Bali Ingin Wisman Jerman ‘Tutup Target’
Delegasi Bali bertekad kunjungan wisman Jerman dan Eropa meningkat dan sesuai target 6,5 juta orang pada tahun 2018.
DENPASAR, NusaBali
Bali jadi bagian dari rombongan Indonesia dalam pameran pariwisata terbesar dunia, Internationale Tourismus Borse (ITB) di Berlin, Jerman 7-11 Maret Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Surya Wijaya pun menyatakan, pihaknya berharap kunjungan wisman terus meningkat. Menurutnya, target nasional wisman 2018 sebanyak 17 juta wisman. Dari 17 juta itu 40 persen dari Bali.
“Karena itulah kita harus kerja keras. Khusus pada ITB di Berlin, rombongan Bali dalam sell mision akan mempromosikan Bali dan daerah wisata lainnya di Indonesia secara maksimal,”kata Gung Surya, panggilan akrab I Gusti Ngurah Surya Wijaya itu.
Untuk meyakinkan pasar, lanjut Gung Surya, tim akan memberikan jaminan maupun garansi, Bali sebagai daerah yang nyaman dan aman dikunjungi. Termasuk garansi penanganan terhadap wisman jika terjadi hal darurat atau bencana.
Jaminan itu untuk memastikan, masyarakat wisata di Eropa benar-benar nyaman berwisata ke Indonesia atau Bali. Hal itu dilakukan menepis simpang siur informasi soal erupsi Gunung Agung pada September- Desember 2017 yang menyebabkan kunjungan wisman merosot drastis ke Bali.
Target 6,5 juta wisman untuk Bali pada 2018 bisa tercapai. Wisman asal Jerman dan Eropa pada umumnya semakin ramai berwisata ke Bali. Mereka harus diyakinkan diberi garansi masyarakat wisata internasional tersebut. Sebab dibandingkan wisman dari Australia, China, Amerika, wisman asal Jerman masih kurang. "Kami juga akan promosi beberapa negara di Jerman seperti Munich dan Frankfurt," ungkap Gung Surya.
Sementara BPS mencatat, Jerman tidak termasuk dalam 10 negara ‘penyumbang’ wisman baik akhir Desember 2017 maupun Januari 2018 ke Bali. Negara Erofa yang berada dalam 10 besar asal wisman ke Bali, pada Desember 2017 dan Januari 2018 hanya Inggris saja. Inggris berada di posisi 5 setelah Australia, Tiongkok, India dan Jepang. Total kunjungan wisman ke Bali pada Desember 2017 sebanyak 315.509. Kunjungan wisman ke Bali pada Januari 2018 sebanyak 460.824 wisman. Sedang total wisman ke Bali pada 2017 sebanyak 6.682.354. *k17
“Karena itulah kita harus kerja keras. Khusus pada ITB di Berlin, rombongan Bali dalam sell mision akan mempromosikan Bali dan daerah wisata lainnya di Indonesia secara maksimal,”kata Gung Surya, panggilan akrab I Gusti Ngurah Surya Wijaya itu.
Untuk meyakinkan pasar, lanjut Gung Surya, tim akan memberikan jaminan maupun garansi, Bali sebagai daerah yang nyaman dan aman dikunjungi. Termasuk garansi penanganan terhadap wisman jika terjadi hal darurat atau bencana.
Jaminan itu untuk memastikan, masyarakat wisata di Eropa benar-benar nyaman berwisata ke Indonesia atau Bali. Hal itu dilakukan menepis simpang siur informasi soal erupsi Gunung Agung pada September- Desember 2017 yang menyebabkan kunjungan wisman merosot drastis ke Bali.
Target 6,5 juta wisman untuk Bali pada 2018 bisa tercapai. Wisman asal Jerman dan Eropa pada umumnya semakin ramai berwisata ke Bali. Mereka harus diyakinkan diberi garansi masyarakat wisata internasional tersebut. Sebab dibandingkan wisman dari Australia, China, Amerika, wisman asal Jerman masih kurang. "Kami juga akan promosi beberapa negara di Jerman seperti Munich dan Frankfurt," ungkap Gung Surya.
Sementara BPS mencatat, Jerman tidak termasuk dalam 10 negara ‘penyumbang’ wisman baik akhir Desember 2017 maupun Januari 2018 ke Bali. Negara Erofa yang berada dalam 10 besar asal wisman ke Bali, pada Desember 2017 dan Januari 2018 hanya Inggris saja. Inggris berada di posisi 5 setelah Australia, Tiongkok, India dan Jepang. Total kunjungan wisman ke Bali pada Desember 2017 sebanyak 315.509. Kunjungan wisman ke Bali pada Januari 2018 sebanyak 460.824 wisman. Sedang total wisman ke Bali pada 2017 sebanyak 6.682.354. *k17
Komentar