Musisi Bali Peduli Serahkan Hasil Ngamen ke Susik Bondres
Musisi Bali Peduli bertandang ke rumah maestro bondres, I Made Ngurah Sadika, 53 yang dikenal dengan Susik Bondres.
SINGARAJA, NusaBali
Rombongan yang dikoordinatori oleh Jun Bintang tiba di rumah Susik di jalan Kresna, Kelurahan Kendran, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada Rabu (7/3) sekitar pukul 13.00 Wita. Jun Bintang bersama tiga musisi dan seniman Bali lainnya seperti Alit Cacing, Kakul Keyla dan Pay datang dengan membawa donasi Rp 20,5 juta hasil mengamennya di perempatan Tohpati Denpasar pada Minggu (3/3) lalu.
Kedatangannya pun disambut sumringah oleh Susik. Meski dia hanya duduk di dua buah sofa yang kesehariannya menjadi tempat ternyaman, Susik lebih bersemangat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Susik dengan kalimat khas ‘welange jak memek’ itu kini terlihat kurus kering, setelah divonis mengalami sakit komplikasi. Ia yang mengalami sakit diabetes, jantung dan juga gagal ginjal membuatnya harus bolak-balik rumah sakit. Bahkan dalam seminggu seniman asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini harus melalui proses cuci darah sebanyak dua kali.
Penyakit yang terakumulasi kurang lebih selama setahun belakangan membuatnya sudah tidak dapat lagi pentas di tengah-tengah masyarakat sebagai seniman bondres. Bahkan ia sudah libur selama enam bulan dari seni pertunjukan.
Saat didekati Jun Bintang, Susik pun mengucapkan terima kasih atas kepedulian seniman muda kepadanya. “Terimakasih kepada seniman muda yang sudah peduli dengan saya,” ujarnya dengan suara pelan.
Suami Luh Rening ini pun sempat terharu dan menangis saat Jun Bintang mengatakan ia dan teman-temannya sempat mengamen bersama di Denpasar. Kemudian semangatnya kembali muncul ketika Jun Bintang mengajaknya mengobrol, menanyakan seputar kariernya sebagai seniman bondres yang menghibur masyarakat dengan lawakan yang sangat manis.
Bahkan beberapa kali Susik sempat tersenyum dalam obrolan tersebut. ia juga sangat menikmati ketika Jun Bintang menunjukkan video pentasnya terakhir sebagai bondres. Dalam kesempatan tersebut, Susik juga sempat berpesan kepada seniman muda Bali untuk tetap semangat dan berjuang melahirkan kreativitas.
Sementara itu Jun Bintang yang merupakan koordinator Musisi Bali Peduli mengatakan upaya penggalian dana untuk seniman tua yang sakit dan juga peduli bencana bukan kali pertama. Kegiatan sosial itu pun rutin dilaksanakan setiap ada bencana alam dan juga seniman Bali yang sakit. “Sudah sewajarnya seniman Bali peduli, karena beliau yang dulu memberikan kesenangan dan kebahagian lewat lawakannya, saat ini sudah tidak bisa bekerja, wajar kalau kita ikut menolong,” kata dia.
Meski jumlah dana yang terkumpul tidak banyak, ia pun berharap sumbangan dari masyraakat itu dapat dimanfaatkan untuk biaya pengobatan seniman kawakan Susik. Pelantun lagu berjudul Skait itu pun mengaku kepeduliannya terhadap seniman Susik tidak sampai di sini. Seniman asal Gianyar ini memiliki rencana untuk membuat konser besar yang keuntungannya dapat disumbangkan kembali kepada Susik.
Menurutnya seniman Susik yang kini sedang terkulai tak berdaya menahan sakit harus mendapat banyak motivasi. Pemilik nama asli I Made Juniarta itu pun menyebut dirinya sangat termotivasi oleh pebondres Susik. Bahkan sosok Susik dalam bondres Buleleng merupakan salah satu idolanya.
“Saya suka semua kesenian tradisional. Saya mengenal pak Susik seperti saya mengenal punakawan Drama Gong Petruk Dolar. Kadang memang kangen dengan bondres dan drama gong lama, karena mereka lawakannya natural banget dan sangat mengispirasi,” ungkap dia.
Ia pun berharap dengan keadaan Susik saat ini dapat diberikan kemudahan oleh Tuhan untuk pulih kembali sehingga dapat hadir mengocok perut masyarakat dengan lawakannya yang centil.
Sebelumnya seniman Ngurah ‘Susik’ Sadika sempat dikabarkan sakit dan tiga kali masuk rumah sakit sejak September 2017 lalu. Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Baca di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Buleleng, awalnya hanya menderita penyakit asam urat. Karena kesibukannya yang sangat padat, ayah dua anak ini akhirnya divonis menderita penyakit diabetes yang juga merembet ke gangguan fungsi jantung.
