Pengedar Teridentifikasi dari Tato
“Kita tidak kesulitan menangkapnya, karena dia sudah punya ciri fisik sendiri yakni tato di tangannya. Makanya, anggota mudah melacak dan mendeteksi keberadaannya” (Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Kompol I Gede Ganefo)
Pelaku Mengaku Dapat Narkoba dari LP Kerobokan
DENPASAR, NusaBali
Sat Narkoba Polresta Denpasar kembali meringkus seorang pengedar ekstasi dan shabu-shabu (SS) yang kerap ‘bermain’ di wilayah Kuta dan Seminyak. Uniknya, penangkapan pelaku berinisial KAS, 25 tersebut teridentifikasi dari tato yang ada di tangan kiri pelaku. Ia diciduk saat melakukan transaksi di parkiran Apartemen Speransa Reciden di Jalan Mahendradata, Senin (8/2) lalu. Dari tangannya polisi berhasil mengamankan 200 butir ekstasi dan 21 paket SS seberat 36,08 gram.
Penangkapan pelaku tersebut berawal dari penelusuran anggota dari Satuan Narkoba Polresta Denpasar yang sudah melakukan pengintaian beberapa hari terhadap pergerakan pelaku yang tinggal di Jalan Sekuta, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Selanjutnya, anggota menguntit setiap pergerakan pelaku dan terakhir pada Senin (8/2) sekitar pukul 21.00 Wita, pelaku KAS meluncur ke parkiran Apartemen Speransa Recidence yang terletak di Jalan Mahendradata Selatan, Denpasar Barat. “Di sana, pelaku hendak menemui rekannya. Namun, saat digeledah, tim tidak menemukan BB (barang bukti) narkoba,” terang Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol I Gede Ganefo, Minggu (14/2).
Lantaran tidak mau dikibuli pelaku, polisi langsung membawa pelaku ke tempat tinggalnya di seputaran Sanur. Nah, di sana, tim yang bergerak itu menemukan adanya BB berupa ekstasi sebanyak 200 butir dan 21 paket shabu seberat 36,08 gram yang disebunyikannya di dalam lemari. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan 1 buah timbangan, 2 bendel plastik klip kosong, 1 buah isolasi. “200 butir ekstasi itu terdiri dari 50 berwarna hijau dan 150 warna Biru. Sementara, shabu juga sudah siap edar,” ungkap mantan Kasat Intel ini.
Pergerakan pelaku yang ‘bermain’ di wilayah Kuta dan Denpasar ini juga tidak terlepas dari ciri-ciri fisiknya. Dimana, pelaku memiliki tinggi 165 cm, rambut pendek serta tangan kirinya memiliki tato dan juga kedua kakinya. Sehingga, ciri inilah yang memudahkan petugas terus melakukan penyanggongan hingga pengungkapan. “Kita tidak kesulitan menangkapnya, karena dia sudah punya ciri fisik sendiri yakni tato di tangannya. Makanya, anggota mudah melacak dan mendeteksi keberadaannya,” bebernya lagi
Dari hasil penyelidikan, pelaku mengaku jika barang baram itu berasal dari dalam LP Kerobokan. Dimana, pelaku mengambil barang tersebut dengan cara tempelan setelah menghubungi pria misterius di dalam LP. “Ini yang masih kita kembangkan. Pengakuan seperti ini memang kerap dijumpai oleh penyidik lantaran para pelaku hendak memutuskan informasi,” tutupnya.7 da
1
Komentar