nusabali

Polisi Tembak Mati 5 Teroris di Pelabuhan Benoa

  • www.nusabali.com-polisi-tembak-mati-5-teroris-di-pelabuhan-benoa

Kepolisian daerah Bali (Polda Bali) bersama Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) mengelar simulasi penanganan teroris di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Kamis (8/3) pagi.

Simulasi Penanganan Teroris Polda Bali dan JCLEC


DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan simulasi penanganan teroris yang dilakukan secara semi live ini berawal ketika 8 orang yang merupakan kelompok teroris bersenjata masuk melalui jalur laut ke Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan menggunakan satu speadboat. Secara perlahan, para teroris ini membaur dengan belasan wisatawan dan petugas yang sedang berada di lokasi yang sama. Tak terduga, pimpinan teroris tersebut meledakan senjatanya sebagai tanda dimulainya penyerangan terhadap petugas dan wisatawan.

Ketujuh teroris ini secara membabi buta mengeluarkan tembakan kearah petugas yang menyebabkan belasan orang mengalami luka dan meregang nyawa dilokasi. Setelah Pelabuhan dalam penguasaan kelompok teroris ini, mereka kembali bergerak dan masuk kedalam ruangan terminal domestik. Apesnya, puluhan wisatwan baik lokal dan asing yang sedang duduk pun menjadi sasaran kelompok teroris.

Dalam sekejab, petugas dilapangan melaporkan penyerangan itu secara berjenjang dari Kapolsek, Kompol Ni Made Sukerti kepada Kapolresta, Kombes Hadi Purnomo dan diteruskan ke Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhard Petrus Golose. Permintaan penanganan situasi darurat itu pun atas perintah Kapolda diteruskan kepada Dansat Brimob untuk mengerahkan personel melakukan penanganan. Personel yang dikerahkan langsung dari markas di Kawasan Jalan Tohpati, Denpasar Timur itu terjun dengan kekuatan penuh termasuk tim penjinak bom. Dalam kurun waktu 20 menit, petugas kepolisian tiba dilokasi dan melakukan pengepungan terhadap para teroris. Petugas kepolisian berhasil membebaskan sandra dan menembak mati 5 teroris yang berusaha melawan dan melarikan diri, bahkan dari mereka ada yang melakukan aksi bom bunuh diri. Setelah situasi berhasil diambil alih, petugas pun mensterilkan tempat kejadian dengan mengerahkan anjing pelacak untuk mengendus baahan peledak lainnya. Barulah setelah itu, pihak ambulance dan pemadam turun ke lokasi melakukan evakuasi dan pemadaman kebakaran yang disebabkan aksi bom bunuh diri tersebut. Rangkaian simulasi semi live ini berlangsung selama 3 jam penuh dari pukul 09.00 Wita hingga pukull 12.00 Wita.


Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhard Petrus Golose mengungkapkan, simulasi semi live ini baru dilakukan pertama kali di Bali dan bertempat di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan. Dalam penanganan di lapangan, Kapolda Irjen Golose, mengaku secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Apalagi, semua prosedur dalam simulasi tersebut berjalan secara alami sesuai dengan peran masing-masing dari tiga instansi yakni Polri, Ambulance dan Pemadam Kebakaran. Tentunya, simulasi semi live untuk melihat sejauh mana kesiap siagaan dalam penanganan penangulangan teroris. “Berbicara tetang emergency service, tentu melibatkan Polisi, Ambulance dan Pemadam Kebakaran. Nah, dalam simulasi semi live ini, kita libatkan semuanya dan berjalan secara alami,” terangnya usai mengelar simulasi di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Kamis (8/3).

Kegiatan simulasi semi live ini sendiri sebagai kerjasama dengan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) dalam menghadapi IMF dan Word Bank yang akan diadakan di Bali dalam tahun ini. Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Juliet Maric mengatakan sebagai daerah tujuan utama wisata Internasional, perlu dilakan kegiatan seperti itu dan pihaknya tentu mendukung secara penuh. Apalagi, banyak wisatawan Inggris juga berada di Bali, “Kita secara penuh mendukung kegiatan ini,” singkatnya.*dar

Komentar