nusabali

Minta Rp 17 Juta Tak Diberi, Pemuda Bakar Motor

  • www.nusabali.com-minta-rp-17-juta-tak-diberi-pemuda-bakar-motor

Pelaku bakar motor I Gusti PKA ditengarai depresi. Yang bersangkutan sudah berulang kali menjalani rehabilitasi narkoba di BNN Provinsi Bali.

TABANAN, NusaBali

Seorang pemuda pengangguran, I Gusti PKA, 19, membakar sepeda motor Honda Scoopy warna merah dengan nomor polisi DK 2263 GAP,  di rumahnya Banjar Buruan Tengah, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (7/3) sekitar pukul 06.00 Wita.

I Gusti PKA membakar motor miliknya karena tidak diberi uang oleh ayahnya sebesar Rp 17 juta. Dan ternyata, I Gusti PKA ditengarai mengalami depresi sebab yang bersangkutan dikabarkan sebagai pemakai narkoba dan sudah bolak balik menjalani rehabilitasi.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula saat orangtua I Gusti PKA, I Gusti MG, akan persiapan melakukan persembahyangan. Saat bersamaan pelaku meminta uang sebesar Rp 17 juta dengan alasan akan memperbaiki sepeda motornya. I Gusti MG tak menyanggupi permintaan anaknya, karena belum ada uang. Pelaku I Gusti PKA kemudian ditinggal mandi oleh sang ayah.

Ketika mandi itu, I Gusti MG mencium bau sangit dan menduga ada benda yang terbakar. Setelah dicek keluar, ternyata anaknya sudah membakar motornya yang saat itu terparkir. I Gusti MG kemudian meminta tolong kepada tetangga untuk memadamkan api. Tetapi pelaku I Gusti PKA malah ngamuk-ngamuk. Hingga akhirnya warga secara bersama-sama membantu mengamankan, dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Penebel.

Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya ketika dikonfirmasi mengatakan pelaku I Gusti PKA seperti itu karena depresi. Menurutnya pelaku pemakai narkoba yang sudah sering direhabilitasi di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali di Denpasar.

“Awalnya karena tak dikasih uang, kemudian bakar motornya sendiri dan ngamuk-ngamuk. Dia (pelaku I Gusti PKA) begitu karena orangnya pemakai,” ujar AKP Mastra Budaya.

Disampaikannya, saat diamankan oleh warga, pelaku I Gusti PKA yang saat ini pengangguran sempat dibawa ke Polsek Penebel. Namun untuk mencari aman, dia sudah dibawa kembali ke kantor BNN Provinsi Bali di Denpasar untuk dilakukan rehabilitasi. “Berapa kali bolak balik BNN saya tidak tahu, yang jelas sudah sering,” tandasnya. *d

Komentar