nusabali

Mantra-Kerta Janjikan Kartu Tani Nawachandra

  • www.nusabali.com-mantra-kerta-janjikan-kartu-tani-nawachandra

Pasangan calon Gubernur Bali Nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menggelar kampanye dialogis di Banjar Belah, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, pada Rabu (7/3/).

DENPASAR,NusaBali

Kampanye dialogis ini dihadiri ratusan tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat dari wilayah Baturiti dan Penebel. Hadir pula dalam kampanye tersebut, Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB),  AA Bagus Adi Mahendra, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Ketua KRB Tabanan Arya Budi Giri (ABG) serta sejumlah pentolan KRB.  

Dalam orasinya, Rai Mantra menekankan pada penguatan potensi lokal. Menurutnya, dengan memahami potensi yang ada di wilayah masing-masing, maka akan jelas ke mana arah pertumbuhan dan pegembangan ekonomi. "Daerah ini merupakan penghasil tanamam pertanian holtikulutura, dengan potensi ini maka ke depan arah kebijakan pemerintah bagaimana mengembangkan produk tersebut sehingga memiliki nilai jual tinggi," kata Rai Mantra.

Dia menjelaskan daerah pertanian seperti Baturiti perlu dibangun sebuah sentra hasil pertanian. Sehingga hasil pertanian memiliki standar yang jelas. Dengan standar harga yang jelas maka harga bisa terkontrol dan kesejahteraan petani bisa terwujud."Kalau kita punya sentra pertanian maka standarisasi dapat kita terapkan, aktifitas ekonomi desa jadi hidup dan berdampak pada ketersediaan lapangan kerja," kata Rai Mantra. Selain sentra berbasis potensi lokal, Mantra-Kerta melalui program Nawachandra menyiapkan terobosan Kartu Tani Nawachandra.

Dengan Kartu Tani Nawachandra ini petani mendapatkan kompensasi berupa subsidi pupuk khususnya pupuk organik, kemudahan akses permodalan serta jaminan untuk mengakses pelatihan pengolahan hasil pertanian."Dengan Kartu Tani Nawachandra petani mendapat jaminan untuk akses pupuk dan permodalan," kata Rai Mantra.

Menurut Rai Mantra petani memiliki peran penting di Bali. Selain sebagai penggerak ekonomi, budaya Bali sesungguhnya lekat dengan tradisi pertanian dan berorientasi pada lingkungan. Karena itu menjaga budaya dan taksu Bali dapat dilakukan dengan melindungi petani, menjaga kelestarian alam, gunung, laut, dan hutan yang menjadi bagian dari konsep Trihita Karana. "Pertanian adalah bagian dari budaya Bali, ayo kita jaga gunung, laut, hutan dan alam kita secara keseluruhan demi keberlangsungan kehidupan dan tradisi Bali," kata Rai Mantra.*nat

Komentar