Pengungsi Buat Lapangan Voli
Pengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, sepakat membangun lapangan voli.
AMLAPURA, NusaBali
Selain untuk sarana olahraga juga untuk aktivitas agar tak jenuh di pengungsian. Lapangan voli ini sekaligus jadi tempat berkumpul sepulang dari kerja sebagai petani. Tahap awal, para pengungsi meratakan lahan di bekas tenda yang telah ditinggal pengungsi lainnya, Selasa (6/3).
Pembangunan lapangan voli ini berawal dari adanya sumbangan bola dan net dari Relawan PMI Provinsi Bali. Sebanyak 130 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 549 jiwa pengungsi dari Banjar Kunyit dan Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang yang masih bertahan bergotong royong meratakan lahan. I Ketut Budiasa dari Banjar Kunyit dan I Ketut Ardika dari Banjar Kesimpar mengaku punya ide spontanitas buat lapangan voli setelah dapat bantuan bola dan net. “Setelah terwujud lapanga, tak hanya untuk main voli, juga tempat berkumpul,” jelas Budiasa.
Ide membangun lapangan voli disambut relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan. “Kami dukung ide kreatif pengungsi, termasuk membangun lapangan voli,” jelas Aryawan. Dikatakan, lapangan voli selain untuk berolahraga juga untuk sarana berinteraksi sosial para pengungsi sepulang kerja di sore hari. “Kan mereka jenuh tinggal di tenda, sekali-sekali berinteraksi dengan pengungsi lain dari lain desa. Ke depan para pengungsi itu bisa nyambung manyamabraya karena senasib,” tambahnya.
Pengungsi yang tinggal di Kantor UPTD Kecamatan Rendang kebanyakan dari Banjar Temukus, Desa Rendang. Hal itu dibenarkan Bendesa Pakraman Temukus I Nengah Sindia. “Warga kami masih 104 KK mengungsi karena belum bisa pulang akibat jalan putus. Sebagian tinggal di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang,” katanya. *k16
Selain untuk sarana olahraga juga untuk aktivitas agar tak jenuh di pengungsian. Lapangan voli ini sekaligus jadi tempat berkumpul sepulang dari kerja sebagai petani. Tahap awal, para pengungsi meratakan lahan di bekas tenda yang telah ditinggal pengungsi lainnya, Selasa (6/3).
Pembangunan lapangan voli ini berawal dari adanya sumbangan bola dan net dari Relawan PMI Provinsi Bali. Sebanyak 130 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 549 jiwa pengungsi dari Banjar Kunyit dan Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang yang masih bertahan bergotong royong meratakan lahan. I Ketut Budiasa dari Banjar Kunyit dan I Ketut Ardika dari Banjar Kesimpar mengaku punya ide spontanitas buat lapangan voli setelah dapat bantuan bola dan net. “Setelah terwujud lapanga, tak hanya untuk main voli, juga tempat berkumpul,” jelas Budiasa.
Ide membangun lapangan voli disambut relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan. “Kami dukung ide kreatif pengungsi, termasuk membangun lapangan voli,” jelas Aryawan. Dikatakan, lapangan voli selain untuk berolahraga juga untuk sarana berinteraksi sosial para pengungsi sepulang kerja di sore hari. “Kan mereka jenuh tinggal di tenda, sekali-sekali berinteraksi dengan pengungsi lain dari lain desa. Ke depan para pengungsi itu bisa nyambung manyamabraya karena senasib,” tambahnya.
Pengungsi yang tinggal di Kantor UPTD Kecamatan Rendang kebanyakan dari Banjar Temukus, Desa Rendang. Hal itu dibenarkan Bendesa Pakraman Temukus I Nengah Sindia. “Warga kami masih 104 KK mengungsi karena belum bisa pulang akibat jalan putus. Sebagian tinggal di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang,” katanya. *k16
1
Komentar