini sudah bisa dilayani dengan baik.
“Iya, sempat terjadi gangguan karena pipa kami terkena bor proyek underpass. Namun kini sudah bisa diatasi dengan baik. Selain itu kami berharap adanya koordinasi yang baik dari pihak PLN. Karena PLN juga melakukan pemindahan utilitas pada lokasi yang sama. Agar tak terjadi gangguan layanan, kami berharap sebelum dilakukan galian untuk dilakukan koordinasi,” ujar Golak. *p
1
Komentar