nusabali

Irigasi Subak Rusak Sejak 3 Tahun

  • www.nusabali.com-irigasi-subak-rusak-sejak-3-tahun

Ternyata aset saluran irigasi Subak Tegal rusak sejak tiga tahun lalu itu milik Pemprov Bali.

SINGARAJA, NusaBali

Kerusakan saluran irigasi Subak Tegal yang mengairi 70 hektare sawah di Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, sudah sejak tiga tahun lalu. Lamanya kerusakan ini karena kewenangan perbaikannya ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Bali. Saluran irigasi Subak Tegal yang merupakan saluran sekunder dari Subak Tiing Tali, Desa Panji, merupakan aset Pemprov Bali.

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya, Selasa (6/3) siang,  mengaku sudah menerjunkan staf untuk mengecek ke lapangan. Ternyata aset saluran irigasi Subak Tegal rusak sejak tiga tahun lalu itu milik Pemprov Bali. Pihaknya pun mengaku akan menfasilitasi pengajuan perbaikan tersebut ke Dinas PUPR Provinsi Bali. “Karena sekarang anggaran dan kegiatan berbasis aset, kerusakan aset Pemprov Bali tidak bisa ditangani dengan anggaran Pemkab, nanti salah,” kata dia.

Suparta pun menjelaskan dari ratusan saluran irigasi di Buleleng, hampir semua merupakan aset Pemkab Buleleng. Terkecuali saluran irigasi Tiing Tali dan saluran irigasi Tukad Saba, Busungbiu-Seririt, kewenangannya ada di pemerintah pusat.

Khusus untuk saluran irigasi aset Pemkab Buleleng di tahun anggaran 2018 juga ada perbaikan. 20 saluran irigasi dan bendung yang tersebar di sembilan kecamatan diajukan untuk mendapatkan perbaikan di tahun ini. Puluhan saluran irigasi termasuk dam itu, kata Suparta, rusak akibat bencana tahun 2016 dan 2017. “Memang kemarin masih ada yang tercecer dan diperparah lagi dengan kerusakan akibat bencana di tahun 2017. Ini yang kami prioritaskan dulu dengan total anggaran Rp 7,9 miliar,” imbuh dia.

Dari 20 saluran irigasi yang sudah masuk dalam daftar perbaikan tahun ini,  lima di antaranya sudah menjalani proses tender dan siap untuk dikerjakan. Yakni  Dam Banyupoh, di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Dam Munduk, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Dam Tangis, Desa Sari Mekar, Dam Penarukan I di Kecamatan Buleleng, dan Dam Silangjana, Kecamatan Sukasada. Kelima dam itu rusak paling parah.

Sebelumnya diberitakan, saluran irigasi Subak Tegal, Desa Panji mengalami kerusakan sejak tiga tahun lalu. Sepanjang 25 meter saluran irigasi subak itu jebol. Pasca bencana, krama subak setempat memanfaatkan talang air yang terbuat dari drum bekas yang disangga tiang bambu. Namun kondisi ini disebut sangat labil dan darurat karena ketahanan tiang bambu sangat pendek. Petani yang bergantung pada saluran irigasi itu pun seringkali tidak mendapatkan air maksimal untuk mengairi sawahnya, karena kapasitas talang air darurat terbatas.*k23

Komentar