nusabali

Rai Mantra Dorong Konsep Wisata Budaya Berkelanjutan

  • www.nusabali.com-rai-mantra-dorong-konsep-wisata-budaya-berkelanjutan

Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengunjungi desa wisata Penglipuran pada, Senin (5/3).

Kunjungi Penglipuran dan Sejumlah Tempat di Bangli


BANGLI,NusaBali
Mengenakan pakaian adat Bali madya serba putih, Rai Mantra datang ditemani Ketua Tim Kampanye Mantra-Kerta Kabupaten Bangli, I Wayan Gunawan, yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali. Sejumlah tokoh juga terlihat menemani putra mantan Gubernur Bali, Prof Dr Ida Bagus Mantra ini.

Pada kesempatan tersebut yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB ini, menyempatkan diri berkeliling mengunjungi dan menyapa warga setempat. Seperti diketahui, Penglipuran adalah salah satu desa adat di Bali yang berlokasi di Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Desa ini banyak dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara karena keteguhannya menjaga dan merawat tradisi leluhurnya.

Rai Mantra mengunjungi Penglipuran untuk menawarkan gagasan pembangunan bagi perbaikan Bali ke depan sekaligus menyerap aspirasi terkini warga setempat.

Dalam paparannya saat jumpa masyarakat, Rai Mantra mengatakan sebagai destinasi wisata Penglipuran memiliki kekhasan yang luar biasa, keunggulan yang sulit ditandingi. "Tinggal bagaimana mengelola keunggulan itu agar terus bernilai tambah dari waktu ke waktu," ujar Rai Mantra.

Menurutnya pengelolaan destinasi wisata yang terus-menerus memberi nilai tambah bagi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat adalah pengeloaan yang cerdas dan berkelanjutan. Rai Mantra menegaskan bahwa di bentangan wilayah di Tanah Air banyak daerah yang memiliki pemandangan alam yang indah, tapi tak banyak yang juga memiliki kekhasan dari sisi tradisi. Kehasan seperti itulah yang harus dilestarikan, dirawat dan direvitalisasi.  Lebih jauh Rai Mantra mengatakan jika dipercaya memimpin Bali akan mendorong konsep pariwisata budaya berkelanjutan.

Di mana kekuatan tata kelola pariwisata berpusat pada komunitas-komunitas desa adat seperti Penglipuran. Dengan konsep itu maka warga desa adat bisa menjaga budayanya sembari membuka diri bagi wisatawan. "Kita tentu menginginkan wisatawan yang datang ke Bali pulang dengan membawa cerita betapa luhurnya nilai-nilai budaya yang kita miliki," kata Walikota Denpasar yang dikenal low profil ini.

Terkait manajemen wisata berbasis komunitas desa, Rai Mantra yakin Bali memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang bisa diadopsi dan dikembangkan dengan sistem pembagian tugas dan wewenang, dokumentasi yang rapi juga ditunjang dengan skill di bidang seni dan industri kreatif.

Usai di Penglipuran, Rai Mantra juga mengunjungi Perajin Sanggah di Desa Sidem Bunut, lanjut ke LPD Desa Adat Merta Yang Api, dan sejumlah komunitas pendukung yang mengharapkan dirinya tampil sebagai pemimpin pemerintahan Bali periode mendatang. Tak lupa Rai Mantra menyempatkan diri berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kapten Mudita untuk mendoakan arwah para pejuang kemerdekaan.

Rai Mantra bersama tim kampanye serta sejumlah pengurus partai Koalisi Rakyat Bali (KRB) juga mendatangi Pasar Kidul, Bangli. Selain Pasar Kidul Bangli, Rai Mantra juga menyambangi perajin perak di lingkungan Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli.

Di sela blusukannya itu, Rai Mantra menyampaikan bahwa pembangunan tidak hanya sebatas pembangunan fisik tetapi ada program konsisten dan komitmen. Seperti halnya pembangunan pasar, tidak hanya gedung yang bagus, namun kualitas pedagang juga harus dibangun.

"Kami contohkan di Denpasar ada sekolah pasar yang di sana para pedagang dididik tata cara berjualan, melayani konsumen, selain memang untuk membangun komunikasi," katanya. Sekretaris tim kampanye Mantra-Kerta Kabupaten Bangli, I Wayan Darsana mengatakan selain mengunjungi pengusaha usaha kecil dan menengah, tim menyempatkan diri untuk melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Penglipuran. "Tim Mantra-Kerta juga melakukan persembahyangan di Pura Kehen, sebagi wujud bakti serta memohon restu Ida Sesuhunan," jelasnya. Juga digelar simakrama dengan warga Tembuku, yang dipusatkan di Desa Bangbang, sementara di kecamatan Susut dipusatkan di Dusun Serokadan, Desa Abuan. *nat, e

Komentar