Karena mengkonsumsi banyak obat, ginjalnya pun mulai tidak kuat. Sebelum menderita gagal ginjal, ia juga sempat mengalami batu ginjal dan sudah ditangani dengan proses penembakan. Selama sakit ia pun sudah absen pentas bondres. Sementara ini digantikan oleh anak sulungnya Gede Arya Darmadi, 28, yang juga sejak kecil berkecimpung di dunia seni.*k23
Kedatangannya pun disambut sumringah oleh Susik. Meski dia hanya duduk di dua buah sofa yang kesehariannya menjadi tempat ternyaman, Susik lebih bersemangat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Susik dengan kalimat khas ‘welange jak memek’ itu kini terlihat kurus kering, setelah divonis mengalami sakit komplikasi. Ia yang mengalami sakit diabetes, jantung dan juga gagal ginjal membuatnya harus bolak-balik rumah sakit. Bahkan dalam seminggu seniman asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini harus melalui proses cuci darah sebanyak dua kali.
Penyakit yang terakumulasi kurang lebih selama setahun belakangan membuatnya sudah tidak dapat lagi pentas di tengah-tengah masyarakat sebagai seniman bondres. Bahkan ia sudah libur selama enam bulan dari seni pertunjukan.
Saat didekati Jun Bintang, Susik pun mengucapkan terima kasih atas kepedulian seniman muda kepadanya. “Terimakasih kepada seniman muda yang sudah peduli dengan saya,” ujarnya dengan suara pelan.
Suami Luh Rening ini pun sempat terharu dan menangis saat Jun Bintang mengatakan ia dan teman-temannya sempat mengamen bersama di Denpasar. Kemudian semangatnya kembali muncul ketika Jun Bintang mengajaknya mengobrol, menanyakan seputar kariernya sebagai seniman bondres yang menghibur masyarakat dengan lawakan yang sangat manis.
Bahkan beberapa kali Susik sempat tersenyum dalam obrolan tersebut. ia juga sangat menikmati ketika Jun Bintang menunjukkan video pentasnya terakhir sebagai bondres. Dalam kesempatan tersebut, Susik juga sempat berpesan kepada seniman muda Bali untuk tetap semangat dan berjuang melahirkan kreativitas.
Sementara itu Jun Bintang yang merupakan koordinator Musisi Bali Peduli mengatakan upaya penggalian dana untuk seniman tua yang sakit dan juga peduli bencana bukan kali pertama. Kegiatan sosial itu pun rutin dilaksanakan setiap ada bencana alam dan juga seniman Bali yang sakit. “Sudah sewajarnya seniman Bali peduli, karena beliau yang dulu memberikan kesenangan dan kebahagian lewat lawakannya, saat ini sudah tidak bisa bekerja, wajar kalau kita ikut menolong,” kata dia.
Meski jumlah dana yang terkumpul tidak banyak, ia pun berharap sumbangan dari masyraakat itu dapat dimanfaatkan untuk biaya pengobatan seniman kawakan Susik. Pelantun lagu berjudul Skait itu pun mengaku kepeduliannya terhadap seniman Susik tidak sampai di sini. Seniman asal Gianyar ini memiliki rencana untuk membuat konser besar yang keuntungannya dapat disumbangkan kembali kepada Susik.
Menurutnya seniman Susik yang kini sedang terkulai tak berdaya menahan sakit harus mendapat banyak motivasi. Pemilik nama asli I Made Juniarta itu pun menyebut dirinya sangat termotivasi oleh pebondres Susik. Bahkan sosok Susik dalam bondres Buleleng merupakan salah satu idolanya.
“Saya suka semua kesenian tradisional. Saya mengenal pak Susik seperti saya mengenal punakawan Drama Gong Petruk Dolar. Kadang memang kangen dengan bondres dan drama gong lama, karena mereka lawakannya natural banget dan sangat mengispirasi,” ungkap dia.
Ia pun berharap dengan keadaan Susik saat ini dapat diberikan kemudahan oleh Tuhan untuk pulih kembali sehingga dapat hadir mengocok perut masyarakat dengan lawakannya yang centil.
Sebelumnya seniman Ngurah ‘Susik’ Sadika sempat dikabarkan sakit dan tiga kali masuk rumah sakit sejak September 2017 lalu. Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Baca di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Buleleng, awalnya hanya menderita penyakit asam urat. Karena kesibukannya yang sangat padat, ayah dua anak ini akhirnya divonis menderita penyakit diabetes yang juga merembet ke gangguan fungsi jantung.
Karena mengkonsumsi banyak obat, ginjalnya pun mulai tidak kuat. Sebelum menderita gagal ginjal, ia juga sempat mengalami batu ginjal dan sudah ditangani dengan proses penembakan. Selama sakit ia pun sudah absen pentas bondres. Sementara ini digantikan oleh anak sulungnya Gede Arya Darmadi, 28, yang juga sejak kecil berkecimpung di dunia seni.*k23
Komentar