Buka Rakor Dekranasda, Ny Ayu Pastika Tekankan Sinergitas
Pemerintah Provinsi Bali perlu melakukan berbagai terobosan pembangunan salah satunya dalam bidang industri kreatif.
DENPASAR, NusaBali
Bali memiliki potensi pengembangan usaha kecil dan menegah yang mampu melahirkan tenaga-tenaga kreatif, yang didukung pesona kearifan lokal. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali, Ny Ayu Pastika saat membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kreatif Bali di Ruang Cempaka Bappedalitbang Provinsi Bali, Senin (6/3), menegaskan, industri kreatif merupakan sektor potensial di samping pariwisata, karena dapat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Bali termasuk penciptaan lapangan kerja, sehingga perlu ditingkatkan dan dijadikan alternatif penunjang perekonomian di era perdagangan bebas ini.
Ny Ayu Pastika menambahkan, guna pencapaian tujuan Dekranasda perlu mengembangkan sinergitas agar kualitas semakin unggul melalui regenerasi dan digitalisasi dengan mendorong semangat kewirausahaan untuk mendukung ekspor produk kerajinan. “Kunci sukses pengembangan ekonomi kreatif tetap bergantung kepada komitmen pemangku kepentingan terkait, seperti asosiasi bisnis, lembaga penelitian dan pengembangan, pemerintah, investor dan perbankan, untuk itu perlu ada sinergitas program antar pemangku kepentingan,” kata Ny Ayu Pastika.
Dengan dilaksanakannya Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kreatif Bali dengan tema ‘Membangun Sinergitas untuk Peningkatan Daya Saing Indistri Kreatif Bali Menuju Pasar Global’ diharapkan Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat lebih meningkatkan daya saing produk kerajinan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan perajin dan menggerakkan perekonomian daerah.
Plt Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana sebagai salah satu narasumber mengatakan, Dekranasda dari waktu ke waktu harus lebih maju berkembang mengikuti zamannya. “Mengapa mengikuti zamannya, karena bicara tentang industri kreatif sekarang ini kita masuk kepada suatu perubahan era digitalisasi. Maka harus mengikuti zamannya, tidak bisa kita pasif,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Bagawinata mengatakan, pembangunan bidang industri kreatif bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan serta peningkatan daya saing daerah. Hal itu dapat dikembangkan melalui diantaranya arsitektur, desain, fashion, kerajinan seni pertunjukan dan lainnya termasuk promosi.
Pada kesempatan Rakor tersebut, juga dilaksanakan pemotongan tumpeng dalam rangka ulang tahun Dekranasda. Turut hadir Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas yang membidangi perdagangan dan perindustrian kabupaten/kota se-Bali dan Pengurus Dekranasda Provinsi Bali.*
Bali memiliki potensi pengembangan usaha kecil dan menegah yang mampu melahirkan tenaga-tenaga kreatif, yang didukung pesona kearifan lokal. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali, Ny Ayu Pastika saat membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kreatif Bali di Ruang Cempaka Bappedalitbang Provinsi Bali, Senin (6/3), menegaskan, industri kreatif merupakan sektor potensial di samping pariwisata, karena dapat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Bali termasuk penciptaan lapangan kerja, sehingga perlu ditingkatkan dan dijadikan alternatif penunjang perekonomian di era perdagangan bebas ini.
Ny Ayu Pastika menambahkan, guna pencapaian tujuan Dekranasda perlu mengembangkan sinergitas agar kualitas semakin unggul melalui regenerasi dan digitalisasi dengan mendorong semangat kewirausahaan untuk mendukung ekspor produk kerajinan. “Kunci sukses pengembangan ekonomi kreatif tetap bergantung kepada komitmen pemangku kepentingan terkait, seperti asosiasi bisnis, lembaga penelitian dan pengembangan, pemerintah, investor dan perbankan, untuk itu perlu ada sinergitas program antar pemangku kepentingan,” kata Ny Ayu Pastika.
Dengan dilaksanakannya Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kreatif Bali dengan tema ‘Membangun Sinergitas untuk Peningkatan Daya Saing Indistri Kreatif Bali Menuju Pasar Global’ diharapkan Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat lebih meningkatkan daya saing produk kerajinan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan perajin dan menggerakkan perekonomian daerah.
Plt Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana sebagai salah satu narasumber mengatakan, Dekranasda dari waktu ke waktu harus lebih maju berkembang mengikuti zamannya. “Mengapa mengikuti zamannya, karena bicara tentang industri kreatif sekarang ini kita masuk kepada suatu perubahan era digitalisasi. Maka harus mengikuti zamannya, tidak bisa kita pasif,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Bagawinata mengatakan, pembangunan bidang industri kreatif bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan serta peningkatan daya saing daerah. Hal itu dapat dikembangkan melalui diantaranya arsitektur, desain, fashion, kerajinan seni pertunjukan dan lainnya termasuk promosi.
Pada kesempatan Rakor tersebut, juga dilaksanakan pemotongan tumpeng dalam rangka ulang tahun Dekranasda. Turut hadir Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas yang membidangi perdagangan dan perindustrian kabupaten/kota se-Bali dan Pengurus Dekranasda Provinsi Bali.*
1
Komentar